Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Penyu, Tumpek Uye, dan WWF 10 di Bali

25 Mei 2024   19:44 Diperbarui: 25 Mei 2024   21:27 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyu menjadi salah satu hewan yang dilepas dalam pelaksanaan WWF ke 10. Penyu memiliki banyak makna, yang berkutat di cerita banyak orang Bali yang Hindu.

Dulu, sebelum tahun 1990, di Bali ada lawar dan sate penyu, dan harus dimakan fresh, lawar penyu itu cepat basi kata beberapa orang. Lawar penyu dan daging olahan tak banyak orang pas dan cocok  di tubuhnya, kalau tak biasa dapat  diare, kalau dipaksakan  makan. Kemudian ada upacara yang mensyaratkan adanya olahan bahan dari penyu, Daging penyu melambangkan kekuatan, umur panjang, dan hubungan dengan alam. Serta menghidangkan daging kepada tamu dan peserta terhormat sebagai tanda hormat dan persatuan. 

Dulu itu terjadi kini, masyarakat mulai sadar makan lawar dan olahan untuk tradisi adat yang menggunakan penyu ditinggalkan Karena statusnya yang terancam punah, alternatif atau pengganti dipertimbangkan untuk melindungi populasi penyu. Dimasukkannya daging penyu dalam upacara adat berfungsi sebagai pengingat akan warisan dan nilai-nilai budaya.

Kisah lain,  ini di Bali Utara, Nelayan di Segara Penimbangan, misalnya, seorang nelayan mengajak saya berdiskusi di tengah laut karena saya pas diajak naik "jukung mereka', kira-kira 1 km dari bibir pantai. Daratan terlihat agak kecil, dia berkata, Disini induk-induk-penyu melihat dan merasakan telur-telur mereka di pantai, dia selalu berkunjung seminggu sekali, untuk menyaksikan dan merasakan apakah telur-telur mereka telah menetas menjadi tukik. Katanya, Saya heran koq tahu? Bapak nelayan itu berkata, kami para nelayan tahu, karena sering melihat induk-induk penyu berada di sini menghadap ke darat. Dan penyu-penyu itu pantang di tangkap, kalau berani menangkap, wah akan ada kejadian aneh, dalam hidupnya, Dia menyebutkan beberapa tertimpa sial setelah berani menangkap penyu itu. 

Nelayan di Segara Penimbangan itu, adalah menganut sitem nilai tradisi turun temurun untuk menjaga kelestarian penyu-penyu , binatang langka yang terus di jaga oleh Dunia. itu sebabnya, sepengetahun saya, di desa sekitar itu, tidak ada kisah peninggalan  orang menjual sate atau makanan olahan berbahan daging penyu. 

Pembaca perlu tahu, di Segara penimbangan, pantai dekat Kota Singaraja itu, terdapat anjungan dimana penyu sering bertelur, kini dipakai lahan konservasi penyu dan dikelola oleh Desa, dan bagi pengunjung bisa melihatnya perkembangan tukik-tukik penyu yang berkembang, hasil penangkaran di wilayah itu.

Weebly
Weebly

Karena banyaknya penyu yang bertelur di Pantai Penimbangan, sejak tahun 2016 lalu membuat para nelayan yang di tergabung dalam Kelompok Nelayan Sari Segara merasa peduli untuk menyelamatkan spesies penyu yang masuk dalam hewan dilindungi ini.

Pantai Penimbangan, Buleleng, Bali merupakan habitat bertelur bagi spesies langka penyu lekang. Dari bulan Maret hingga April 2018 tercatat telah ada tiga penyu yang bertelur di Pesisir Pantai Segara Penimbangan

Menjadi kian menarik untuk diulas adalah pelepasan penyu pada tanggal 18 Mei 2024, hari itu bertepatan dengan Tumpek Uye Dalam tulisan ini akan penulis ulas tentang, . Apa dan bagaimana tumpek Uye serta dan Selayang pandang Penyu itu mengapa penting sebagai simbol pelestarian lingkungan.

TUMPEK UYE.

Melansir dari laman taman bali.desa.id, istilah tumpek berasal dari kata "metu", yang artinya bertemu, dan "mpek" yang berarti akhir. Jadi, tumpek merupakan pertemuan hari yang terakhir. Hari terakhir yang dimaksud adalah hari terakhir dalam sapta wara (siklus tujuh harian), yakni Sabtu atau Saniscara, dan hari terakhir dalam panca wara (siklus lima harian), yakni Kliwon. Perayaan tumpek jatuh pada puncak dari sapta wara dan pancawara, yakni Sabtu Kliwon atau Saniscara Kliwon, dan wuku yang menjadi nama suatu tumpek. Tumpek menjadi salah satu hari istimewa dalam kalender Bali yang menghormati berbagai aspek alam: ada enam tumpek yaitu

  • Tumpek Uduh/ pengatag/ : Dipersembahkan untuk tanaman, melambangkan rasa syukur dan memberi berkah bagi tanaman pertanian.
  • Tumpek Kandang/Uye : Merayakan hewan dan memohon berkah bagi ternak dan hewan pekerja.
  • Tumpek Wayang: Menghormati seni wayang kulit tradisional, menampilkan warisan budaya.
  • Tumpek Krulut: Mengakui alat musik, menyoroti signifikansinya dalam seni Bali.
  • Tumpek Landep: Berfokus pada benda logam, menekankan peran alat dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Tumpek Uye /Kandang ini dirayakan setiap enam bulan atau 210 hari sekali tepatnya saat Saniscara (Sabtu) Kliwon wuku Uye. Selain itu, Tumpek Kandang ini juga disebut Tumpek Wewalungan atau Oton Wewalungan.

Untuk upakara yang digunakan juga dijelaskan dalammanuskrip Lontar Sundarigama. Adalah: "Widi-widanania, suci, daksina, peras, penek ajuman sodaan putih kuning, canang lenga-wangi burat wangi, penyeneng pasucian, astewakne ring sanggar, pengarcane ring sang Hyang Rare Angon. Kunang ring sarwa pasu, patik wenang ane pengacinia, yan sopi kebo, widi-widanania, tumpeng sesayut abesik, penyeneng, reresik, jarimpen canang raka, yan bawi lua, tipat belekok, yan sarwa paksi, sato, itik, angsa, puter, titiran, saluwiring tipat sida purna, tipat bagia, tipat pandawe, dulurane penyeneng tetanus"

Artinya:

Banten untuk ternak jantan yaitu tumpeng, sesayut 1, penyeneng, reresik, jerimpen, canang raka, sedangkan banten untuk ternak betina sama seperti ternak jantan hanya ditambah ketipat belekok blayag, pesor dan untuk bangsa burung atau unggas yaitu ketupat kedis, ketupat sidha purna, bagia, penyeneng, tetebus kembang payas.

SELAYANG PANDANG TENTANG PENYU DAN TUKIK

Dari laman Wikipedia disebutkan bahwa Penyu merupakan superfamily Chelonioidea, kadang-kadang disebut penyu laut, adalah reptilia dari ordo Testudines dan subordo Cryptodira. Tujuh spesies penyu yang ada adalah penyu pipih, hijau, penyu sisik, penyu belimbing, tempayan, punggung Kemp, dan punggung zaitun. Enam dari tujuh spesies penyu, semuanya kecuali penyu pipih, terdapat di perairan AS, dan terdaftar sebagai terancam punah dan/atau terancam berdasarkan Undang-Undang Spesies Terancam Punah. Semua kecuali penyu pipih terdaftar sebagai spesies yang terancam punah secara global dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN. Penyu pipih hanya ditemukan di perairan Australia, Papua Nugini, dan Indonesia.

Penyu adalah reptil dari ordo Testudines, yang dicirikan oleh cangkang khusus yang terutama berkembang dari tulang rusuknya. Penyu modern dibagi menjadi dua kelompok besar, Pleurodira (penyu berleher samping) dan Cryptodira (penyu berleher tersembunyi), yang berbeda dalam cara kepalanya ditarik ke dalam. Terdapat 360 spesies penyu yang masih hidup dan baru saja punah, termasuk kura-kura darat dan kura-kura air tawar. Mereka ditemukan di sebagian besar benua, beberapa pulau dan, dalam kasus penyu, sebagian besar lautan. Seperti amniota lainnya (reptil, burung, dan mamalia) mereka menghirup udara dan tidak bertelur di bawah air, meskipun banyak spesies hidup di dalam atau sekitar air.

Cangkang penyu sebagian besar terbuat dari tulang; bagian atas berupa karapas berbentuk kubah, sedangkan bagian bawah berupa plastron atau pelat perut yang lebih datar. Permukaan luarnya ditutupi sisik yang terbuat dari keratin, bahan dari rambut, tanduk, dan cakar. Tulang karapas berkembang dari tulang rusuk yang tumbuh menyamping dan berkembang menjadi lempengan datar lebar yang menyatu menutupi tubuh. Kura-kura termasuk hewan ektotermik atau "berdarah dingin", artinya suhu internal mereka bervariasi sesuai dengan lingkungan langsungnya. Mereka umumnya adalah omnivora oportunistik dan terutama memakan tumbuhan dan hewan dengan pergerakan terbatas. Banyak penyu bermigrasi jarak pendek secara musiman. Penyu adalah satu-satunya reptil yang bermigrasi jauh untuk bertelur di pantai favorit.

Penyu dan Kura-kura telah muncul dalam mitos dan cerita rakyat di seluruh dunia. Beberapa spesies darat dan air tawar banyak dipelihara sebagai hewan peliharaan. Penyu diburu untuk diambil dagingnya, untuk pengobatan tradisional, dan untuk diambil cangkangnya. Penyu seringkali terbunuh secara tidak sengaja karena tangkapan sampingan di jaring ikan. Habitat penyu di seluruh dunia sedang dirusak. Akibat tekanan tersebut, banyak spesies yang punah atau terancam punah. Penyu dapat dikategorikan bercangkang keras (cheloniid) atau bercangkang kasar (dermochelyidae). Satu-satunya spesies penyu laut dermochelyidae adalah penyu belimbing.

Untuk masing-masing tujuh spesies penyu, betina dan jantan memiliki ukuran yang sama. Saat dewasa, penyu jantan dan penyu betina dapat dibedakan dari ekornya yang panjang dengan bukaan kloaka di dekat ujungnya. Penyu betina dewasa memiliki ekor yang lebih pendek, dengan bukaan kloaka di dekat pangkalnya. Penyu tukik dan penyu sub-dewasa tidak menunjukkan dimorfisme seksual; tidak mungkin menentukan jenis kelamin mereka hanya dengan melihatnya.

Secara umum, penyu memiliki bentuk tubuh yang lebih fusiform dibandingkan penyu darat atau air tawar. Bentuk yang meruncing di kedua ujungnya mengurangi volume dan berarti penyu tidak dapat memasukkan kepala dan anggota tubuhnya ke dalam cangkangnya untuk perlindungan, tidak seperti kebanyakan penyu dan kura-kura lainnya.Namun, bentuk tubuhnya yang ramping mengurangi gesekan dan hambatan di dalam air serta memungkinkan penyu berenang lebih mudah dan gesit.

Penyu belimbing adalah penyu terbesar, panjangnya mencapai 1,4 hingga lebih dari 1,8 m (4,6 hingga 5,9 kaki) dan berat antara 300 dan 640 kg (661 hingga 1,411 lbs). Spesies penyu lainnya berukuran lebih kecil, dengan panjang berkisar antara 60 cm (2 kaki) pada spesies penyu Kemp's ridley, yang merupakan spesies penyu terkecil, hingga panjang 120 cm (3,9 kaki) pada penyu hijau. , yang terbesar kedua

IUCN terus-menerus memperbaiki dan memperbaharui penilaian terhadap status tujuh spesies penyu, dengan penilaian terbaru adalah penyu belimbing Kemp (Lepidochelys kempii) pada tahun 1996, penyu hijau (Chelonia mydas) pada tahun 2004, penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan penyu belimbing zaitun. (Lepidochelys olivacea) pada tahun 2008, penyu belimbing (Dermochelys coriacea) pada tahun 2013, dan penyu tempayan (Caretta caretta) pada tahun 2015.

Tengkorak penyu memiliki daerah pipi yang tertutup tulang. Meskipun kondisi ini tampak mirip dengan fosil reptil paling awal (anapsida), ada kemungkinan bahwa ini adalah sifat penyu yang berevolusi lebih baru, sehingga menempatkan mereka di luar anapsida.

TAKSONOMI DAN EVOLUSI

Penyu, bersama dengan penyu dan kura-kura lainnya, adalah bagian dari ordo Testudines. Semua spesies kecuali penyu belimbing termasuk dalam famili Cheloniidae. Nama superfamily Chelonioidea dan nama keluarga Cheloniidae didasarkan pada kata Yunani Kuno untuk kura-kura: khelone. Penyu belimbing merupakan satu-satunya anggota famili Dermochelyidae yang masih ada.

BUKTI FOSIL

Bukti fosil penyu berasal dari zaman Jurassic Akhir (150 juta tahun yang lalu) dengan general seperti Plesiochelys, dari Eropa. Di Afrika, penyu laut pertama adalah Angolachelys, dari Turonian di Angola. Garis keturunan testudina laut yang tidak berkerabat, keduanya pleurodire (berleher samping), juga bertahan hingga Kenozoikum. Pleurodire lain juga diperkirakan hidup di laut, seperti Araripemysdan pelomedusid yang telah punah. Penyu modern tidak merupakan keturunan dari lebih dari satu kelompok penyu laut yang pernah ada di masa lalu; mereka malah membentuk sebuah radiasi tunggal yang menjadi berbeda dari semua penyu lainnya setidaknya 110 juta tahun yang lalu. Kerabat terdekat mereka yang masih ada sebenarnya adalah penyu gertakan (Chelydridae), penyu kesturi (Kinosternidae), dan hickatee (Dermatemyidae) di Amerika, yang bersama dengan penyu merupakan klade Americhelydia.

Perwakilan tertua dari garis keturunan (Panchelonioidea) yang mengarah ke penyu modern kemungkinan besar adalah Desmatochelys padillai dari Kapur Awal. Desmatochelys adalah protostegid, garis keturunan yang kemudian memunculkan beberapa spesies yang sangat besar tetapi punah pada akhir Zaman Kapur. Saat ini dianggap berada di luar kelompok mahkota yang berisi penyu modern (Chelonioidea), hubungan pasti antara protostegid dengan penyu modern masih diperdebatkan karena morfologi primitifnya; mereka mungkin merupakan kelompok saudara dari Chelonoidea, atau garis keturunan penyu yang tidak berkerabat yang secara konvergen mengembangkan adaptasi serupa. Penyu "sejati" paling awal yang diketahui dari fosil adalah Nichollsemys dari Kapur Awal (Albian) Kanada. Pada tahun 2022, spesies fosil raksasa Leviathanochelys dideskripsikan dari Spanyol. Spesies ini menghuni lautan yang meliputi Eropa pada Zaman Kapur Akhir dan menyaingi protostegid raksasa seperti Archelon dan Protostega sebagai salah satu penyu terbesar yang pernah ada. Berbeda dengan protostegids, yang mempunyai hubungan tidak pasti dengan penyu modern, Leviathanochelys dianggap sebagai penyu sejati dari superfamili Chelonioidea.

Penyu dapat ditemukan di semua lautan kecuali daerah kutub. Penyu pipih hanya ditemukan di pantai utara Australia. Penyu belimbing Kemp hanya ditemukan di Teluk Meksiko dan di sepanjang Pantai Timur Amerika Serikat.

Penyu umumnya ditemukan di perairan landas kontinen. Selama tiga hingga lima tahun pertama kehidupannya, penyu menghabiskan sebagian besar waktunya di zona pelagis dengan mengapung di hamparan rumput laut. Penyu hijau khususnya sering ditemukan di lapisan Sargassum, tempat mereka mencari makanan, tempat berteduh, dan air. Setelah penyu mencapai usia dewasa, ia bergerak mendekati pantai. Betina akan datang ke darat untuk bertelur di pantai berpasir selama musim bersarang.

Penyu bermigrasi untuk mencapai pantai pemijahannya yang jumlahnya terbatas. Oleh karena itu, hidup di lautan berarti mereka biasanya bermigrasi dalam jarak yang jauh. Semua penyu memiliki ukuran tubuh yang besar sehingga berguna untuk bergerak dalam jarak yang jauh. Ukuran tubuh yang besar juga memberikan perlindungan yang baik terhadap predator besar (terutama hiu) yang ditemukan di lautan.

LANGKAH PELESTARIAN PENYU

Penyu laut adalah contoh klasik dari kelompok penyu yang tersebar luas dan secara historis mengalami penurunan populasi, misalnya akibat tangkapan sampingan dan pengambilan penyu dewasa dan telurnya . Penurunan ini telah memotivasi upaya konservasi di seluruh dunia sejak tahun 1950an. Upaya yang dilakukan mencakup berbagai tindakan perlindungan pantai, peraturan tangkapan sampingan perikanan yang ketat [misalnya, perangkat pengusir penyu (TED) , dan penetapan kawasan perlindungan laut (7). Selama 10 tahun terakhir, laporan masing-masing tempat bersarang penyu (rookeries) mencakup kisah sukses konservasi, dengan peningkatan jangka panjang dalam jumlah penyu betina dan jumlah sarangnya dan penurunan, yang mengarah pada peningkatan jumlah penyu betina dan jumlah sarangnya , dan penurunan dalam jangka waktu dekat. , kemungkinan kepunahan lokal . Lintasan kelimpahan di lokasi bersarang ini telah disintesis dalam penilaian spesies melalui Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), yang secara luas mengkategorikan status konservasi spesies Enam dari tujuh spesies penyu saat ini terdaftar sebagai spesies yang rentan, terancam punah, atau sangat terancam punah; namun, subpopulasi penyu hijau Hawaii baru-baru ini terdaftar sebagai "paling tidak memprihatinkan" pada tahun 2012, yang mencerminkan peningkatan jangka panjang dalam jumlah populasi ini. Penyu pipih (Natator depressus) masih kekurangan data . Memahami tren di masing-masing lokasi sarang membantu meningkatkan inisiatif konservasi pada skala lokal, yang berpotensi menyoroti ancaman yang muncul. Sebagai perbandingan, penilaian regional dan global menyajikan pandangan holistik mengenai tren dan kelangsungan hidup populasi, sehingga memfasilitasi pengambilan keputusan pengelolaan di tingkat politik.

Pada tahun 2020, berkurangnya aktivitas manusia akibat virus COVID-19 menyebabkan peningkatan sarang penyu. Beberapa daerah di Thailand mengalami jumlah sarang yang sangat tinggi, dan Florida mengalami fenomena serupa. Lebih sedikit polusi plastik dan cahaya dapat menjelaskan pengamatan ini.

LINGKARAN KEHIDUPAN

Lingkaran Kehidupannya, dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Penyu jantan dan betina menua di lautan dan bermigrasi ke perairan pantai yang dangkal. 2) Penyu kawin di perairan dekat tempat bersarang di lepas pantai. 3) Penyu jantan dewasa kembali ke tempat mencari makan di dalam air. 4) Penyu betina melakukan siklus antara kawin dan bersarang. 5) Penyu betina bertelur. 6) Setelah musim berakhir, penyu betina kembali ke tempat mencari makan. 7) Bayi penyu dierami selama 60--80 hari dan menetas. 8) Bayi penyu yang baru menetas muncul dari sarangnya dan melakukan perjalanan dari pantai menuju air. 9) Bayi penyu menjadi dewasa di laut hingga mereka siap untuk memulai siklusnya lagi.

Penyu diperkirakan mencapai kematangan seksual pada usia sekitar 1020 tahun tergantung pada spesies dan metodologi. Namun, perkiraan yang dapat dipercaya sulit dipastikan.[36][37][38][39] Penyu dewasa dapat bermigrasi ribuan mil untuk mencapai tempat berkembang biak. Setelah kawin di laut, penyu betina dewasa kembali ke darat untuk bertelur. Spesies penyu yang berbeda menunjukkan tingkat filopatri yang berbeda-beda. Dalam kasus ekstrim, betina kembali ke pantai yang sama tempat mereka menetas. Hal ini dapat terjadi setiap dua hingga empat tahun pada saat jatuh tempo.

PENYU ZAITUN BERSARANG DI PANTAI ESCOBILLA, OAXACA, MEKSIKO

Betina dewasa yang bersarang menyeret dirinya ke pantai, hampir selalu di malam hari, dan menemukan pasir yang cocok untuk membuat sarang. Dengan menggunakan sirip belakangnya, dia menggali lubang melingkar sedalam 40 hingga 50 sentimeter (16 hingga 20 inci). Setelah lubang digali, betina kemudian mulai mengisi sarang dengan telur bercangkang lunak. Tergantung pada spesiesnya, satu sarang biasanya berisi 50--350 telur. Setelah bertelur, ia mengisi kembali sarangnya dengan pasir, membentuk kembali dan menghaluskan permukaannya, lalu menyamarkan sarangnya dengan tumbuh-tumbuhan hingga tidak terdeteksi secara visual.[31] Dia mungkin juga menggali sarang umpan.[40] Seluruh proses memakan waktu 30 hingga 60 menit. Dia kemudian kembali ke laut, meninggalkan telur-telurnya tanpa perawatan.[41]

Betina dapat bertelur 1--8 cengkeraman dalam satu musim. Penyu betina bergantian kawin di air dan bertelur di darat. Sebagian besar spesies penyu bersarang satu per satu. Namun penyu ridley datang ke darat secara massal, yang dikenal sebagai arribada (kedatangan). Pada penyu belimbing Kemp, hal ini terjadi pada siang hari.

Penentuan jenis kelamin penyu bergantung pada suhu, artinya jenis kelamin bayi penyu yang sedang berkembang bergantung pada suhu yang terpapar. Suhu yang lebih hangat menghasilkan tukik betina, sedangkan suhu yang lebih dingin menghasilkan tukik jantan. Telur akan dierami selama 50--60 hari. Telur-telur dalam satu sarang menetas bersama-sama dalam waktu singkat. Bayi penyu melepaskan cangkang telurnya, menggali pasir, dan merangkak ke laut. Sebagian besar spesies penyu menetas pada malam hari. Namun penyu belimbing Kemp biasanya menetas pada siang hari. Sarang penyu yang menetas pada siang hari lebih rentan terhadap predator, dan mungkin lebih banyak ditemui aktivitas manusia di pantai.

JENIS KELAMIN PENYU BERGANTUNG PADA SUHU PASIR SAAT TELURNYA DIERAMI.

Anakan yang lebih besar mempunyai kemungkinan bertahan hidup yang lebih tinggi dibandingkan anakan yang lebih kecil, hal ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa anakan yang lebih besar lebih cepat sehingga lebih sedikit terkena predasi. Pemangsa secara fungsional hanya dapat memakan sebanyak itu; individu yang lebih besar tidak sering menjadi sasaran. Sebuah penelitian yang dilakukan mengenai topik ini menunjukkan bahwa ukuran tubuh berkorelasi positif dengan kecepatan, sehingga bayi penyu yang lebih besar akan terpapar predator dalam waktu yang lebih singkat.

PELESTARIAN PENYU

Langkah-langkah pelestarian penyu dapat dilakukan sebagai berikut :

  • Edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga habitat penyu.
  • Melindungi sarang penyu dari perusak dan pemburu.
  • Menerapkan regulasi ketat terhadap perdagangan ilegal penyu.
  • Menyelenggarakan program penangkaran untuk meningkatkan populasi penyu.
  • Menggalakkan konservasi laut untuk menjaga ekosistem penyu.

Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan populasi penyu dapat terjaga dan lestari untuk generasi mendatang.

Moga bermanfaat****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun