Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bertanam Cabe di Rumah untuk Swasembada Cabe di Tingkat Keluarga

26 Mei 2020   15:31 Diperbarui: 26 Mei 2020   19:08 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya masih hingat kalau dikasi koyo cabe, koyo yang pedas  banget, pedas itu adalah karena kandungan capsaicin. Capsaicin adalah senyawa yang terkandung dalam cabai atau bumbu dapur lainnya yang memiliki cita rasa pedas. Ya, rasa pedas yang ditimbulkan ketika Anda mengonsumsi cabai sebenarnya berasal dari capsaicin ini.

Capsaicin adalah zat aktif pada cabai yang menimbulkan rasa pedas dan panas. Zat ini sering digunakan untuk mengurangi nyeri karena khasiatnya sebagai antinyeri. Selain untuk mengurangi nyeri, capsaicin juga memiliki beberapa manfaat lain untuk kesehatan. Apa saja khasiatnya?

Capsaicin secara alami banyak ditemukan pada biji buah cabai dan paprika. Ekstrak capsaicin banyak digunakan sebagai zat aditif atau bahan tambahan pangan untuk mengawetkan makanan atau memberikan cita rasa pedas pada makanan. Makanan yang lagi ternd, Mie kocok obong, Mie, mi setan pedasnya dibuat ngeri  dengan sambl setannya. Kalau makan lidah menjulur karena pedasnya, sehingga kayak "rangda" yang ada di Bali. Lalu bagaimanakah cara mengukur kepedasan suatu bahan?. Skala pedas ada yang mengukur lho. Yakni, dengan Skala Scoville.

Skala Scoville adalah ukuran tentang pedasnya cabai. Buah genus Capsicum (cabai) mengandung capsaicin, suatu bahan kimia yang merangsang ujung saraf penerima pedas di lidah, dan jumlah satuan pedas Scoville (SHU) menunjukkan jumlah capsaicin yang ada. Banyak sambal menggunakan peringkat Scoville mereka dalam iklan sebagai daya jualnya.

Namanya orang yang menemukan pertama kali  adalah  Wilbur Scoville, yang mengembangkan Tes Organoleptic Scoville pada 1912. Pada rancangan aslinya, cairan ekstrak cabai dicampurkan dalam air gula sehingga 'pedasnya' tidak lagi dapat dideteksi oleh sebuah panel penguji (biasanya lima orang). Tingkat pencampurannya itu memberikan ukuran bagi skala Scoville ini.

Jadi cabai manis yang tidak mengandung capsaicin sama sekali, pada skala Scoville nilainya nol. Artinya rasa pedas tidak ditemukan bahkan ketika cairan itu belum dicampurkan. Sebaliknya, cabai yang paling pedas, seperti misalnya cabai Habanero, mempunyai peringkat 300.000 atau lebih. 

Hal ini menunjukkan bahwa ekstraknya harus dicampurkan 300.000 kali lipat sebelum capsaicin yang hadir di dalamnya tidak terasa lagi. 15 satuan Scoville sama tingkatnya dengan satu bagian capsaicin per satu juta. Jadi, konsentrasi yang tertinggi sama nilainya dengan 15.000.000 satuan Scoville. Kelemahan teresar dari Tes Organoleptik Scoville ialah ketidaktepatannya, karena ia mengandalkan subjektivitas manusia.

Perkembangan analit belakangan seperti kromatografi cair berperforma tinggi (HPLC) (juga dikenal sebagai "Metode Gillett") kini telah memungkinkan peringkat Scoville ditentukan dengan ukuran langsung capsaicin dan bukan dengan menggunakan rasa.

KANDUNGAN  SENYAWA BIOAKTIF PADA CABE

Telah disebutkan di atas cabe pedas karena Capsaisin. Capsaicin merupakan salah satu metabolit sekunder tanaman cabai yang memberikan rasa pedas. Capsaicin (trans-8-metil- N -vanilil-6- nonenamida) adalah sebuah kristalin, lipofilik, tidak berwarna dan tidak mudahmenguap (volatile) dengan rumus molekul C18H27NO3. Berat molekul dari capsaicin adalah 305,40 g/mol dan merupakan suatu lemak, alkohol juga larut dalam minyak.

Capsiasin yang menyengat, menginduksi deplesi zat P dan neuropeptida lain dari terminal saraf sensorik. Krim capsaicin telah diperkenalkan ke dalam terapi dermatologis dan terbukti bermanfaat dalam mencegah nyeri kronis yang terkait dengan neuralgia pasca herpes, neuropati diabetik, dan sindrom nyeri lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun