Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Musim Manggis Telah Tiba dan Manfaatnya Mencegah Diabetes Melitus

4 Maret 2024   09:23 Diperbarui: 4 Maret 2024   11:25 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi diabetes kronis meliputi diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Kondisi diabetes yang berpotensi reversibel termasuk pradiabetes dan diabetes gestasional. Pradiabetes terjadi ketika kadar gula darah lebih tinggi dari biasanya. Namun kadar gula darahnya tidak cukup tinggi untuk disebut diabetes. Dan pradiabetes dapat menyebabkan diabetes kecuali ada langkah-langkah yang diambil untuk mencegahnya. Diabetes gestasional terjadi selama kehamilan. Namun hal ini mungkin akan hilang setelah bayi lahir.

GEJALA

Gejala diabetes tergantung pada seberapa tinggi gula darah Anda. Beberapa orang, terutama jika mereka menderita pradiabetes, diabetes gestasional, atau diabetes tipe 2, mungkin tidak menunjukkan gejala. Pada diabetes tipe 1, gejalanya cenderung muncul dengan cepat dan lebih parah.

Beberapa gejala diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 adalah: dapat diutarakan sebagai berikut (1) Merasa lebih haus dari biasanya. (2) Sering buang air kecil., (3) Menurunkan berat badan tanpa berusaha. (4) Kehadiran keton dalam urin. Keton adalah produk sampingan dari pemecahan otot dan lemak yang terjadi ketika insulin tidak tersedia dalam jumlah yang cukup. (5) Merasa lelah dan lemah. (6) Merasa mudah tersinggung atau mengalami perubahan suasana hati lainnya.(7) Mengalami penglihatan kabur. (8) Mengalami luka yang penyembuhannya lambat., (9) Banyak terkena infeksi, seperti infeksi gusi, kulit, dan vagina.

Diabetes tipe 1 bisa dimulai pada usia berapa pun. Namun seringkali dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja. Diabetes tipe 2, tipe yang lebih umum, dapat berkembang pada usia berapa pun. Diabetes tipe 2 lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 40 tahun. Namun diabetes tipe 2 pada anak-anak semakin meningkat.

PREVALENSI DIABETES DI INDONESIA

International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan sekitar 463 juta orang berusia 20-79 tahun di seluruh dunia mengidap diabetes pada 2019. Angka ini setara dengan 9,3% dari total populasi dunia dan diprediksikan naik menjadi 700 juta pada tahun 2045. Indonesia sendiri menempati peringkat ke-7 sebagai negara dengan jumlah pengidap diabetes tertinggi di dunia, yaitu sebesar 10,7 juta.

Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018, jumlah keseluruhan kasus atau prevalensi diabetes melitus di Indonesia untuk usia di atas 15 tahun adalah sebesar 2 persen. Akan tetapi, angka tersebut tidak mencakup data penyandang diabetes yang belum terdiagnosis. Prevalensi diabetes melitus pada 2018 berdasarkan hasil pemeriksaan gula darah yakni 8,5 persen, meningkat dari 6,9% pada 2013. Dari riset tersebut, hampir semua provinsi menunjukkan peningkatan prevalensi selama 2013-2018, kecuali Nusa Tenggara Timur.

Tiga provinsi di Indonesia dengan jumlah pengidap diabetes tertinggi yaitu DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Sulawesi Utara. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 juga menunjukkan baru 1 dari 4 orang pengidap diabetes yang penyakitnya terdiagnosis.

KESIMPULAN 

G. mangostana termasuk dalam famili Guttiferae, genus Garcinia. Fitokimia utama yang ada pada spesies ini adalah xanthone terisoprenilasi, suatu kelas metabolit sekunder dengan banyak laporan dampak biologis, seperti antioksidan, anti-inflamasi, hipoglikemik, dan antiobesitas. Banyak dokumen in silico, in vitro, dan in vivo telah memberikan bukti kuat untuk menyelidiki kemanjuran buah manggis terhadap DM2. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun