Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kanker Hati dan Pengobatan Ayur Vedic

3 Desember 2023   00:14 Diperbarui: 3 Desember 2023   00:23 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terapi Ayurveda (Sumber : Equipo Imagina )

Baru-baru ini, penekanan lebih besar diberikan pada penelitian pengobatan komplementer dan alternatif yang berhubungan dengan manajemen kanker. Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai tumbuhan herbal berdasarkan berbagai alasan etnobotani. Misalnya, Hartwell telah mengumpulkan data tentang sekitar 3000 tanaman, di antaranya memiliki sifat antikanker dan selanjutnya digunakan sebagai obat antikanker yang manjur . Ayurveda, obat tanaman obat tradisional India telah berhasil sejak awal dalam menggunakan obat alami ini dan mencegah atau menekan berbagai tumor menggunakan berbagai lini pengobatan.

Dalam manuskrip Charaka dan Sushruta  samhitas, dua kitab  Ayurveda klasik  yang terkenal, menggambarkan kanker sebagai pembengkakan inflamasi atau non-inflamasi dan menyebutkannya sebagai Granthi (neoplasma kecil) atau Arbuda (neoplasma besar). Literatur Ayurveda mendefinisikan tiga sistem pengendalian tubuh, yaitu sistem saraf (Vata atau udara), sistem vena (Pitta atau api), dan sistem arteri (Kapha atau air) yang saling berkoordinasi untuk menjalankan fungsi normal tubuh. . Pada neoplasma jinak (Vataja, Pittaja atau Kaphaja) satu atau dua dari tiga sistem tubuh berada di luar kendali dan tidak terlalu berbahaya karena tubuh masih berusaha berkoordinasi di antara sistem-sistem tersebut. Tumor ganas (Tridosaja) sangat berbahaya karena ketiga sistem utama tubuh kehilangan koordinasi sehingga tidak dapat mencegah kerusakan jaringan, sehingga mengakibatkan kondisi penyakit yang mematikan,. Moga bermanfaat*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun