Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara Burung Perkutut

14 April 2024   18:58 Diperbarui: 14 April 2024   22:01 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laki-laki paruh baya itu membersihkan kandang burungnya 

Dan sedikit memandikan burung miliknya

Burung ini adalah burung penting, katanya  sendu.

Banyak istana raja zaman dahulu memeliharanya

Suaranya  menjadi tanda

Menarik rezeki atau bisa tanda ada orang datang dengan maksud baik 

Ya..  ayahku pas meninggal, juga burungnya meninggal, sautku pelan

Ada juga, katanya  sendu, burungnya mati, sakit tuannya sembuh

Pikiran liar imajinasi berkutat, Burung mati sebagai pengganti nyawa tuannya

Laki-laki ini memiliki cerita berbeda

Burung ini seakan membisikkan ada sesuatu , setelah mendengarkan suara itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun