Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Nyamuk Aedes-Wolbachia untuk Menekan Demam Berdarah?

16 November 2023   00:01 Diperbarui: 22 November 2023   23:57 2394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Kementerian Kesehatan akan menggunakan teknologi wolbachia untuk menanggulangi kasus dengue. Wlobachia adalah teknologi yang menggunakan bakteri untuk melumpuhkan nyamuk aedes aegypti. (Sumber: SHUTTERSTOCK/Witsawat.S via kompas.com)

Hal ini dapat dilakukan dengan merumuskan dan menganalisis model matematika dari berbagai strain Wolbachia untuk menangkap berbagai fitur penting yang disebabkan oleh infeksi dan memvalidasi model ini menggunakan data eksperimen.

Kesenjangan penelitian yang diidentifikasi yakni: tidak ada pemodelan yang dilakukan pada metode pengendalian gabungan tiga vektor dan tidak ada pengenalan dua galur Wolbachia dengan karakteristik berbeda seperti galur baru nyamuk yang terinfeksi wAu-Wolbachia dan kombinasinya dengan galur Wolbachia lain untuk mengukur arboviral. beban dan pengendalian infeksi, belum dilakukan. 

Oleh karena itu,  metode pengendalian vektor bersama dengan strain berbeda dari pengendalian berbasis Wolbachia menarik dikaji lebih jauh. 

Selain mengendalikan perkembangbiakan virus di usus tengah nyamuk yang terinfeksi Wolbachia, strain Wolbachia yang tidak memiliki CI, ketika terkena suhu tinggi, juga akan tertahan di dalam nyamuk. 

Hal ini dapat menjadi strategi yang sukses dalam memberantas infeksi yang ditularkan oleh nyamuk Aedes. Oleh karena itu, perlunya wawasan dan pemahaman serta kajian yang mendalam mengenai perbedaan infeksi nyamuk ber-Wolbachia dan dinamika superinfeksi serta dampaknya ketika dimasukkan ke dalam populasi campuran nyamuk dan manusia di wilayah endemis arboviral.

Oleh karena itu, pekerjaan di masa depan akan mencakup pengembangan dan perbandingan model metode pengendalian vektor yang menggabungkan metode pengendalian kimia, biologi, dan lingkungan serta membandingkan intervensi. 

Hal ini akan memberikan wawasan yang luar biasa karena mungkin memerlukan kombinasi strategi seperti pengasapan di luar ruangan atau penggunaan larvasida kimia, kampanye pendidikan untuk memastikan drainase yang bersih dan penutup wadah yang tergenang air, dan pelepasan serangga steril atau penyebaran nyamuk yang terinfeksi Wolbachia. 

Selain itu, pengembangan model penularan Wolbachia yang menggambarkan dinamika persaingan antara nyamuk ber-Wolbachia dan tidak terinfeksi Wolbachia dengan karakteristik berbeda. 

Penelitian yang perlu diperhatikan adalah  penelitian akan  dampak pelepasan nyamuk ber-Wolbachia yang tidak memiliki CI dan kombinasinya dengan nyamuk ber-Wolbachia yang memiliki CI lainnya pada populasi manusia yang terinfeksi demam berdarah dan mengeksplorasi bagaimana strategi tunggal atau gabungan akan berdampak pada dinamika penyakit, khususnya, efektivitas introduksi Wolbachia di daerah endemis demam berdarah. 

Investigasi ini akan mengungkap interaksi antara berbagai karakteristik nyamuk yang terinfeksi Wolbachia dan serotipe virus dengue pada manusia. Pengungkapan informasi ini selanjutnya akan berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi atau menghilangkan penularan arboviral. Moga Bermanfaat ****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun