Meskipun konsentrasinya rendah dalam biogas mentah (biasanya 1% volume), seperti hidrogen sulfida, VOC menyebabkan masalah peralatan dan efek lingkungan negatif seperti gas rumah kaca, kontaminan air tanah, dan bau yang tidak menyenangkan, dan dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Misalnya, asam dapat terbentuk selama pembakaran hidrokarbon terhalogenasi (dengan adanya air) seperti asam fluorida (HF) atau asam klorida (HCl) yang dapat menyebabkan pengasaman, degradasi peralatan prematur, dan korosi bahan dan permukaan katalitik.Â
Demikian pula, organoklorida dalam biogas dapat menyebabkan korosi mesin pembakaran, dan senyawa silikon dan klorida menjadikan gas TPA sebagai bahan bakar kendaraan jauh lebih mahal dan seringkali terlalu rumit. Umumnya, akumulasi VOC mempengaruhi berfungsinya sistem untuk mengubah biogas menjadi energi; untuk alasan ini, kandungannya dalam biogas harus dikontrol dengan hati-hati.
 PARTIKULAT
Beberapa peneliti telah melaporkan adanya partikulat (debu) dalam biogas mentah yang dihasilkan dari pencernaan atau tempat pembuangan sampah. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan mekanis pada turbin gas dan mesin gas karena sifat abrasifnya, atau menyebabkan penyumbatan saat mengendap di tangki penyimpanan gas dan kompresor. Mereka juga dapat membentuk inti kondensasi tetesan air. Untuk alasan ini, kandungan total partikel dan aerosol dalam biogas harus dijaga di bawah 0,01 mg/m3.
KESIMPULAN.Â
Mengegetahui karakteristik komponen penyusun biogas , pentingnya adalah (1)  memudahkan kita dalam  pemilihan bahan untuk membuat peralatan fermentor biogas. (2) memudahkan kita untuk memilih Teknik permunian biogas yang digunakan, sehingga konsentrasi Metana bisa ditingkatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H