Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UKT dan Rencanakan Sumber Penghasilan Tambahan bagi Mahasiswa

21 Mei 2024   13:53 Diperbarui: 22 Mei 2024   21:02 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok- FB Putu Pandu Setiawan 

Uang Kuliah Tunggal itu, kini diributkan, mahasiswa demontrasi  karena naik tinggi-tinggi. Sehingga banyak meme berseliweran di jagad maya,.Orang miskin tidak boleh kuliah. Perguruan Tinggi hanya untuk orang berduit. 

Keterampilan dan pengetahuan diyakini hanya bisa didapatkan di bangku kuliah. Akibatnya  ijasah itu dianggap  penting, dan  banyak orang tua yang mengatakan bahwa keberhasilan di dunia kerja, hanya bisa dicapai kalau pendidikannya tinggi. Benarkah? Jawabannya benar, Jika   masyarakat pengguna lulusan , masih melihat ijazah, dari pada bekal keterampilan/kompetensinya.

Oleh karena itu, sejatinya,  Pendidikan tinggi, itu melahirkan seorang akademis, dan intinya 'penguatan keilmuan, sehingga kebutuhan pendidikan vokasi terus  ditingkatkan. Pada aspek itulah, pemerintah lewat Pelaksana Tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek, Prof. Tjitjik Tjahjandarie menyebutkan bahwa pendidikan di perguruan tinggi bersifat tersier. 

Sontak banyak yang kecewa atas pernyataan itu.Apakah kenyataannya begitu? Dunia kerja, atau stakeholder masih mengukur
 ijazah itu penting.  Keterampilan dan pengalaman  karena menyandang gpendidikan dibawahnya sering dipandang sebelah mata. itu sebabnya  minat masyarakat memasuki  Pendidikan tinggi tidak pernah pudar. Anggapannya adalah lulus sarjana, magister atau doktor, bisa membuat hidup layak dan bisa "kaya".

Lalu bagaimana kalau  lulus pendidikan tinggi, berhenti belajar?, ini yang dikhawatirkan dan banyak terjadi.  Perlu  lompatan budaya untuk membuat semuanya bisa memahami keterampilan itu lebih penting dari ijasah semata. Keterampilan tentu  hasil usaha belajar entah dimana, mau di sekolah formal maupun non formal. Yang penting bisa memiliki kompetensi. Ketika UKT mendadak tinggi, maka banyak pihak berpikir ulang, bagaimana meningkatkan 'keterampilan yang dibutuhkan oleh zaman yang terus berubah ini tanpa lewat jalur perguruan tinggi. 

UKT APA ITU?

Lalu apa yang dimaksud dengan UKT, "Uang Kuliah Tunggal": Definisi: Uang Kuliah Tunggal (UKT) adalah sistem biaya kuliah tunggal yang diterapkan oleh universitas-universitas di Indonesia. Tujuan: UKT bertujuan untuk menyederhanakan struktur biaya pendidikan dan menjamin keadilan dalam distribusi biaya pendidikan. Perhitungan: UKT didasarkan pada kemampuan finansial mahasiswa dan kriteria lain yang ditetapkan universitas. Dukungan: Mahasiswa dapat menerima bantuan keuangan atau beasiswa untuk membantu menutupi UKT mereka.

Manfaat: UKT membantu mengurangi beban keuangan siswa dan mendorong kesetaraan akses terhadap pendidikan. Pemahaman UKT dapat membantu pelajar dalam merencanakan biaya pendidikannya secara efektif. Tentu dalam perjalanan kuliah tidak lagi ada pungutan liar,

Mas Nadiem mengatakan, Dan karena itu, UKT itu selalu berjenjang. Apa artinya? Artinya, bagi mahasiswa yang punya keluarga lebih mampu mereka membayar lebih banyak dan yang tidak mampu bayar lebih sedikit,https://news.detik.com/, namun kalau UKT tinggi, liriklah beasiswa Bidik Misi bagi yang kurang mampu. 

BEASISWA BIDIK MISI

Bagi mahasiswa yang kurang mampu, mendapat beasiswa bidik misi jadi tumpuan. Apa itu beasiswa bidik misi, Beasiswa Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan buat calon mahasiswa yang nggak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik, baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu.

Banyak orang yang tidak mampu secara ekonomi belum bisa dapat karena, syaratnya, salah satunya adalah Tidak mampu secara ekonomi dengan kriteria tertentu, seperti penerima Beasiswa Siswa Miskin (BSM) atau Pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP), atau pendapatan kotor gabungan orangtua/wali tidak melebihi batas tertentu per bulan. Bagi Keluarga yang tidak memiliki BSM dan KIP, dapat meminta surat keterangan di Kantor desa, disinilah masalah karena aparat desa kerap tidak bisa meloloskan warganya yang miskin, karena erat kaitannya indikator kinerja pemerintahan desanya, sehingga banyak yang tidak mendapatkan keterangan miskin itu.

****

TAMBAHAN PENGHASILAN MAHASISWA

Anak saya yang bekerja sambil kuliah di Australia memang disana lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan. Berbeda tentunya dengan yang ada di Indonesia, agak sulit, namun belum tentu tidak ada yang jelas dimana ada kemauan disana ada jalan.

Saya, kuliah di ITB s2 dan S3 memang dapat beasiswa, namun biaya itu tentu tidak cukup kalau untuk menghidupi Keluarga. Tentu harus pinter-pinterlah mengatur anggaran. Namun melakukan kerja sambilan di rumah , dan tidak membuang waktu kuliah menjadi pilihan. Sebagai peneliti dan pengajar saya menekuni, tulis menulis, apapun hasil lab yang ditanyakan dosen pembimbing, prasasti say ajari saya boleh menjadi ilmiah populer lalu, diterbitkan di koran lokal atau nasional, apakah dimuat? Oh... tidak semudah itu, Bro. harus belajar menulis mengungkapkan tulisan yang menarik dan penuh inspiratif, untuk memperluas wawasan kita harus membaca, literatur.

ITB ada perpustakaan besar lantai 7, ada AC, buku tebal lengkap,  istirahat makan saya mampir barang 2 jam ke perpustakaan itu, saya biasanya nongkrong di Lantai 4 , disana ada buku bagus. Konsep-konsep hasil penelusuran di perpustaakaan di coba sambil mengerjakan penelitian di Lab PAU, ITB, memang seru, intinya terus belajar. 

Saya harus memperluas gelobang intuisi  menulis . Untuk itu,  Saya berlanggan majalah  Detik, yang ada tulisan Emha Ainun Najib, kolom Oples, obrolan plesetan, saya pelajari dengan mantap, gaya tulisannya, gaya mengatasinya, wah... semua, kemudian saya, saya tuliskan nikmati , setelah agar jiwanya masuk, baru saya kirim ke koran 'saya ingat Bandung Post, wah langsung dimuat' mantap.

Saya tertarik dengan tulisan Gunawan Muhammad, caping, catatan pinggir, kalau anda bertanya berlangganan Majalah Tempo donk? Tidak Mingguan Tempo itu, kalau terbit hari itu, misal kamis, setelah dua hari sudah ada yang dijual murah namun kulit depan dipotong, ya saya beli itu, untuk menambah wawasan saya, dan diksi-diksi, lalu saya pelajari dengan baik dipadukan dengan gaya Toples Emha, saya buat tulisan, sebuah tulisan menarik, saya kirimkan ke Koran PR, wah ... dimuat, dan disurati oleh redaksinya, dapat honor ternyata, lumayan Rp 150.000,- satu artikel, saya berjanji kalau ada dimuat saya akan belikan buku, honor pertama saya belikan  3 buku, di  pasar Buku murah di Palasari. Lewat  buku , kita bisa terus menggali  teori-teori yang luar biasa.

Tulisan lain yang menarik saya adalah, Gede Prama, gaya humanis dan sejuk, rujukan-rujukan lengkap, penulisannya enak, saya ikuti dan artikel saya  ketiganya saya kirimkan koran Suara Pembaharuan, Ketika itu, awalnya saya pasrah dimuat syukur tidak juga ga apapa, hitung-hitung belajar menulis,tulisan dikirmkan  dikirim lewat pos.

 Beberapa minggu, saya sampai lupa, pas saya kerja di laboratorium, ada pegawai post mendatangi kediaman saya di perumahan Lagar , Dimensi, mengetuk pintu, kata istri saya menuturkannya, Bu... ada kiriman uang tunai, kata pegawai Pos itu, Istri saya kaget... uang apaan?, Tidaklah pak suami saya hanya penelitian di Lab PAU kok dapat uang dari Jakarta, istri saya tidak percaya, Ini bu ... bapak itu menulis artikel terus dimuat, Ohh.... Baru Istri saya percaya, lalu diterima, jumlahnya waktu itu terbilang besar  sebanyak Rp 350.000,/per artikel  -ya.. harga beras Rp 1000/Kg, kami bisa hidup tanpa membeli beras selama 7 bulan hanya dengan satu artikel, ? membantu khan?

****

Saya diperkenalkan seorang mahasiswa  oleh pembimbing saya. Mahasiswa, sebut saja namanya Reda, nama lengkapnya saya kurang tahu , biasanya tak ditanyakan kalau sudah kenal. Dia berasal dari salah satu SMA Negeri dari Padang Sumatra Barat. Dia  ingin belajar   tentang isolasi bakteri pada sumber air panas pada saya. Kami selalu berdiskusi terus di lab, sampai satu waktu tanya, " Tinggal dimana dan dengan siapa, Dik Reda?  Dia mengaku,  tinggal dengan teman-temannya dari Padang dan  yang kebetulan teman satu jurusan.

 Dia juga awalnya mencarikan tempat  kos-kosan bagi mahasiswa baru, okasinya yang diinfokan  adalah kos-kosan dekat ITB, simpang dago , Cisitu dan lain-lain. Jaman  itu belum ada HP android,  Atas jerih payahnya, biasanya tuan rumah, memberikan kepadanya semacam komisi. 

Uang dari komisi itu dia kumpulin, ditambah modal sedikit, dia mulai mengontrak rumah besar yang berisi beberapa kamar, lalu dia tawarkan kepada teman dan mahasiswa baru. Dari usaha seperti itu, dia kemudian melebarkan jumlah rumah koskosan yang dikontrak. Begitu seterusnya, dari usaha semacam itu dia bisa menutupi uang kuliahnya. Intinya dia tidak punya rumah, bisa menjadi saudagar  kos-kosan. Hebat khan?

Mahasiswa lain, sebut saja namanya  Rahmat dia dari Sumedang, asal tahu yang enak itu. Dia sering berdiskusi dengan  saya diskusi tentang tahu, " setelah try and error , berbagai metode pembuatan tahu dengan panambahan komponen tertentu. dia menemukan metode memproduksi tahu yang  enak dan cepat menggumpal.Kata dia " beda proses beda hasil, pak nyoman katanya ke saya. 

Saat liburan panjang, Temuan itu   kemudian diaplikasikan pada Pesantren di kota asalnya, Rahmat berhasil  membantu ponpes itu  mengembangkan membuat tahu yang lebih gurih,  pemilik yayasan itu , mensupport  kuliahnya sampai selesai karena mengabdikan ilmunya yang dia pberikan.

Singkat cerita, lima tahun  kemudian, saya kebetulan bertemu dalam suatu ruangan di Jakarta untuk sama-sama presentasi penelitian. Saya dan  dia senang sekali, dia bercerita kini dia sudah memiliki  sekolah TK, SD, kemudian SMP dan dibuat yayasan sendiri.. Pembaca perlu ketahui bahwa Rahmat adalah mahasiswa kimia, kok bisa buat sekolah ya?  Ya.. bisa  donk, di kimia kita belajar strtur berpikir dan sistematikanya , kita bisa belajar hal-hal baru, kalau pikiran kita terbuk. Dasarnya satu kata dia, Ikhlas membantu orang banyak, rezeki mah diatur dari atas, Tuhan pasti membantu kita, katanya sambil tertawa lepas.

Namun dia pesankan beberapa TIPs sebenarnya yaitu :

Mahasiswa kuliah sambil bekerja" adalah skenario umum dalam dunia pendidikan saat ini. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu dipertimbangkan:

  1. Manajemen waktu: Menyeimbangkan persyaratan akademik dengan komitmen kerja sangatlah penting.
  2. Kemandirian finansial: Mencari nafkah sambil belajar membantu menutupi pengeluaran dan mengurangi beban keuangan.
  3. Pengalaman praktis: Mendapatkan pengalaman dunia nyata bersamaan dengan pembelajaran akademis dapat meningkatkan kemampuan kerja.
  4. Peluang berjejaring: Bekerja sambil belajar dapat menciptakan koneksi berharga untuk peluang karir masa depan.
  5. Pertumbuhan pribadi: Menggabungkan pekerjaan dan studi mengajarkan keterampilan berharga seperti multitasking, penentuan prioritas, dan ketahanan.

Inti pesannya adalah menghadapi tantangan menjadi mahasiswa yang bekerja bisa jadi sangat menantang namun pada akhirnya bermanfaat, karena menawarkan peluang unik untuk tumbuh dan berkembang.

*****

MAHASISWA BALI DI BANDUNG

Mahasiswa kurang mampu namun pintar kalau kuliah di bandung, misalnya di ITB atau UNPAD, bisa tinggal di Asrama Bali. Pemda bali memiliki 2 asrama di kota bandung, yakni Asrama Tirta gangga di Jl Ciung Wanara, pas dekat ITB , sisi Timur Masjid Salma. Dan asrama Viyata tampak Siring, di jalan Dr Otten. Kedua asrama ini menampung rata menampung 40 orang per asrama. Ini tidak hanya Pemda bali memiliki , Ada sharma Riua , jambi Aceh dan lain-lain.

Tinggal di asrama Tidak menyewa kost namun disana kumpul tinggal, tentu asrama itu biasanya memiliki aturan -aturan, etika bagi penerima mahasiswa baru itu. Biasa unik, dengan memberikan nama panggilan yang sesuai dengan seniornya. Gak Ada nama sebenarnya dipanggil diana, missal, ada Dewa lecir, Putu bendot, Kancil dan lain-lain, selain akrab yang itu seni dunia mahasiswa. Dan sudah saya tinggalkan 25 tahun silam orang -orang yang diberikan istilah itu sukses, ada jadi Anggota DPR RI atau sukses berwirausaha.

Dok- FB Bussabihan
Dok- FB Bussabihan

Asrama ini juga, dari para seniornya, saling meniru, misalnya I dan II, biasanya memasang iklan untuk mengajar les privat materi-materi SMA atau SMP, dan dari sana bisa hidup untuk menunjang kuliahnya. Sebut saja, Nama Suardhana Linggih dengan Ganesha EXact bandung nya. Ada juga setelah menjadi mahasiswa diajak dosen mengerjakan penelitiannya berpayung, mahasiswa dibayar dikasih bulanan, honor sebagai field Worker. Ini sungguh lumayan, Bisa dapat honor dan ilmu, kadang disuruh presentasi ke perusahaan dan tentu dapat akomodasi dan transportasi. Intinya pinter-pinterlah

Dapat saya simpulkan beberapa hal dari kisah diatas adalah, Ketika hendak melanjutkan pendidikan tinggi bagi individu yang berasal dari latar belakang berpenghasilan rendah, berikut beberapa langkah yang perlu dipertimbangkan:

Pertama, Pahami tantangannya: Kenali hambatan yang dihadapi individu dari keluarga berpenghasilan rendah dalam mengakses pendidikan tinggi.carilah yang memungkinkan anda bersaing dan bisa unggul dan peluang untuk berkolaborasi untuk penelitian dan berkreativitas.

Kedua, coba cari informasi mengenai beasiswa dan hibah penelitian: Jelajahi peluang beasiswa, hibah, dan bantuan keuangan yang tersedia yang dirancang khusus untuk siswa berpenghasilan rendah.

Ketiga, Carilah program bimbingan: Terhubung dengan program bimbingan yang memberikan panduan dan dukungan untuk menavigasi proses pendaftaran dan pendaftaran perguruan tinggi.

Keempat Pertimbangkan pilihan community college: Evaluasi manfaat memulai di community college untuk menghemat biaya kuliah sebelum pindah ke institusi empat tahun.

Kelima, Jelajahi program studi kerja: Carilah program studi kerja yang menawarkan peluang kerja paruh waktu untuk membantu menutupi biaya pendidikan.

Keenam, Memanfaatkan sumber daya akademik: Manfaatkan layanan dukungan akademik, program bimbingan belajar, dan lokakarya pengembangan keterampilan untuk unggul dalam tugas kuliah. Jaringan dan pengembangan karir: Membangun jaringan profesional dan mencari peluang pengembangan karir untuk meningkatkan prospek pasca kelulusan.

Ketujuh, Kesehatan dan kesejahteraan mental: Prioritaskan kesehatan dan kesejahteraan mental dengan mengakses layanan konseling dan sumber daya kesehatan yang disediakan oleh institusi.

Pesan saya adalah, mengejar pendidikan tinggi sebagai individu dari latar belakang berpenghasilan rendah memerlukan perencanaan strategis, pemanfaatan sumber daya, dan ketahanan untuk mengatasi hambatan keuangan dan mencapai kesuksesan akademis.

Dalam hal menutupi biaya hidup, mahasiswa dapat menjajaki berbagai usaha sampingan. Berikut beberapa idenya:

  1. Layanan freelance: Tawarkan keahlian Anda dalam desain grafis, menulis, bimbingan belajar, atau pengembangan web kepada klien.
  2. Penjualan online: Jual kerajinan tangan, barang antik, pakaian, atau produk hasil personalisasi di platform e-niaga.
  3. Bimbingan Belajar: Memberikan bimbingan akademis dalam mata pelajaran seperti matematika, sains, bahasa, atau musik kepada siswa lain.
  4. Manajemen media sosial: Bantu bisnis mengembangkan kehadiran online mereka dengan mengelola akun media sosial mereka.
  5. Perencanaan acara: Atur acara seperti pesta, pernikahan, atau acara perusahaan dengan biaya tertentu.
  6. Dengan menjajaki peluang bisnis sampingan ini, mahasiswa dapat menambah penghasilan dan menutupi biaya hidup dengan lebih efektif.

Moga bermanfaat****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun