Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Orang Tua Misterius

2 Mei 2022   11:07 Diperbarui: 2 Mei 2022   11:12 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

.

Udara dingin dari arah pegunungan berhembus , menerpa wajah sosok tua itu di pinggir pantai, telapak kakinya trendam sebagian di pasir halus itu. 

Air laut utara dengan gelombang sedang masih menyisakan kejernihan alami, kerikil dan pasir di dasar pantai masih terlihat jelas, dan ikan berenang kian kemari sangat asri, menyedapkan mata.

Saya mendekati orang tua itu, dia tersenyum dan berkata, sini duduk sama saya, katanya memulai percakapan, begitu mimiknya yang keriput di arahkan ke saya. Disana terlihat bahwa ketulusan adalah bahasa hatinya.

Dalam suasana yang dimanjakan oleh curahan cahaya sore itu, saya mendekat dan duduk di sampingnya. Pandangannya jauh ke utara dibatas garis Horison, pertemuan antara langit dan laut biru, dengan sedikit awan-awan putih berarak.

Sambil memperbaiki temapat duduknya, dia, berkata" hidup memang menarik, hidup menjadi kian menarik dalam kebersatuan dengan alam. Di titik tertentu dalam hidup, keindahan dan keasriaan alam sangat cukup untuk kita pahami dan nikmati. 

Kita tidak usah susah memotret, melukis, atau bahkan mengingatnya karena sudah terhampar demikian luas dan bagus. ."

Alam dan manusia adalah tentang kesederhanaan yang tak pernah palsu.dan pura-pura Alam dan manusia bukanlah tiruan."Ketika sudah letih dengan kehidupan yang penuh tipu daya. Akhirnya alam lah yang menjadi tempat paling nyaman untuk dituju.

" Saya membalasnya dengan tersenyum sambil  merenungi kata-katanya yang dalam.

Berdialoglah seperti halnya cahaya mentari sore ini, yang selalu menjadi akhir yang mengesankan dengan wajah manisnya untuk kita. Pada akhirnya kita selalu mengartikan sebuah kehidupan dengan kebahagian, sebab Bahagia sebagai sebuah kenyataan bila mengharapkan sesuatu dari apa yang dimiliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun