Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Demokrasi Bukan Hanya untuk Memilih, Tetapi untuk Hidup Bermartabat

21 Juli 2023   23:57 Diperbarui: 22 Juli 2023   06:43 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baliho Kontestan di Lokasi Strategis (Dokpri)

Politik itu  saat ini  berada  di wilayah yang   sangat mahal, bahkan untuk kalahpun kontenstan harus merogoh banyak cuan. Oleh sebab itu, berbagai strategi kerap diluncurkan. Salah satunya adalah politik pecah belah. memcah suara lawan, memngklaim suara rakyat, entah rakyat yang mana diwakili. Kepongahan menjadi "pemandangan lumrah" 

 Politik pecah belah, memang paling empuk dihembuskan pada masyarakat yang kurang cerdas,  dan ini peninggalan sejarah, akibat lamanya bangsa ini dalam cengkeraman penjajah. para elit masih banyak berasumsi bahwa mental  masih mudah diadu domba.  

Gede Mudia menambahkan,  berpolitik saat ini di dunia, khususnya di Indonesia harus melihat karakteristik Generasi paling berpendidikan, yakni generasi Millennial, dan generasi Z. Mereka yang masuk dalam generasi ini termasuk generasi up to date terhadap isu yang tersebar di media massa atau internet. Kehidupan gen Z tidak lepas dari internet.  Mereka  sangat mahir dalam menggunakan sosial media seperti Instagram, Facebook, Twitter, WhatsApp, dan berbagai sosial media lain. 

Gede Mudia menambahkan, Ini yang harus diketahui oleh para tim sukses, dimana pemimpin menjadi kata kunci yang melek ilmu pengetahun dan internet, konten kreatif harus dibuat untuk melihat itu sebab Populasi gen Z di Indonesia ternyata sangat banyak. Berdasarkan hasil sensus penduduk BPS di tahun 2020 melaporkan bahwa ada 74,93 juta gen Z di Indonesia atau sekitar 27,94% dari total penduduk Indonesia. Cukup lumayan besar. Komposisinya di Indonesia.

Ingat sekali lagi kata, Ruditya, Berani dan takut selalu berkawan dan berjalan  beriringan, tapi pada akhirnya keberanian yang menang. Orang berani bukanlah orang yang tidak mempunyai  rasa takut, melainkan mereka yang dapat  mengalahkan ketakutan itu. Hanya politisi yang tidak turun ke lapangan yang "imun" dari melakukan kesalahan. Kesalahan merupakan hal melekat dalam tindakan politik.

Diskusi siang itu bubar karena mereka sudah diminta pulang oleh istri masing-masing, untuk makan siang*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun