Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nasihat Guruku Pagi Itu

15 Maret 2021   10:49 Diperbarui: 15 Maret 2021   11:27 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Udara dingin menyatu dalam raga, berhias mempercantik cakrawala, malam dan penuh makna menghiasi langit, sebab tanggal 1 di sasih kedasa itu, adalah hari baik, Nyepi, sekaligus otonanku, dalam hidup hanya beberapa kali dia bisa bertemu, suatu yang indah terjadi di hari itu.

Oh Guruku....., Dia ingin bersamaku di hari raya itu, duduk bersama atas segala yang ada. Dia selalu mengisi kisi-kisi kerinduanku pada  Yang Maha kasih" di suasana hening, nan bening itu.

Ditemani cahaya pagi yang indah itu dia berpesan, untuk memberikan sebuah mutiara kasih yang sangat dalam. Mutiara hasil olah pikiran dan renungan pengalaman dalam jeda waktu lama. "

Dia berucap, Bila engkau mengasihi tunjukkanlah dengan perkataan dan perbuatan. Perkataan yang manis, sopan dan penuh kelembutan, dan pelayanan dengan hati yang tulus adalah percikan air suci, diantara desau-desau angin kering menimpa dedaunan. Sebuah ungkapan yang menyejukkan hati, pesan yang tulus setulus sinar surya menyinari bumi, tak mengharapakan imbalan.

Guru mengapa demikian? Kataku dalam memecah kesunyian "

Jawabnya pelan dengan suara merdu" Dirimu memiliki kesempatan berharga untuk mendengarkan ceramah dan arahan Ilahi, saat kamu hidup dengan badan ini, itu semuanya karena karma baik mu dalam beberapa kelahiran, atau proses kehidupan mu selama ini. Aku tersenyum me-iyaka, sebab banyak kesempatan memang kerap hadir dan bisa bertemu dengan 'jiwa -jiwa agung, dan buku suci penuntun hidup.

Anakku sebagai seorang sadaka, katanya lagi, banyak cobaan hadir, namun engkau tetap memberikan 'Jnana yadnya', walaupun kecil, namun disana banyak hati yang bisa mekar, karena engkau melakukan " likitam japam' mengguratkan nasihat Ilahi, dan orang menyadarinya untuk berbuat ke arah kebaikan. saya sadar guru saya ini, adalah orang yang selalu memperhatikan banyak murid-muridanya.

Aku tidak memahaminya, Guru, sebab semuanya aku serahkan pada keagungan Yang maha Tunggal, sebab sejauh ini, aku hanya memahami engkau dari hati terdalam bahwa semuanya, aku rasakan Beliau menggerakkan pikiran dan tanganku Guru. Kata pelan.

Oh.... Anakku, di dunia ini tidak ada yang sia-sia, semuanya tercatat oleh -Nya, banyak dari percakapan orang bijak yang berpusat pada keagungan Tuhan, engkau hayati, dan Tuhan akan bahagia, engkau telah menjadi alat permainan Ilahi-Tuhan (leelas) dan kemuliaan (mahima), beliau sangat suka dengan kisah-kisah itu. Tebarkanlah selalu kebajikan, jangan mengharapkan hasilnya, biarlah Tuhan jadi pahala itu.

Saranku untuk dirimu adalah: Teruskanlah dan Terapkan pemujaan ini dalam hidupmu. Biarkan semua orang melihat Dirimu, melakukan hal kecil untuk Tuhan, penuh disiplin, di sana maka engkau akan mendapatkan kesan betapa tulus Dirimu mematuhi perintah Tuhan, pesan orang tua mu, dan menghormati guru mu.

Kedisiplinan itu akan menunjukkan bahwa seberapa dalam, engkau pasrah pada yang maha kasih. Disana engkau akan menjadi cahaya, memancarkan kebajikan dan pengendalian diri di mana pun dirimu tinggal.

Lalu beragam cobaan datang silih berganti, jalan Tuhan memang kerap tidak mulus, banyak kerikil tajam membuat kakimu terantuk, lalu yang penting adalah Jangan tergelincir kembali ke hidup yang tidak memenuhi ketidakdisiplinan, perilaku buruk, tidak bertanggung jawab dan kebiasaan jahat. Anakku.

Guruku tersenyum, sambil memandang matahari pagi itu, lalu memejamkan matanya untuk menangkap energi yang lebih tinggi. Aku tersenyum , aku bahagia dia telah memberikan pesan yang indah, membuat aku bahagia. Beliau dengan jiwa yang tulus berbagi apa adanya padaku.

Dia membuka matanya, dengan suara merdu, bersama angin tertiup diantara daun padi dekat rumahku," Anakku, Bila engkau menggunakan kemampuan bicara mu untuk mengucapkan perkataan yang baik, ramah, dan benar itu , Ketahuilah bahwa alam tersenyum, pikiran dan ruang kesadaran semesta 'siap membangunkan sebuah energi eksogen untukmu, akibatnya alam akan menyintesis apa yang engkau pikirkan. Karena kata-kata seperti itu, seakan selalu mengingatkan pada Yang kuasa antara dirimu dengan yang maha tunggal, semua asrat Tuhan akan terwujud dengan ajaib.

Perlu engkau ketahui, katanya menambahkan: " usaha yang terus menerus seperti itu pasti memberimu, kemenangan Untuk memperoleh samsara yang suci itulah , maka engkau harus berusaha agar pikiran dan perasaanmu selalu luhur dan mulia.

Guruku berkata lagi, "Lihatlah alam semesta dan rasakanlah kebesaran Tuhan. Lihatlah bintang, jutaan jumlahnya, bersinar di langit ketika malam, semua dengan sebuah pesan persatuan, bagian dari alamnya Tuhan. Selayaknya harta karun yang belum ditemukan, kebaikan muncul dari benih yang baik dan kebijaksanaan datang dari pikiran yang suci dan damai. Yang terpenting bukanlah sampai pada tujuan, tapi melakukan perjalanan sebaik mungkin.

Nasihat itu berpendar, dan, burung-burung juga merasakan getarannya, sehingga suara cicit burung pagi terus bersahutan, membangun selaksa makna, bahwa lingkungan yang asri menjadi permadani keindahan atas ciptaan-NYa

Aku merenung lama atas semua nasihatnya, Lalu dia berkata kembali, "Untuk mencapai apa pun dalam hidup, dua hal penting: iman yang teguh dan cinta yang murni. Untuk mengalami cinta Ilahi yang murni, Dirimu harus siap untuk melepaskan keegoisan dan kepentingan diri sendiri.

Anakku, dirimu harus mengembangkan kemurnian dan ketabahan. Dengan keyakinan yang teguh kepada Yang Ilahi, Dirimu harus memupuk cinta Tuhan terlepas dari semua rintangan dan cobaan. Dirimu tidak boleh berpikir bahwa kesenangan dan rasa sakit disebabkan oleh beberapa kekuatan eksternal; tidak begitu. Itu adalah hasil dari pikiran Dirimu sendiri.

Tidak ada artinya menyalahkan orang lain. Jika Dirimu mengembangkan cinta kepada Tuhan, cinta itu akan menghilangkan semua kesedihan dan kecenderungan jahat seperti kelekatan, kemarahan dan iri hati.

Seseorang harus mengejar pendidikan spiritual dan studi sekular. Dirimu harus menyadari bahwa Alam juga merupakan manifestasi dari Tuhan. Karenanya, Alam tidak boleh diabaikan. Alam adalah akibatnya dan Tuhan adalah penyebabnya. Jadi, Dirimu harus mengenali kemahahadiran Tuhan di seluruh kosmos.

Lalu apa yang harus aku lakukan guru, tanyaku,

Anakku, kasihi semua, berikan kasihmu bahkan kepada mereka yang kurang kasih. Kasih itu seperti kompas pelaut. Di mana pun Dirimu menyimpannya, itu menunjukkan jalan kepada Tuhan. Dalam setiap tindakan dalam kehidupan sehari-hari mewujudkan cinta Dirimu. Keilahian akan muncul dari cinta itu. Ini adalah jalan termudah menuju realisasi Tuhan. 

Tapi kenapa orang tidak mengambilnya? Ini karena mereka terobsesi dengan kesalahpahaman yang berkaitan dengan sarana mengalami Tuhan. Mereka menganggap Tuhan sebagai entitas terpencil yang hanya dapat dicapai dengan praktik spiritual yang sulit. Tuhan ada dimana-mana. 

Tidak perlu mencari Tuhan. Semua yang Dirimu lihat adalah manifestasi dari Yang Ilahi. Semua manusia yang Dirimu lihat adalah bentuk-bentuk Yang Ilahi. Perbaiki penglihatan Dirimu yang rusak dan Dirimu akan mengalami Tuhan dalam segala hal. Bicaralah dengan penuh kasih, bertindak dengan penuh kasih, pikirkan dengan cinta dan lakukan setiap tindakan dengan hati yang dipenuhi cinta.

Sekali lagi ingatlah, Untuk kemajuan spiritual, kshama (kesabaran) adalah dasar atau fondasi yang nyata. Orang-orang dan negara-negara hebat telah kehilangan kejayaan, prestise, dan reputasi mereka karena lenyapnya Kshama. Tanpa kesabaran dan kemampuan untuk bersabar, seseorang menjadi lemah secara spiritual. 

Kelemahan seperti itu menyebabkan perasaan buruk, pikiran yang tidak diinginkan, dan tindakan yang tidak pantas. Kebajikan ini paling baik dikembangkan dalam keadaan yang sulit, dan oleh karena itu seseorang harus dengan senang hati menyambut masalah alih-alih menganggapnya sebagai hal yang tidak diinginkan. Dengan demikian, saat-saat kesusahan, dan lingkungan kesedihan dan kesengsaraan menawarkan kesempatan yang ideal untuk pengembangan Kshama.

Guru aku bahagia guru bisa bersamaku, dalam kesempatan yang suci ini, aku tidak tahu, lagi kapan kehidupan ini akan berakhir semoga aku selalu dapat dekat dengan mu guru, semoga

Baik dan buruk, kekayaan dan kemiskinan, pujian dan kesalahan berjalan seiring di dunia ini. Dirimu tidak bisa mendapatkan kebahagiaan dari kebahagiaan. Kebahagiaan hanya muncul dari kesedihan. Orang kaya hari ini mungkin akan menjadi miskin besok. Demikian pula, orang miskin bisa menjadi orang kaya suatu saat nanti. Hari ini Dirimu dipuji, tetapi besok Dirimu mungkin dikritik.

Mempertimbangkan pujian dan kesalahan, kebahagiaan dan kesedihan, kemakmuran dan kesulitan dengan pikiran yang sama adalah ciri khas manusia sejati.

Lalu Beliau mengutip kitab suci "Tetap berpikiran sama dalam kebahagiaan dan kesedihan, untung dan rugi, kemenangan dan kekalahan. Dirimu benar-benar dapat menikmati hidup Dirimu sebagai manusia hanya jika Dirimu mempertimbangkan kesedihan dan kebahagiaan, untung dan rugi dengan keseimbangan batin. Tidak ada nilai kebahagiaan tanpa kesedihan. Karena itu, sambutlah kesedihan jika Dirimu ingin mengalami kebahagiaan sejati.

Aku bahagia hari itu, hari suci bagiku dan bagi alam semesta. Moga damai selalu ****

Keterangan 

Jnana yadnya    : korban suci  ilmu pengetahuan (mengajarkan ilmu pengetahuan), sehingga orang menjadi  berbuat baik bagi sesama

Likitam japam  : korban suci dengan selalu menulis kisah suci Tuhan, dan wejangan-Nya

Otonan                 : meperingati hari lahir (happy birthday  orang Bali) , yaitu   pertemuan antara wuku, sapta wara, dan panca wara, datang 210 hari sekali, contoh, saya : lahir wuku wariga, minggu -kliwon, itu pas hari nyepi kemarin. Pada saat ini diupacarai banten otonan, agar sehat, murah rezeki, panjang umur. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun