Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Nyamuk Aedes-Wolbachia untuk Menekan Demam Berdarah?

16 November 2023   00:01 Diperbarui: 22 November 2023   23:57 2394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Kementerian Kesehatan akan menggunakan teknologi wolbachia untuk menanggulangi kasus dengue. Wlobachia adalah teknologi yang menggunakan bakteri untuk melumpuhkan nyamuk aedes aegypti. (Sumber: SHUTTERSTOCK/Witsawat.S via kompas.com)

Sementara untuk daerah lain, seperti Buleleng dengan 369 kasus, Badung 305 kasus, Klungkung 231 kasus, Jembrana 210 kasus, Gianyar 196 kasus, Karangasem 156 kasus, Tabanan 154 kasus, dan Bangli 67 kasus. Artinya relative masih tinggi.

Dalam tulisan ini penulis mencoba mengulas, bakteri Wolbachia,  nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia, dan mekanisme  penaklukan nyamuk liar Aedes aegypty, serta hal-hal penting yang perlu diperhatikan ketika menggunaka metode nyamuk-wolbacia.

SELAYANG PANDANG BAKTERI WOLBACHIA

Wolbachia adalah genus bakteri intraseluler yang sebagian besar menginfeksi spesies arthropoda, termasuk sebagian besar serangga, dan juga beberapa nematoda. 

Ini adalah salah satu mikroba parasit yang paling umum, dan mungkin merupakan parasit reproduksi paling umum di biosfer.Interaksinya dengan inangnya seringkali rumit, dan dalam beberapa kasus telah berkembang menjadi mutualistik dan bukan parasit. Beberapa spesies inang tidak dapat bereproduksi, atau bahkan bertahan hidup, tanpa kolonisasi Wolbachia. 

Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa lebih dari 16% spesies serangga neotropis membawa bakteri dari genus ini dan sebanyak 25 hingga 70% dari seluruh spesies serangga diperkirakan berpotensi menjadi inang.

Sumber : Kaur, R.,et al.,(2021). 
Sumber : Kaur, R.,et al.,(2021). 

SEJARAH

Genus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1924 oleh Marshall Hertig dan Simeon Burt Wolbach di nyamuk rumah biasa. Mereka menggambarkannya sebagai "organisme intraseluler yang agak pleomorfik, mirip batang, Gram-negatif [yang] tampaknya hanya menginfeksi ovarium dan testis". 

Hertig secara resmi mendeskripsikan spesies ini pada tahun 1936, dan mengusulkan nama generik dan spesifik: Wolbachia pipientis. Penelitian tentang Wolbachia semakin intensif setelah tahun 1971, ketika Janice Yen dan A. Ralph Barr dari UCLA menemukan bahwa telur nyamuk Culex dibunuh oleh ketidakcocokan sitoplasma ketika sperma nyamuk jantan yang terinfeksi Wolbachia membuahi telur bebas infeksi. 

Genus Wolbachia sangat menarik saat ini karena penyebarannya yang luas, banyaknya interaksi evolusioner yang berbeda, dan potensi penggunaannya sebagai agen biokontrol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun