Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasdem, Ni Luh Djelantik dan Mesopolitik

9 Oktober 2022   18:20 Diperbarui: 9 Oktober 2022   20:51 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Politik memang sebuah seni, kata saya menyela serta , mengingatkannya dengan mengutip ungkapan terkenal John Kenneth Galbraith. Ekonom dari Amerika Serikat 1908-2006," Politik itu bukanlah  seni tentang kemungkinan, melainkan pilihan antara malapetaka dan hal tidak menyenangkan.

Barangkali, Nasdem memilih alternatif yang kedua itu, pilihan menurut hemat saya masih terbilang rasional.

Ada hal yang perlu direnungi, Eksistensi setiap kader partai politik memang perlu dipertanyakan, kataku pelan, Mereka masuk ke politik, ingin membesarkan Nasdem, atau membangun negara Indonesia? Pertanyaan sederhana yang mencuat ke permukaan? Entalah, kata saya.

Saya berharap, paling tidak sejalan dengan nasihat Tony Blair mantan Perdana Menteri Inggris, "Saya tidak masuk ke politik untuk mengubah Partai Buruh. Saya masuk politik untuk mengubah negara ini. Artinya analog dengan itu, maka , kader yang masuk ke partai Nasdem, seyogyanya begitu, bertahan di Nasdem atau keluar, sama saja 'tetap membangun negara, walaupun jalannya berbeda.

Saya yakin , kataku pelan, bapak Surya Paloh, walaupun banyak kadernya engkang, namun dia tetap tak bergeming, karena sejatinya dia sedang berpolitik" In politics the middle way is none at all-Dalam politik, jalan tengah tidak ada sama sekali, kita harus memilih untuk punya warna, tida abu-abu.

Teman saya ngotot memberikan argumen nya, kini engkau harus sadar katanya kepada saya, Seorang politisi adalah orang dengan yang politik Anda tidak setuju; jika Anda setuju dengan dia, dia negarawan. Nasdem ingin melahirkan sebuah negarawan, atau hanya politikus ,  sang  waktu yang akan memberikan 'jawabannya

Politik cair seperti air, dan itu menjadi sebuah kebutuhan politik , labil dan terkadang berubah-ubah sesuai wadahnya, tentu menjadi kesalahan politik. Jika Anda hanya ingin disukai dan didukung, Anda akan siap untuk berkompromi pada apa saja dimanapun dan kapan  itu , dan Anda tidak akan mencapai apa pun

Teman saya selalu berkata . Aku tak biasa , pada usia berapa pun, merasa puas  untuk mengambil tempat di suatu pesta  dan hanya melihat. Hidup itu dimaksudkan untuk dijalani. Keingintahuan harus dijaga agar tetap hidup. Oleh karena itu Seseorang tidak boleh, untuk alasan apa pun, membalikkan hidupnya.

Politik adalah seni mencari masalah, menemukannya di mana-mana, mendiagnosanya secara keliru, dan menerapkan solusi yang salah, kata saya enteng, teman saya tak terima, dia menunjukkan sebuah naskah risalah politik yang ditulis Morlino, Leonardo; Berg-Schlosser, Dirk; Badie, Bertrand (6 March 2017). Political science : a global perspective. dia menulis suatu konsep yang disebut dengan "Mesopolitik". Mesopolitik menggambarkan politik struktur perantara dalam sistem politik, seperti partai atau gerakan politik nasional. memang haruslah terjadi, untuk mewarnai dialektika pemikiran warga bangsa.

Saya memberikan argumen, bahwa Partai politik seperti Nasdem, akan didorong menciptakan kondisi untuk menguntungkan dirinya, dalam sejarah modern dikenal sebagai "pemerintahan lingkungan", yaitu rasionalitas politik yang cenderung melakukan perilaku manusia dengan merencanakan lingkungan mereka.

Kondisi demikian, mewujudkan sebuah alat, seperti yang ditawarkan oleh Michel Foucault , sehingga memungkinkan masyarakat untuk memahami lingkungan sebagai masalah pemerintah untuk zaman Modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun