Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nasihat Guruku Pagi Itu

15 Maret 2021   10:49 Diperbarui: 15 Maret 2021   11:27 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anakku, kasihi semua, berikan kasihmu bahkan kepada mereka yang kurang kasih. Kasih itu seperti kompas pelaut. Di mana pun Dirimu menyimpannya, itu menunjukkan jalan kepada Tuhan. Dalam setiap tindakan dalam kehidupan sehari-hari mewujudkan cinta Dirimu. Keilahian akan muncul dari cinta itu. Ini adalah jalan termudah menuju realisasi Tuhan. 

Tapi kenapa orang tidak mengambilnya? Ini karena mereka terobsesi dengan kesalahpahaman yang berkaitan dengan sarana mengalami Tuhan. Mereka menganggap Tuhan sebagai entitas terpencil yang hanya dapat dicapai dengan praktik spiritual yang sulit. Tuhan ada dimana-mana. 

Tidak perlu mencari Tuhan. Semua yang Dirimu lihat adalah manifestasi dari Yang Ilahi. Semua manusia yang Dirimu lihat adalah bentuk-bentuk Yang Ilahi. Perbaiki penglihatan Dirimu yang rusak dan Dirimu akan mengalami Tuhan dalam segala hal. Bicaralah dengan penuh kasih, bertindak dengan penuh kasih, pikirkan dengan cinta dan lakukan setiap tindakan dengan hati yang dipenuhi cinta.

Sekali lagi ingatlah, Untuk kemajuan spiritual, kshama (kesabaran) adalah dasar atau fondasi yang nyata. Orang-orang dan negara-negara hebat telah kehilangan kejayaan, prestise, dan reputasi mereka karena lenyapnya Kshama. Tanpa kesabaran dan kemampuan untuk bersabar, seseorang menjadi lemah secara spiritual. 

Kelemahan seperti itu menyebabkan perasaan buruk, pikiran yang tidak diinginkan, dan tindakan yang tidak pantas. Kebajikan ini paling baik dikembangkan dalam keadaan yang sulit, dan oleh karena itu seseorang harus dengan senang hati menyambut masalah alih-alih menganggapnya sebagai hal yang tidak diinginkan. Dengan demikian, saat-saat kesusahan, dan lingkungan kesedihan dan kesengsaraan menawarkan kesempatan yang ideal untuk pengembangan Kshama.

Guru aku bahagia guru bisa bersamaku, dalam kesempatan yang suci ini, aku tidak tahu, lagi kapan kehidupan ini akan berakhir semoga aku selalu dapat dekat dengan mu guru, semoga

Baik dan buruk, kekayaan dan kemiskinan, pujian dan kesalahan berjalan seiring di dunia ini. Dirimu tidak bisa mendapatkan kebahagiaan dari kebahagiaan. Kebahagiaan hanya muncul dari kesedihan. Orang kaya hari ini mungkin akan menjadi miskin besok. Demikian pula, orang miskin bisa menjadi orang kaya suatu saat nanti. Hari ini Dirimu dipuji, tetapi besok Dirimu mungkin dikritik.

Mempertimbangkan pujian dan kesalahan, kebahagiaan dan kesedihan, kemakmuran dan kesulitan dengan pikiran yang sama adalah ciri khas manusia sejati.

Lalu Beliau mengutip kitab suci "Tetap berpikiran sama dalam kebahagiaan dan kesedihan, untung dan rugi, kemenangan dan kekalahan. Dirimu benar-benar dapat menikmati hidup Dirimu sebagai manusia hanya jika Dirimu mempertimbangkan kesedihan dan kebahagiaan, untung dan rugi dengan keseimbangan batin. Tidak ada nilai kebahagiaan tanpa kesedihan. Karena itu, sambutlah kesedihan jika Dirimu ingin mengalami kebahagiaan sejati.

Aku bahagia hari itu, hari suci bagiku dan bagi alam semesta. Moga damai selalu ****

Keterangan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun