Lalu, pengalaman saya menemukan, bisikan indah angin selatan, seakan berjurai dengan sebuah isyarat puitis yang selalu hadir mengukir kalbu, "Keindahan sejati terletak pada keserasian spiritual yang diberi nama cinta. Yang dapat bersarang di antara seorang lelaki dan seorang wanita."Keterpaduannya, membuat hati ini bangkit menggelora diantara ribuan tantangan.
Cinta sejati selalu datang pada orang-orang yang berharap berjumpa padanya dan tak pernah berputus asa." "Ketika diri kita benar-benar mencintai seseorang, kita akan memberikan semua yang diri kita bisa dan tidak pernah mengharapkan balasan.
Cinta sejati bukan tanpa masalah, ia memiliki banyak rintangan, cinta sejati mampu melalui semuanya dan tampil bahagia dengan seseorang di sisi lain.
Mentari sore hari menjelang petang dengan kekudusan makna yang selalu berhembus dalam kegelapan malam. Nuansa hari raya seakan membawa kita pada kegembiraan yang sama.
Pak De mengutip kata bijak, untuk menasehati kami, Kamu mencuri hatiku, tapi aku akan membiarkanmu menyimpannya." Aku mencintaimu dan aku tidak ingin kehilanganmu karena hidupku menjadi lebih baik sejak aku menemukanmu." Jika kamu membuat anak laki-laki tertawa, dia menyukaimu. Tapi, jika kamu bisa membuatnya menangis, dia sangat mencintaimu." Dengan senyum merekah Pak De mengakhiri diskusi itu
Mas Nyoman berdua kami akan berangkat, Kudengar teman-teman kostku berbicara. Cinta yang sejati di malam yang kudus ini aku rasakan, cinta nya selalu membuat kita bahagia, karena Dia akan menyelamatkan kita, dia berkorban karena cintanya pada kita, itulah junjungan, sang Juru selamat, yang namanya selalu terukir dengan dengan indah di hatiku.
Dia tersenyum bahagia menatap kami dengan memberikan bungkusan makanan kesukaan kami, Aku Ke Gereja dahulu, aku ingin mengucapkan "atas pengorbananNya, untuk mengatasi kesusahan umat manusia, katanya pelan.
Pak De berkata mengutifp sebuah kata bijak, "Bersabarlah dan saling memaafkan jika ada di antara kalian yang memiliki keluhan terhadap seseorang. Ampunilah seperti Tuhan mengampunimu. Jangan menghakimi dan kamu tidak akan dihakimi. Jangan mengutuk dan kamu tidak akan dihukum. Ampunilah, dan kamu akan diampuni
Saya mengangguk, "Selamat Natal, bagi teman-teman yang merayakannya, Moga Tuhan memberikan rahmat-Nya  untuk  kita semuanya, salam penuh  kasih****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H