Pertanyaan yang  selalu muncul, karena pergantian kurikulum selalu hadir dari orang tua murid, Mengapa kurikulum selalu berganti-ganti? Orang tua murid  akan selalu merasa direpotkan karena pergantian ini, Mengapa? Karena  berkaitan dengan  pergantian buku ajar atau LKS atau LKPD, bagi beberapa sekolah orang tua diwajibkan memiliki buku itu, bisasanya di perpustaan sekolah buku ajar itu belum tersedia. Tak aneh,  para orang tua selalu dipusingkan oleh kebutuhan buku-buku yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Tidak sedikit para orang tua berkata, Â ganti menteri ganti kurikulum, anak didik digunakan kelinci percobaan? Dan lain-lain, semua bernada nyinyir. Itu pertanda bahwa para orang tua murid , sebagaian belum memahami pentingnya pergantian kurikulum.Â
Artikel ini menyoroti beberapa isu utama dalam diskusi terkini seputar kurikulum, seperti pendidikan nilai, pendidikan inklusif, pendekatan berbasis kompetensi, soft skill dan hard skill, serta budaya ilmiah dan digital.Â
Hal ini dimulai dengan asumsi bahwa pendidikan berkualitas bagi semua diperlukan untuk mencapai keadilan sosial, dan melihat kurikulum sebagai hasil dari proses yang mencerminkan kesepakatan masyarakat tentang apa, mengapa, dan bagaimana pendidikan diperlukan bagi masyarakat di masa depan.Â
Mengingat tugas penting yang dihadapi sistem pendidikan -- sistem pendidikan harus menanamkan nilai-nilai untuk mencapai masyarakat yang lebih adil dan inklusif, harus memberikan beragam pengalaman pembelajaran untuk melatih warga negara yang kompeten dan aktif, dan harus memastikan kualitas dan kesetaraan dalam hasil pembelajaran para pendidik pertama-tama harus memikirkan kembali peran kurikulum sekolah dan memastikan dialog kebijakan yang lebih luas seputar desain dan pengembangan kurikulum?
Secara akademis kurikulum mencakup empat komponen utama yaitu tujuan, pengetahuan, metode atau cara mengajar dan penilaian. Perubahan kurikulum menurut Nasution (dalam Muhammedi, 2016) yakni mengenai tujuan atau cara untuk mencapai suatu tujuan dan perubahan kurikulum berarti merubah manusia.Â
Perubahan kurikulum terjadi jika terdapat perbedaan dalam satu atau lebih komponen kurikulum. Berdasarkan pengertian diatas bahwa perubahan pada kurikulum terjadi karena adanya perbedaan antar komponen kurikulum sebagai upaya mencapai tujuan.Â
Indonesia telah mengalami banyak perubahan kurikulum sejak tahun 1947 hingga akhir tahun 2022. Perubahan kurikulum di Indonesia dikelompokan menjadi tiga yaitu: Kurikulum Rencana Pelajaran, Kurikulum Berorientasi Pencapaian, dan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Salah satu komponen proses pendidikan yang mempunyai keunggulan strategis adalah kurikulum. Kurikulum merupakan alat penting bagi pendidikan karena pendidikan dan kurikulum mempunyai keterkaitan yang erat.Â