Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara Burung Perkutut

14 April 2024   18:58 Diperbarui: 14 April 2024   22:01 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: bukupedia burung

Burung perkutut itu

Tak banyak orang suka akan burung perkutut

Namun tak  sedikit orang tahu makna  dan memeliharanya dengan serius

Rumah berisi  burung perkutut kerap sebagai  pemuas dahaga  alam lain

Sensasi suaranya biasa membawa ekstasi rohani, waspada, atau eling

Bisa membangun jendela hati yang beku, besujud pada yang Kuasa

telah menciptakan keunikan  burung dengan suara yang khas 

Perkutut lambang imajinasi

Celah jendela hati terbuka bila tahu 

Tidak hanya suaranya merdu, namun jejak waktu dia bersuara penciri sesuatu

Laki-laki paruh baya itu membersihkan kandang burungnya 

Dan sedikit memandikan burung miliknya

Burung ini adalah burung penting, katanya  sendu.

Banyak istana raja zaman dahulu memeliharanya

Suaranya  menjadi tanda

Menarik rezeki atau bisa tanda ada orang datang dengan maksud baik 

Ya..  ayahku pas meninggal, juga burungnya meninggal, sautku pelan

Ada juga, katanya  sendu, burungnya mati, sakit tuannya sembuh

Pikiran liar imajinasi berkutat, Burung mati sebagai pengganti nyawa tuannya

Laki-laki ini memiliki cerita berbeda

Burung ini seakan membisikkan ada sesuatu , setelah mendengarkan suara itu

Dia keluar rumah, lalu sakit yang parah yang dia derita sembuh

Matanya berkaca-kaca, tanda bahagia, seakan burung itu menyelamatkannya

Dia berkata tak semua burung perkutut itu membawa tanda

Kalau burung itu  berontak Ketika mendengar suara cicak atau tokek, itu pertanda tak baik dipelihara, lepaskan

Biarkan dia  merdeka di alam bebas. 

Peliharalah yang memang memiliki karakter santun,  bersuara Ketika diperlukan

Tak disangka perkutut itu berbunyi,....  kur  kur tekur kurkur  ur ur...... tanda setuju.........?

(Wirasambangan 14 April 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun