Petani cengkeh  itu tersenyum
Panen hari ini berlimpah
Harga jual masih tetap tinggi
Tak Ada yang bisa menandingi, pohon cengkehnya berbunga lebat
Harga stabil, itulah yang membuat petani cengkeh gembira,
Import Cengkeh dari luar berkurang nyaris nol
Saat covid-19, namun produksi dalam negeri gak ada saingan
Petani merasa untung
Mereka semua mampu untuk menyekolahkan anak-anaknya
Mengikuti zaman, dengan gawai terbaru,
Sepeda, dan bayangkan mobil baru berkeliaran
Ketika covid menyerang,
Petani cengkeh tetap tak berpengaruh,
Sector ini tak pernah terpuruk pandemi, sampai kini tetap Berjaya.
Maklum, kebutuhan cengkeh untuk rokok besar bagi negeri ini
Sehingga harga jual tetap tinggi, walau harga rokok meroket, tetap banyak peminat.
Buruh tani , bersiul dengan emas hijaunya,
Kebahagian Pun pun mengalir, anak -anak mereka melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi.
Jurusan  bergengsi disasar, mereka semua pada melek, dengan dalil  merubah  nasib dengan  Pendidikan
Harga cengkeh mencerdaskan, bagi petani yang mengerti makna masa depan
Sebab dia tidak tahu, sampai kapan harga ini tetap bertengger di puncak harapan
Namun mereka was-was, akankankah presiden baru berpihak padanya
Suara angin berhembus kencang
Tak tahulah, sebab kisah dulu Cengkeh tak bisa dielakkan dari permainan Keluarga penguasa dengan badan penyangganya.
Kini, mereka hadir Kembali dalam kekerabatan yang lama hilang.
Petani menunggu dengan rasa curiga
Akankah pohon cengkeh mereka tebang Kembali... seperti dimasa lalu? Entahlah....
Angin tetap hadir menerpa daun cengkeh seperti memberikan pesan..... selalu bersyukur, karena kitab isa bergembira, tak perlu gembira karena harga......?
(Subuk, 15 April 2024)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H