Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Debat Capres: Etika, Politik Sengkuni dan Machiavellian?

10 Januari 2024   21:57 Diperbarui: 10 Januari 2024   22:52 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiak dibilang Sengkuni politik, maka kita harus mencerna kata-kata Niccolo Machiavelli, yaitu "  Kami bekerja dalam kegelapan, untuk melayani cahaya." , Post Truth adalah selalu menjadi alat pembenaran untuk itu.

Itu sebabnya, menarik memang menyimak pesan Bapak bangsa  Gus Dur, " Yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan.Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian. Hidup ini sementara. 

Dalam mempertahankan mati-matian kekuasaan, perlu perubahan, seperti yang dikatakan Machiavelli , Singa tidak bisa melindungi dirinya dari perangkap, dan rubah tidak bisa membela diri dari serigala. Karena itu seseorang harus menjadi rubah untuk mengenali perangkap, dan singa untuk menakuti serigala."

Kalau begitu, semua yang mendorong anggota keluarganya untuk berkuasa, dapatkah disebut Sengkuni,? Bisa jadi ya. Kalau kekuasaan yang dia dapatkan itu dengan, cara-cara licik, memfitnah dan politik uang. Moga bermanfaat*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun