Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Polusi Udara dan Pengaruhnya pada Sistem Kekebalan Tubuh

21 Agustus 2023   20:07 Diperbarui: 22 Agustus 2023   11:39 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugu Monas ditutpi kabut polusi (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Secara definisi, pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.

Pencemaran udara terdiri dari bahan kimia atau partikel di udara yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan. Itu juga merusak bangunan. Polutan di udara memiliki banyak bentuk. Mereka bisa berupa gas, partikel padat, atau tetesan cairan.

Sumber Pencemaran Udara

Polusi memasuki atmosfer bumi dengan berbagai cara. Sebagian besar polusi udara diciptakan oleh manusia, berupa emisi dari pabrik, mobil, pesawat, atau kaleng aerosol. Asap rokok bekas juga dianggap polusi udara. Sumber polusi buatan manusia ini disebut sumber antropogenik.

Beberapa jenis polusi udara, seperti asap dari kebakaran hutan atau abu dari gunung berapi, terjadi secara alami. Ini disebut sumber alami.

Polusi udara paling umum terjadi di kota-kota besar di mana emisi dari berbagai sumber terkonsentrasi. Terkadang, gunung atau gedung tinggi mencegah penyebaran polusi udara.

Pencemaran udara ini seringkali muncul sebagai awan yang membuat udara menjadi keruh. Ini disebut asap. Kata "asap" berasal dari gabungan kata "asap" dan "kabut".

Kota besar di negara miskin dan berkembang cenderung memiliki lebih banyak polusi udara daripada kota di negara maju. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), beberapa kota paling tercemar di dunia adalah Karachi, Pakistan; New Delhi, India; Beijing, Cina; Lima, Peru; dan Kairo, Mesir. Namun, banyak negara maju juga memiliki masalah polusi udara. Los Angeles, California, dijuluki Smog City.

Sistem kekebalan yang berfungsi dengan baik sangat penting untuk tubuh yang sehat. Respons imun yang tidak memadai dan berlebihan mendasari beragam patologi seperti infeksi serius, keganasan metastatik, dan kondisi autoimun.

Oleh karena itu, memahami efek polutan sekitar pada sistem kekebalan sangat penting untuk memahami bagaimana polusi menyebabkan penyakit, dan bagaimana patologi tersebut dapat dibatalkan. 

Sistem kekebalan itu sendiri terdiri dari beberapa jenis sel kekebalan yang bekerja bersama untuk menghasilkan (atau gagal menghasilkan) tanggapan kekebalan dan dalam artikel ini kami meninjau bukti bagaimana polutan udara dapat mempengaruhi jenis sel kekebalan yang berbeda seperti makrofag pembersih partikel, neutrofil inflamasi. sel dendritik yang mengatur respons imun adaptif dan limfosit yang menjalankan respons tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun