Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apakah Mengonsumsi Tempe Dapat Menekan Stroke?

19 Januari 2023   16:58 Diperbarui: 21 Januari 2023   05:48 2467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya selalu mengkonsumsi tempe, sejak mengurangi makan daging,  saya mengamati dagang tempe yang bisanya dekat dengan tahu, sangat  dekat, biasanya bergabung. Selain jual tempe dia juga menjual tahu. Di Pasar banyuasri Singaraja, Pasar yang baru di bangun dengan 3 lantai itu, penjual tempe dan tahu ada di lantai dasar, di label Los untuk jualan basah. Saya hitung paling tidak ada 10 lapak  di pasar  itu. Mereka berjualan berjejer. Ketika kedelai harganya naik, mereka akan bilang kacang kedelainya meningkat pak. Kami ga bisa bertahan di harga jual yang kemarin.

Perlu diketahui, bahwa di Bali terdapat 1.800 pabrik perajin tahu tempe dengan kebutuhan kedelai per bulan 2.287.108 kg atau kebutuhan per tahun 27.445.296 kg. Dari kebutuhan bahan baku kedelai tersebut, impor masih mendominasi dengan porsi 85 persen, sedangkan ketersediaan lokal hanya 15 persen (https://bali.bisnis.com/read/20210106/538/1339577/)

Tempe adalah makanan tradisional yang melibatkan peran ragi/kapang. Kini, penelitian tempe untuk mengatasi berbagai penyakit terus digalakkan. Salah satu adalah untuk mengatasi stroke.  Mengapa bisa mencegah dan menyembuhkan stroke?, bagaimanakah mekansime yang terjadi ?

Biji kedelai yang ditumbuhi kapang atau ragi akan menyebabkan biji kedalai tersebut  dihidrolisis menjadi senyawa-senyawa kompleks selanjutnya menjadi senyawa yang lebih  sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B, dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotik untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif. Kandungan senyawa bioaktif pada tempe itu bisa hasil penguraian biji tempe, dan juga dari hasil biosintesis oleh ragi selama proses fermentasi.

Dalam artikel ini diuraikan  tentang  stroke, tempe dan   mekanisme untuk mengatasi stroke. Kondisi ini sangat penting karena tempe merupakan makanan yang sangat  mudah didapat dan merakyat.

Stroke 

Stroke adalah kondisi ketika pasokan darah ke otak terganggu karena penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Kondisi ini menyebabkan area tertentu pada otak tidak mendapat suplai oksigen dan nutrisi sehingga terjadi kematian sel-sel otak. Stroke merupakan keadaan darurat medis, karena tanpa suplai oksigen dan nutrisi, sel-sel pada bagian otak yang terdampak bisa mati hanya dalam hitungan menit. Akibatnya, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak tersebut tidak bisa berfungsi dengan baik.

Stroke penyebabnya adalah karena pecahnya pembuluh darah, dan atau karena penyumbatan pada pembuluh darah. Pada kasus pecahnya pembulh darah karena  kekuatan membrane pembuluh darah tidak kuat atau kurang elastis, sedangkan Ketika terjadi penyumbatan pembuluh darah makan senyawa bahan bioaktif yang dapat menguraikan 'endapan' itu yang dibutuhkan  pada nutrisi, seperti pada tempe.

Faktor antinutrisi yang tinggi pada kedelai mentah, yang mungkin berhubungan dengan fitase yang diekspresikan oleh Spesies Rhizopus pada tempe.

Pada tikus Sprague-Dawley, tinja Bacteroidetes, Firmicutes, Clostridium leptum dan Bacteroides Kelimpahan fragilis meningkat setelah suplementasi tempe dibandingkan dengan tikus yang diberi makan non-fermentasi kedelai. Aplikasi kedelai dan tempe kacang untuk mikrobiota manusia dalam usus in vitro model simulator meningkatkan kelimpahan Bifidobacterium, Lactobacillus, Escherichia coli dan Enterococcus.

Apa saja jenis stroke?

Stroke dapat disebabkan oleh gumpalan yang menghalangi aliran darah ke otak (disebut stroke iskemik) atau oleh pecahnya pembuluh darah dan mencegah aliran darah ke otak (disebut stroke hemoragik). TIA (transient ischemic attack), atau "mini stroke", disebabkan oleh bekuan darah sementara.

Gejala stroke umumnya terjadi di bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak. Gejala yang dialami penderita stroke bisa meliputi: Lemah pada otot-otot wajah yang membuat satu sisi wajah turun, Kesulitan mengangkat kedua lengan akibat lemas atau mati rasa, Kesulitan berbicara, Disartria, Kesemutan, Kesulitan mengenal wajah (prosopagnosia)

Penyebab stroke secara umum terbagi menjadi dua, yaitu adanya gumpalan darah pada pembuluh darah di otak dan pecahnya pembuluh darah di otak. Penyempitan atau pecahnya pembuluh darah tersebut dapat terjadi akibat beberapa faktor, seperti tekanan darah tinggi, penggunaan obat pengencer darah, aneurisma otak, dan trauma otak.

Mengapa Tempe cocok mengatasi stroke?

 Penderita stroke dengan diare membutuhkan asupan zat gizi yang adekuat untuk penyembuhan. Tempe merupakan makanan tradisional yang tekstur mudah cerna dan mengandung protein yang cukup tinggi serta mempunyai zat yang bersifat anti bakteri. Ada kandungan enzim fibrolitik

 Enzim fibrinolitik merupakan golongan protease dapat mendegradasi bekuan fibrin. Obat-obatan yang mengandung enzim fibrinolitik paling efektif untuk pengobatan trombus (Arunachalam et al., 2011). Enzim fibrinolitik dapat dihasilkan dari berbagai sumber, antara lain hewan, tumbuhan, bakteri dan jamur (Kotb, 2012).

Beberapa protease telah ditemukan dalam makanan fermentasi dan berfungsi untuk mendegradasi trombus. Salah satunya adalah Natto, makanan fermentasi dari kedelai asal Jepang, yang difermentasi oleh bakteri Bacillus natto. Nattokinase adalah protease yang terkandung dalam Natto yang mempunyai aktivitas trombolitik (Sugimoto et al., 2007).

Enzim fibrinolitik adalah agen yang melarutkan bekuan fibrin. Akhir-akhir ini banyak ditemukan enzim fibrinolitik yang berasal dari makanan pada berbagai makanan tradisional Asia. Enzim fibrinolitik dapat ditemukan dalam berbagai makanan, seperti Natto Jepang, Tofuyo, kecap Korea Chungkook-Jang, tempe dan jamur madu yang dapat dimakan. Enzim telah dimurnikan dari makanan ini, dan sifat fisiokimianya telah dikarakterisasi. Terasi fermentasi, bumbu populer Asia, terbukti memiliki aktivitas fibrinolitik yang kuat. Enzim fibrinolitik baru yang berasal dari makanan tradisional Asia ini berguna untuk terapi trombolitik. Mereka akan memberikan tambahan untuk enzim fibrinolitik mahal yang saat ini digunakan dalam mengelola penyakit jantung, karena enzim dalam jumlah besar dapat diproduksi dengan mudah dan efisien. Selain itu, enzim ini memiliki potensi signifikan untuk fortifikasi makanan dan aplikasi nutraceutical, sehingga penggunaannya dapat mencegah penyakit kardiovaskular secara efektif.

Lebih lanjut, Enzim Fibrinolitik yang dihasilkan oleh Rhizopus oryzae FNCC 6078 telah dievaluasi pada  fermentasi solid state. Kedelai telah digunakan untuk menghasilkan enzim fibrinolitik melalui fermentasi pada tempe. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan kondisi optimum untuk fermentasi. Parameter kondisi adalah volume inokulum, masa inkubasi dan suhu. Kondisi optimal ditentukan oleh aktivitas fibrinolitik maksimum. Aktivitas fibrinolitik diukur menggunakan spektrofotometer pada 274 nm. Hasil untuk setiap kondisi optimum untuk menghasilkan enzim fibrinolitik adalah volume inokulum 1,5 mL suspensi Rhizopus oryzae dalam 25% T, 42 jam untuk masa inkubasi dan 35oC untuk suhu inkubasi.

Lebih jauh di Indonesia, trombosis dapat berupa penyakit jantung koroner atau stroke yang merupakan penyebab kematian nomor satu, lebih sering dari penyakit infeksi (Bakta, 2007). Trombus merupakan bekuan darah yang komponen utamanya adalah fibrin. Sampai saat ini plasminogen aktivator dan urokinase masih banyak digunakan dalam terapi trombolisis, meskipun memiliki harga yang mahal dan efek samping yang tidak diinginkan, seperti perdarahan internal dalam saluran usus saat diberikan secara oral (Kotb, 2012).

Terdapat juga produk makanan yang difermentasi oleh Bacillus lain yang menghasilkan enzim fibrinolitik yang berasal dari Korea yaitu, Chungkook-jang, Doen-jang, Kamahi dan produk fermentasi ikan (Yoon et al., 2002). Analog dengan fermentasi kedelai, Tempe merupakan makanan fermentasi berbahan baku kedelai dari Indonesia difermentasi oleh jamur berfilamen seperti Rhizopus sp., Sumi et al. juga melaporkan bahwa ekstrak air dari tempe menunjukkan adanya aktivitas trombolitik (Sugimoto et al., 2007). Produksi enzim fibrinolitik dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain volume inokulum, kondisi fermentasi (suhu dan waktu inkubasi) (Sher et al., 2011).

Optimasi dan kontrol kondisi fermentasi merupakan salah satu tahap penting dalam memproduksi metabolit (Han and Nout, 2001). Sher et al., 2011 menyatakan bahwa waktu inkubasi mempengaruhi pertumbuhan miselia jamur Rhizopus oligosporus, optimasi dilakukan untuk mendapatkan waktu maksimum pertumbuhan jamur dan juga mencegah tahap sporulasi pada tempe gandum. Enzim fibrinolitik yang dihasilkan oleh jamur dapat diketahui melalui uji aktivitas menggunakan media fibrin plate. Adanya enzim fibrinolitik maka akan menghidrolisis sehingga media yang awalnya berwarna putih keruh akan berubah menjadi jernih (Suri et al., 2013). Uji aktivitas fibrinolitik juga dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer seperti metode Liu et al., 2006. Mengacu dari latar belakang permasalahan tersebut, pada penelitian ini akan dilakukan fermentasi padat pada kacang kedelai (Glycine max) oleh Rhizopus oryzae FNCC 6078 dan dengan memperhatikan faktor-faktor di atas maka dilakukan optimasi produksi enzim fibrinolitik. Tujuannya adalah untuk mengetahui bahwa melalui fermentasi padat dengan kedelai, Rhizopus oryzae FNCC 6078 dapat menghasilkan enzim fibrinolitik dan mendapatkan kondisi fermentasi yang optimum dalam memproduksi enzim fibrinolitik.

Tempe hasil fermentasi Rhizopus oryzae FNCC 6078 mengandung enzim fibrinolitik. Volume inokulum optimum dalam memproduksi enzim fibrinolitik adalah 1,5 mL suspensi jamur Rhizopus oryzae FNCC 6078 (25% T) dalam 50,0 g kacang kedelai. Suhu inkubasi optimum dalam produksi enzim fibrinolitik adalah 35oC Waktu inkubasi optimum dalam produksi enzim fibrimolitik adalah 42 jam

Kesimpulan

Tempe memang memiliki potensi dapat mencegah stroke, Enzim Fibrinolitik yang dihasilkan oleh Rhizopus oryzae FNCC 6078 telah dievaluasi pada  fermentasi solid state pada tempe. Keberadaan enzim ini menjadi pertanda bahwa tempe dapat digunakan sebagai salah satu alternatif mengeha stoke.

Daftar Rujukan 

Mine, Y., Wong, A. H. K., & Jiang, B. (2005). Fibrinolytic enzymes in Asian traditional fermented foods. Food Research International, 38(3), 243-250.

Setyopranoto, I., Lestari, L. A., Wijayanti, P. M., & Rochmah, M. A. (2021). The effects of local food-based enteral nutrition to improve nutritional status of post-stroke patients. Journal of Neurosciences in Rural Practice, 12(01), 204-209.

Poernomo, A. T., & Purwanto, I. Fibrinolytic Activity On The Variety Of Tempehs By Rhizopus Oligosporus Fncc 6010.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun