Data yang dilaporkan dalam ulasan ini menunjukkan bahwa buah manggis memiliki potensi terapeutik untuk melawan diabetes dan komplikasinya. Ekstrak kulit buah, kulit, biji, kulit batang, atau daun etanol, air, dan cuka telah menunjukkan tindakan antidiabetes, seperti menurunkan kadar glukosa darah, resistensi insulin, meningkatkan kadar insulin plasma, dan mengurangi berat badan dan BMI. Mekanisme yang diusulkan untuk dampak ini beragam.
Secara khusus, buah manggis tampaknya efektif dalam menghambat -amilase dan -glikosidase serta enzim yang menghidrolisis pati dan menghasilkan dekstrin dan gula dengan berat molekul rendah. Mekanisme lain termasuk menghambat aktivitas lipase pankreas, merangsang regenerasi sel pulau Langerhans dengan meningkatkan ukuran dan kepadatan pulau Langerhans, meningkatkan ekspresi PPAK- dan mengurangi produksi AGEs dan glikasi BSA serta kadar HBA1C.
Buah manggis juga dapat membantu mengatasi komplikasi DM2, memperbaiki struktur dan fungsi hati serta memperbaiki parameter kardiovaskular, menekan penambahan berat badan dan mencegah obesitas, melindungi ginjal dari nefropati diabetik, serta meningkatkan proses penyembuhan luka terbuka.
 Dosis dan frekuensi penggunaan buah manggis bervariasi tergantung model penelitian. Penelitian in vitro pada berbagai jenis sel dan enzim, konsentrasi buah manggis berkisar antara 0,78-75M, dan dalam sebuah penelitian, konsentrasi ini dimuat selama enam hari. Dalam penelitian pada hewan, buah manggis diberikan secara oral, dioleskan sebagai salep atau disuntikkan dengan kisaran dosis 4--1000mg/kg selama 1--40minggu.
Untuk menyelidiki pengaruh buah manggis terhadap komplikasi diabetes, buah ini dievaluasi dalam penelitian pada hewan dan sel. Dalam sel seperti HUVECs, sel mesangial glukosa terinduksi, dan adiposit manusia yang baru berdiferensiasi, konsentrasinya bervariasi dari 1,25 hingga 50M. Pada tikus DM2 yang diinduksi HFD dan STZ, buah manggis diberikan 1--500mg/kg selama sekitar 5--16minggu. Dengan mengevaluasi data dalam literatur ilmiah, diharapkan lebih banyak penyelidikan klinis akan dilakukan untuk menilai efek buah manggis dan dosis spesifiknya terhadap hasil glikemik.
Menyusul ditemukannya khasiat obat pada komponen G. mangostana, banyak penelitian telah dilakukan. Studi-studi ini mencakup ekstrak alami dan turunan sintetis.Â
Dalam tinjauan ini, potensi efek menguntungkan GML pada penyakit akut dan kronis telah dibahas. Hal ini menunjukkan kemungkinan penerapan terapeutik yang berhubungan dengan GML. Meski demikian, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak GML pada manusia. Moga bermanfaat*****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H