Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Isu Pemakzulan Jokowi: Demokrasi, Otokrasi, dan Chaostic Theory?

15 Januari 2024   15:36 Diperbarui: 15 Januari 2024   16:39 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : REUTERS/Feline Lim 

Pada aspek inilah kita harus memahami pesan Albert Einstein, "Kita semua yang peduli akan perdamaian dan kemenangan akal dan keadilan harus sangat sadar betapa kecilnya pengaruh akal dan kebaikan yang jujur akan digunakan pada peristiwa-peristiwa di bidang politik" Oleh karena itu publik harus hati-hati, sebab ada berbagai spekulasi yang terus bisa berubah setiap saat.

Kadua. Teori demokratisasi. Dalam kajian ini kita harus Yakini bahwa Indonesia sedang tumbuh demokratisasinya. Demokratisasi, adalah transisi demokrasi menuju rezim politik yang lebih demokratis, termasuk perubahan politik substantif yang bergerak ke arah demokratis.

Proses ini oleh para ahli memiliki beberapa bukti, bahwa para elit sejatinya harus mendorong terjadi demokrasi yang ideal. Dalam kacamata inilah elemen yang mewakili pemakzulan sesungguhnya bisa di pahami tindakan mereka untuk menyehatkan demokrasi. Mengapa demikian? Terjadinya demokratisasi dan sejauh mana demokratisasi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pembangunan ekonomi, warisan sejarah, masyarakat sipil, dan proses internasional.

Kelompok elemen masyarakat yang peduli terhadap nasib bangsa, juga perlu diperhatikan baik yang pro pemerintah maupun yang anti pemerintah, sebab ada beberapa laporan mengenai demokratisasi menekankan bagaimana elit mendorong demokratisasi, sedangkan laporan lainnya menekankan proses bottom-up dari akar rumput. Bagaimana demokratisasi terjadi juga digunakan untuk menjelaskan fenomena politik lainnya, seperti apakah suatu negara berperang atau apakah perekonomiannya tumbuh. Proses sebaliknya dikenal sebagai kemunduran demokrasi atau otokratis.

Perlu diketahui bahwa, Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat, dengan tren inflasi yang menurun, dan nilai mata uang yang stabil, menurut Bank Dunia dalam laporan Prospek Ekonomi Indonesia yang diterbitkan setiap enam bulan sekali. Pertumbuhan PDB diperkirakan akan sedikit menurun ke rata-rata 4,9% pada tahun 2024-2026 dari 5% pada tahun ini akibat mulai melemahnya lonjakan harga komoditas. Ini juga pesan yang baik karena pemerintah sudah berusaha membangun ekonomi negeri ini.

Di bawah demokrasi, masing -masing partai bebas mencurahkan energi utamanya untuk mencoba membuktikan bahwa partainya terbaik bekerja demi bangsa, tentu dengan tidak korupsi, berusaha mensejahterakan rakyat, lewat ketersediaan pangan, perumahan dan Pendidikan. Atas dasar itu, sang rakyat terpikat hatinya untuk menggunakan hak pilihnya agar partai yang dicintai rakyat yang bisa melenggang ke ruang parlemen di Senayan.

Ketiga, Teori   otokrasi. Ada dugaan kuat dari para pencetus pemakzulan itu, agar Indonesia tidak terjerumus dalam lembah model kekuasaan otokrasi. Lalu pertanyaan muncul Memungkinkah DI INDONESIA otokrasi itu muncul? Otokrasi adalah sistem pemerintahan di mana satu orang---seorang otokrat---memegang semua kekuasaan politik, ekonomi, sosial, dan militer. Otokrat mempertahankan kekuasaan melalui represi politik terhadap oposisi dan kooptasi anggota masyarakat yang berpengaruh atau berkuasa.

Masyarakat umum dikendalikan melalui indoktrinasi dan propaganda, dan otokrasi mungkin berupaya untuk melegitimasi dirinya di mata publik melalui seruan terhadap ideologi, agama, hak kesulungan, atau permusuhan asing..

Perlu dipahami bahwa, beberapa negara otokrasi membentuk badan legislatif, pemilihan umum yang tidak adil, atau melakukan persidangan untuk lebih menjalankan kendali sambil menampilkan penampilan demokrasi. Satu-satunya batasan bagi pemerintahan otokratis adalah pertimbangan praktis dalam mempertahankan rezim. Para autokrat harus mempertahankan kendali atas para elit dan institusi negara agar keinginan mereka dapat terlaksana, namun mereka juga harus mencegah individu atau kelompok lain untuk mendapatkan kekuasaan atau pengaruh yang signifikan.

Kondisi yang menuju   otokrasi inilah yang memang ditakuti oleh para pendukung pemakzulan, atau lawan politik Jokowi. Jokowi bisa jadi namanya besar dan melegenda, Tentu para pembaca bisa 'menggambarkan sendiri apakah Presiden Jokowi ' dapat dikategorikan sebagai seorang otokratis "Walaupun demikian, masih ada kecurigaan bahwa strategi politik Jokowi sangat halus, sehingga pihak -pihak yang anti Jokowi itu selalu mengajak rakyat agar waspada. Oleh karena itu, proses usulan pemakzulan beberapa pelaku petisi 100. Nampaknya berada di wilayah kekhawatiran bahwa Jokowi bisa merajalela memasuki wilayah otoriter menjadi sosok otokrat.

Keempat, Theory Chaos. Istilah "chaos" dirumuskan pertama kali oleh Henri Poincar (1854 -- 1912), seorang ahli matematika Perancis. Ia menemukan bukti bahwa sistem tata surya tidak bekerja secara teratur dan dapat diprediksi dengan pasti. Ia mengungkapkan bahwa "dapat terjadi perbedaan kecil pada kondisi awal menghasilkan peristiwa yang berdampak sangat besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun