Pozharitskaya dkk. menemukan bahwa fraksi ESD1 dan ESD2 yang diekstrak dari gonad landak laut hijau (Strongylocentrotus droebachiensis) dapat menjadi suplemen makanan fungsional untuk regulasi peradangan dan diabetes. Hal itu menunjukkan bahwa polisakarida dari gonad dapat menghambat transplantasi tumor dan meningkatkan aktivitas kekebalan. Pada sepesies Strongylocentrotus nudus telurnya mengandung polysaccharida (SEP) menunjukkan aktivitas antitumor yang dimediasi oleh aktivasi dan sitotoksisitas sel NK melalui TLR2 / 4 in vivo.
Polisakarida yang larut dalam air diekstraksi dari usus bulu babi, yang secara signifikan dapat menghambat pertumbuhan sel. Elain itu , dosis 50 g / mL, polisakarida XB-1 tersulfasi yang dibuat dari cangkang bulu babi Hemicentrotus pulcherrimus dapat menurunkan jumlah sel HeLa, MCF-7 dan A549 menjadi 42,08%, 18,42% dan 63,20%.Â
China adalah negara yang paling suka meneliti binatang bulu babi ini. Lebih dari 800 spesies bulu babi telah diidentifikasi di dunia, termasuk sekitar 100 spesies di China. tiga bulu babi komersial yang umum, Strongylocentrotus nudus, Anthocidaris crassispina dan Glyptocidaris crenularis, masing-masing dipelajari dari Semenanjung Shandong, daerah pesisir Zhejiang, Provinsi Fujian dan Guangdong, dan Semenanjung Liaodong.
Mengapa bulu babi dapat berperan sebagai anti kanker? Kandungan bulu babi yang terpenting adalah senyawa bioaktif 1-4. Fenomena konsumsi gula tinggi oleh sel tumor dikenal sebagai efek Warburg. Efek ini karena proses glikolisis yang tinggi, akibat kebuthan pertumbuhan sel tumor sebagai jalur metabolisme dalam kondisi aerobik.
Namun adanya senyawa 1,4-naphthoquinone dari bulu babi pigmen spinochromes dapat menghambat proses glikolisis tersebut sehingga menghambat pertumbuhan sel tumor. Kondisi ini menguatkan bahwa bulu babi memiliki sifat antikanker
Selain itu senyawa 1,4-naphthoquinone meningkatkan sifat permeabilisasi membran mitokondria, sehingga laju regulasi Reactive Oxygen Species (ROS) meningkat.Â
ROS merupakan radikal bebas yang berupa oksigen dan turunannya yang sangat reaktif. ROS yang dilepaskan dari protein mitokondria sitotoksik (AIF dan sitokrom C) ke sitoplasma, yang menyebabkan aktivasi caspase-9 dan -3, sehingga menyebabkan sel itu mengalami apoptosis(kematian) dan tidak berkembang menjadi sel kanker yang ganas.Â
Kini, para ahli sedang mencoba membuat model senyawa analog yang mirip ditemukan dari hewan bulu babi itu untuk mencegah kanker, khususnya kanker prostat. Moga bermanfaat****
Daftar Rujukan
- Avila Rodrguez, M. I., Rodriguez Barroso, L. G., & Snchez, M. L. (2018). Collagen: A review on its sources and potential cosmetic applications. Journal of Cosmetic Dermatology, 17(1), 20-26
- Corinaldesi, C., Damiani, E., Marcellini, F., Falugi, C., Tiano, L., Brug, F., & Danovaro, R. (2017). Sunscreen products impair the early developmental stages of the sea urchin Paracentrotus lividus. Scientific reports, 7(1), 1-12.
- Jiao, H., Shang, X., Dong, Q., Wang, S., Liu, X., Zheng, H., & Lu, X. (2015). Polysaccharide constituents of three types of sea urchin shells and their anti-inflammatory activities. Marine drugs, 13(9), 5882-5900.
- Juliano, C., & Magrini, G. A. (2017). Cosmetic ingredients as emerging pollutants of environmental and health concern. A mini-review. Cosmetics, 4(2), 11.
- Toha, A. H. A. (2006). Manfaat bulu babi (Echinoidea), dari sumber pangan sampai organisme hias. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, 13(1), 77-82.
- Pozharitskaya, O. N., Shikov, A. N., Laakso, I., Seppnen-Laakso, T., Makarenko, I. E., Faustova, N. M., ... & Makarov, V. G. (2015). Bioactivity and chemical characterization of gonads of green sea urchin Strongylocentrotus droebachiensis from Barents Sea. Journal of functional foods, 17, 227-234.
- Yudasmara, G. A. (2013). Keanekaragaman Dan Dominansi Komunitas Bulu Babi (Echinoidea) Di Perairan Pulau Menjangan Kawasan Taman Nasional Bali Barat. JST (Jurnal Sains dan Teknologi), 2(2).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H