Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Polusi Udara dan Pengaruhnya pada Sistem Kekebalan Tubuh

21 Agustus 2023   20:07 Diperbarui: 22 Agustus 2023   11:39 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugu Monas ditutpi kabut polusi (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Kenaikan suhu ini setidaknya sebagian disebabkan oleh peningkatan jumlah gas rumah kaca di atmosfer. Gas rumah kaca memerangkap energi panas di atmosfer bumi (biasanya, lebih banyak panas Bumi yang keluar ke luar angkasa).

Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang memiliki efek terbesar pada pemanasan global. Karbon dioksida dilepaskan ke atmosfer dengan membakar bahan bakar fosil (batubara, bensin, dan gas alam). Manusia telah mengandalkan bahan bakar fosil untuk menggerakkan mobil dan pesawat, memanaskan rumah, dan menjalankan pabrik. Melakukan hal-hal ini mencemari udara dengan karbon dioksida.

Gas rumah kaca lain yang dipancarkan oleh sumber alami dan buatan juga termasuk metana, dinitrogen oksida, dan gas berfluorinasi. Metana adalah emisi utama dari pembangkit batu bara dan proses pertanian.

Nitrous oxide adalah emisi umum dari pabrik industri, pertanian, dan pembakaran bahan bakar fosil di dalam mobil. Gas berfluorinasi, seperti hidrofluorokarbon, dipancarkan oleh industri.

Gas berfluorinasi sering digunakan sebagai pengganti gas seperti klorofluorokarbon (CFC). CFC telah dilarang di banyak tempat karena merusak lapisan ozon.

Di seluruh dunia, banyak negara telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi atau membatasi emisi gas rumah kaca untuk memerangi pemanasan global, Protokol Kyoto, salah satunya.

Kesepakatan ini pertama kali diadopsi di Kyoto, Jepang, pada tahun 1997, yang merupakan kesepakatan antara 183 negara bahwa mereka akan bekerja untuk mengurangi emisi karbon dioksida mereka. Amerika Serikat belum menandatangani perjanjian itu.

Peraturan

Selain Protokol Kyoto internasional, sebagian besar negara maju telah mengadopsi undang-undang untuk mengatur emisi dan mengurangi polusi udara. Di Amerika Serikat, perdebatan sedang berlangsung tentang sistem yang disebut cap and trade untuk membatasi emisi. 

Sistem ini akan membatasi, atau membatasi, jumlah polusi yang diperbolehkan perusahaan. Perusahaan yang melebihi batas mereka harus membayar.

Perusahaan yang mencemari kurang dari batasnya dapat memperdagangkan atau menjual sisa tunjangan polusi mereka ke perusahaan lain. Cap and trade pada dasarnya akan membayar perusahaan untuk membatasi polusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun