TUMPEK UYE.
Melansir dari laman taman bali.desa.id, istilah tumpek berasal dari kata "metu", yang artinya bertemu, dan "mpek" yang berarti akhir. Jadi, tumpek merupakan pertemuan hari yang terakhir. Hari terakhir yang dimaksud adalah hari terakhir dalam sapta wara (siklus tujuh harian), yakni Sabtu atau Saniscara, dan hari terakhir dalam panca wara (siklus lima harian), yakni Kliwon. Perayaan tumpek jatuh pada puncak dari sapta wara dan pancawara, yakni Sabtu Kliwon atau Saniscara Kliwon, dan wuku yang menjadi nama suatu tumpek. Tumpek menjadi salah satu hari istimewa dalam kalender Bali yang menghormati berbagai aspek alam: ada enam tumpek yaitu
- Tumpek Uduh/ pengatag/ : Dipersembahkan untuk tanaman, melambangkan rasa syukur dan memberi berkah bagi tanaman pertanian.
- Tumpek Kandang/Uye : Merayakan hewan dan memohon berkah bagi ternak dan hewan pekerja.
- Tumpek Wayang: Menghormati seni wayang kulit tradisional, menampilkan warisan budaya.
- Tumpek Krulut: Mengakui alat musik, menyoroti signifikansinya dalam seni Bali.
- Tumpek Landep: Berfokus pada benda logam, menekankan peran alat dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Tumpek Uye /Kandang ini dirayakan setiap enam bulan atau 210 hari sekali tepatnya saat Saniscara (Sabtu) Kliwon wuku Uye. Selain itu, Tumpek Kandang ini juga disebut Tumpek Wewalungan atau Oton Wewalungan.
Untuk upakara yang digunakan juga dijelaskan dalammanuskrip Lontar Sundarigama. Adalah: "Widi-widanania, suci, daksina, peras, penek ajuman sodaan putih kuning, canang lenga-wangi burat wangi, penyeneng pasucian, astewakne ring sanggar, pengarcane ring sang Hyang Rare Angon. Kunang ring sarwa pasu, patik wenang ane pengacinia, yan sopi kebo, widi-widanania, tumpeng sesayut abesik, penyeneng, reresik, jarimpen canang raka, yan bawi lua, tipat belekok, yan sarwa paksi, sato, itik, angsa, puter, titiran, saluwiring tipat sida purna, tipat bagia, tipat pandawe, dulurane penyeneng tetanus"
Artinya:
Banten untuk ternak jantan yaitu tumpeng, sesayut 1, penyeneng, reresik, jerimpen, canang raka, sedangkan banten untuk ternak betina sama seperti ternak jantan hanya ditambah ketipat belekok blayag, pesor dan untuk bangsa burung atau unggas yaitu ketupat kedis, ketupat sidha purna, bagia, penyeneng, tetebus kembang payas.
SELAYANG PANDANG TENTANG PENYU DAN TUKIK
Dari laman Wikipedia disebutkan bahwa Penyu merupakan superfamily Chelonioidea, kadang-kadang disebut penyu laut, adalah reptilia dari ordo Testudines dan subordo Cryptodira. Tujuh spesies penyu yang ada adalah penyu pipih, hijau, penyu sisik, penyu belimbing, tempayan, punggung Kemp, dan punggung zaitun. Enam dari tujuh spesies penyu, semuanya kecuali penyu pipih, terdapat di perairan AS, dan terdaftar sebagai terancam punah dan/atau terancam berdasarkan Undang-Undang Spesies Terancam Punah. Semua kecuali penyu pipih terdaftar sebagai spesies yang terancam punah secara global dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN. Penyu pipih hanya ditemukan di perairan Australia, Papua Nugini, dan Indonesia.
Penyu adalah reptil dari ordo Testudines, yang dicirikan oleh cangkang khusus yang terutama berkembang dari tulang rusuknya. Penyu modern dibagi menjadi dua kelompok besar, Pleurodira (penyu berleher samping) dan Cryptodira (penyu berleher tersembunyi), yang berbeda dalam cara kepalanya ditarik ke dalam. Terdapat 360 spesies penyu yang masih hidup dan baru saja punah, termasuk kura-kura darat dan kura-kura air tawar. Mereka ditemukan di sebagian besar benua, beberapa pulau dan, dalam kasus penyu, sebagian besar lautan. Seperti amniota lainnya (reptil, burung, dan mamalia) mereka menghirup udara dan tidak bertelur di bawah air, meskipun banyak spesies hidup di dalam atau sekitar air.
Cangkang penyu sebagian besar terbuat dari tulang; bagian atas berupa karapas berbentuk kubah, sedangkan bagian bawah berupa plastron atau pelat perut yang lebih datar. Permukaan luarnya ditutupi sisik yang terbuat dari keratin, bahan dari rambut, tanduk, dan cakar. Tulang karapas berkembang dari tulang rusuk yang tumbuh menyamping dan berkembang menjadi lempengan datar lebar yang menyatu menutupi tubuh. Kura-kura termasuk hewan ektotermik atau "berdarah dingin", artinya suhu internal mereka bervariasi sesuai dengan lingkungan langsungnya. Mereka umumnya adalah omnivora oportunistik dan terutama memakan tumbuhan dan hewan dengan pergerakan terbatas. Banyak penyu bermigrasi jarak pendek secara musiman. Penyu adalah satu-satunya reptil yang bermigrasi jauh untuk bertelur di pantai favorit.
Penyu dan Kura-kura telah muncul dalam mitos dan cerita rakyat di seluruh dunia. Beberapa spesies darat dan air tawar banyak dipelihara sebagai hewan peliharaan. Penyu diburu untuk diambil dagingnya, untuk pengobatan tradisional, dan untuk diambil cangkangnya. Penyu seringkali terbunuh secara tidak sengaja karena tangkapan sampingan di jaring ikan. Habitat penyu di seluruh dunia sedang dirusak. Akibat tekanan tersebut, banyak spesies yang punah atau terancam punah. Penyu dapat dikategorikan bercangkang keras (cheloniid) atau bercangkang kasar (dermochelyidae). Satu-satunya spesies penyu laut dermochelyidae adalah penyu belimbing.