Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mital Plameps-Mesin Pirolisis dari UMSU, Menarik Perhatian di KMI EXPO XIV

18 November 2023   13:15 Diperbarui: 18 November 2023   13:15 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok-Chichilia Angelina Sipayung

Sampah plastik sebanyak 1,3 miliar ton diperkirakan bakal mencemari daratan dan lautan dunia pada 2040 mendatang, kecuali jika khalayak menggelar aksi global. Seorang peneliti menyebut hal ini "mengerikan".

Di Bali sampah plastic terus merangkak naik,  Sungai Watch, lembaga swadaya yang berfokus dalam penyelamatan lingkungan, merilis Impact Report 2021, beberapa waktu lalu. 

Di dalamnya berisi audit sampah dengan menganalisis 15 kantong sampah sebagai sampel dari Oktober 2020 hingga Desember 2021. Total ada 227.842 unit sampah yang diteliti, termasuk sampah plastik. 

Berdasarkan penelitian, ada 10 besar produsen terdeteksi menjadi penyumbang polusi sampah plastik terbesar di wilayah Bali. Di posisi pertama ditempati oleh Danone Aqua, dengan temuan 25.486 unit sampah atau sekitar 12 persen dari total sampah yang dianalisis.

Posisi kedua ditempati oleh Wings Surya, dengan 14.409 unit sampah, disusul Orang Tua Group yang berbeda tipis, yakni 14.251 unit sampah. Posisi keempat hingga ke sepuluh berturut-turut adalah Santos Jaya Abadi, Unilever, Indofood, Mayora Indah, Coca-Cola, Garuda Food, dan Siantar Top. (https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4978717)

Pemerintah Provinsi Bali mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 97 Tahun 2018 Tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Dalam aturan tersebut, baik produsen, distributor, dan pelaku usaha dilarang menggunakan kantong plastik sekali pakai, styrofoam (Polisterina), dan sedotan plastic, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut terhadap pelanggaran yang terjadi

Mital Plameps dari UMSU 

Mahasiswa saya, yang bernama : Chichilia Angelina Sipayung , yang kebetulan mengambil mata kuliah pengolahan Limbah, di Jurusan kimia, Dia berkata kepada saya, pak di pameran  KMI EXPO 2023, yang sangat terkesan dan amat tertarik dengan  stand  adalah  dari  Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Yang  memperkenalkan , suatu produk yang menurut saya menarik dan sangat bermanfaat bagi masyarakat, dan juga pemerintah.

Produk yang dipamerkan yaitu Mital Plameps (Mesin Pirolisis) mesin yang digunakan untuk mengolah sampah (sampah plastik bening, botol bekas,) menjadi suatu hal yang sangat berguna dan bermanfaat. Mesin dengan penerapan teknologi penyulingan yang menghasilkan uap dari hasil pembakaran plastik yang bisa diubah menjadi minyak tanah yang bernilai ekonomis.

Mahasiswa yang menjaga pameran itu adalah : Syifa dan Salsabilla (naras umber) , inilah petikan wawancara yang dilakukan oleh Chichilia Angelina Sipayung dari Jurusan Kimia Undiksha,

1. Bagaimana Kesan dan Pesan kalian dalam mengikuti KMI Expo 2023?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun