Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Penyu, Tumpek Uye, dan WWF 10 di Bali

25 Mei 2024   19:44 Diperbarui: 25 Mei 2024   21:27 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penentuan jenis kelamin penyu bergantung pada suhu, artinya jenis kelamin bayi penyu yang sedang berkembang bergantung pada suhu yang terpapar. Suhu yang lebih hangat menghasilkan tukik betina, sedangkan suhu yang lebih dingin menghasilkan tukik jantan. Telur akan dierami selama 50--60 hari. Telur-telur dalam satu sarang menetas bersama-sama dalam waktu singkat. Bayi penyu melepaskan cangkang telurnya, menggali pasir, dan merangkak ke laut. Sebagian besar spesies penyu menetas pada malam hari. Namun penyu belimbing Kemp biasanya menetas pada siang hari. Sarang penyu yang menetas pada siang hari lebih rentan terhadap predator, dan mungkin lebih banyak ditemui aktivitas manusia di pantai.

JENIS KELAMIN PENYU BERGANTUNG PADA SUHU PASIR SAAT TELURNYA DIERAMI.

Anakan yang lebih besar mempunyai kemungkinan bertahan hidup yang lebih tinggi dibandingkan anakan yang lebih kecil, hal ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa anakan yang lebih besar lebih cepat sehingga lebih sedikit terkena predasi. Pemangsa secara fungsional hanya dapat memakan sebanyak itu; individu yang lebih besar tidak sering menjadi sasaran. Sebuah penelitian yang dilakukan mengenai topik ini menunjukkan bahwa ukuran tubuh berkorelasi positif dengan kecepatan, sehingga bayi penyu yang lebih besar akan terpapar predator dalam waktu yang lebih singkat.

PELESTARIAN PENYU

Langkah-langkah pelestarian penyu dapat dilakukan sebagai berikut :

  • Edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga habitat penyu.
  • Melindungi sarang penyu dari perusak dan pemburu.
  • Menerapkan regulasi ketat terhadap perdagangan ilegal penyu.
  • Menyelenggarakan program penangkaran untuk meningkatkan populasi penyu.
  • Menggalakkan konservasi laut untuk menjaga ekosistem penyu.

Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan populasi penyu dapat terjaga dan lestari untuk generasi mendatang.

Moga bermanfaat****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun