Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Melukat dan Teori Keajaiban Air

11 Mei 2024   06:35 Diperbarui: 12 Mei 2024   10:12 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi dia tidak masalah yang penting dia mau mengikuti aturan tata tertib dengan sangat baik. Karena di negaranya agama bukan diwajibkan, dia memang sangat pribadi.

Sopan santun, etika berkomunikasi dan perhatian dan kasih sayang y adalah nilai yang kami junjung, selama kami Bersatu dalam Uni Soviet dulu, memang lebih bersifat pribadi , kerap disebut Ateis. Saya tidak berdiskusi banyak dengan dia, namun dia paham bahwa tradisi dan agama urusan masing-masing, sepanjang tidak melanggar hak orang lain.

Tentu, dia geleng kepala Ketika, banyak kendaraan berhenti mendadak tanpa sinyal, sain kanan belok kiri,

Melukat dan melebur artinya pembersihan dari aura-aura negatif. Unsur-unsur negatif yang mempengaruhi kehidupan kita, pembersihan, bukan pengampunan, jangan salah.

Melukat adalah ritual pembersihan pikiran, tubuh, dan jiwa menggunakan air yang dilakukan di Bali, Indonesia. Upacara ini telah diwariskan secara turun-temurun di kalangan masyarakat Hindu hingga saat ini. Pemurnian spiritual dalam konteks ini berarti menghilangkan kenajisan dalam diri.

Dokpri
Dokpri

Istilah Melukat berasal dari kata "su" yang berarti "baik" dan "lukat" yang berarti "pemurnian". Upacara Melukat dipimpin oleh seorang pendeta dan melibatkan persembahan seperti prasita dan bayuan, yang disiapkan dengan mantra pengiring. Individu yang akan disucikan pertama-tama dikenai mantra oleh pendeta.

Setelah proses mantra selesai, orang tersebut dimandikan dengan air kelapa. Usai mandi air kelapa, ritual dilanjutkan dengan berendam di danau, sungai, laut, atau tempat pemandian yang diyakini membawa berkah.[Upacara ini biasanya dilakukan pada hari-hari keagamaan Hindu, seperti Purnama, Tilem, dan Kajeng Kliwon.

Upacara melukat seringkali dilakukan secara kolektif, seperti oleh sekolah, kantor, lembaga pemerintah, atau komunitas lokal Upacara berlangsung di tempat bersejarah, pura, tempat pemandian, pantai, sungai, dan laut di Bali. Ritual tersebut dapat ditemukan di beberapa tempat seperti Pura Tirta Empul, Pura Campuhan Windhu Segara, Pura Mata Air Suci Sebatu, Pura Tirta Sudamala, Pura Saraswati di Ubud, dan Pura Goa Giri Putri di Nusa Penida. Pura Tirta Empul bisa dibilang dianggap sebagai lokasi paling terkenal untuk ritual tersebut. Ritual tersebut kemudian menjadi daya tarik wisata

Dokpri
Dokpri

Air itu mukjizat

Melukat kata anak saya, bisa dipahami juga dengan teori resonansi yang dikemukakan oleh Masaru Emoto tentang keajaiban Air. Pikiran kita akan mempengaruhi kondisi air, sehingga dapat memberikan 'suasana' yang positif, pada diri kita, akan menghasilkan kondisi berbeda bila pikiran kita negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun