Sore yang cerah itu, langit sedikit berawan, sang surya memancarkan cahayanya  menerpa rambut Ni Diah Tantri, yang ikal, menambah kecantikkan Putri semata wayang, Rakyan  Patih  Bandeswarya,Patih agung kerajaan Patali, di Bratawarsa, India.
Putrinya itu, dibawa ke Puri  menghadap raja yang berkuasa, tujuannya satu, yakni  dipersembahkan pada sang raja,
karena sudah kehabisan stok gadis di negeri itu. Ni Diah Tantri, sebagai wanita  tak menolak, sebab dia tak memiliki daya untuk menghindar, namun ayahnya yakin putrinya, akan mampu mengatasi sang raja, karena  sudah memiliki berbagai rajutan ilmu, termasuk ilmu bela diri dengan kualitas  mumpuni.
 Dihadapan raja Ni Diah Tantri tersenyum, senyumannya sangat manis  dan menambah kecantikannya,serta  membuat  hati sang raja bagaikan memasuki wilayah mabuk kepayang,"Tidak begitu paham apa definisi cinta, tapi semenjak memandang senyuman itu , kepada yang lain aku tak tertarik, begitulh rasa suka  Maharaja Aiswarya Dala,menatap Ni Diah Tantri, tatapan mata sang raja membersitkan kata indah, " Jatuh cinta pada dirimu adalah hal yang terindah dalam hidupku karena cintamu itu dapat merubahku menjadi orang yang sempurna di matamu.
Melihat  itu, Sang Raja mengajaknya ke ruang  pelaminan.
Dalam ruang yang luas itu, Raja memandangnya aneh, tak terbayangkan, mengapa Patih kesayangannya, menyerahkan anaknya, untuk memuaskan nafsu gilanya. Â Diskusi yang padat dan panjang inilah yang terus dikenang dalam Panca Tantra. Â di Bali kenal dengan ' Tantri Kamandaka.
Raja berkata, " Dirimu diberinama sangat indah  Ni Diah Tantri, adakah sesuatu yang engkau ingin ketahui dariku, sebelum aku lanjutkan acara ini?
Ni Diah Tantri Tersenyum, wajah manis, dan memiliki aura kecerdasan yang tinggi, Oh... Paduka yang mulia, ampun paduka, Â ada kegelisahan dan penasaran dalam benakku, paduka. Apa itu ? Tanya raja.Â
 Ni Diah Tantri berkata, "Mengapa paduka senang dengan  gadis, atau wanita lain selain permaisuri paduka, padahal istri paduka sangat cantik dan penuh kasih sayang? Raja tersenyum, pertanyaan yang mudah menjawabnya, "Aku menyenangi keindahan wanita, disana aku menemukan 'kecemerlangan" dan semangat membara untuk memimpin negeri"
Ni Diah Tantri mengernyitkan alisnya, dan tersenyum, senyumannya membuat raja tak berdaya lalu berkata"Oh, paduka,mohon ampun, paduka  telah memasuki wilayah yang sangat aneh dalam membangun motivasi diri,
Paduka  tidak bijak memandang wanita, ketika paduka melirik wanita lain, Tidakah ini bentuk pelecehan cinta yang terbelah , paduka? Raja tersenyum, belum sempat menjawab, Ni Diah Tantri berkata lagi, "Paduka, wanita bukanlah pakaian yang bisa paduka  pakai dan paduka  lepas semau paduka.
Mereka terhormat dan memiliki haknya. Wanita itu seperti bunga. Mereka harus diperlakukan dengan lembut, baik hati, dan dengan kasih sayang. Paduka juga paham ilmu sastra agama, "Di mana wanita dihormati, di sanalah Dewa-Dewa merasa senang, tetapi di mana mereka tidak dihormati, tidak ada upacara suci apapun yang akan berpahala."
Raja tertawa, Ah...Ah.. Aku memang mencintai permaisuriku, namu aku bahagia melihat dan merasakan gadis-gadis perawan, sebab itu adalah membuat nalarku dan jiwaku  tenang, kegelisahan ini diatasi dengan memeluk wanita yang lain, itu membuat jiwaku damai, maka peperangan tak pernah terjadi ketika jiwaku tenang, Tantri.
Paduka, mohon ampun,  kata Ni Diah Tantri,  inilah bentuk banalisme  seksual, wujud  kegilaan  hawa nafsu duniawi, yang merontokkan kewibawaan paduka  dan merupakan sesuatu penyakit  paduka?Â
Lalu, menurut Paduka, apakah yang menyebabkan 'hati pria, termasuk diri paduka beralih ke hati wanita lain,seperti yang paduka lakukan, paduka tidak satu namun lebih dari satu, bahkan  sampai negeri ini kering kerontang kehabisan  gadis perawan karena paduka  telah melahapnya, Bukankah ini, bentuk perselingkuhan, yang paduka  contohkan pada rakyat  paduka , yang sangat kentara, paduka? Tanya Ni Diah Tantri lagi.Â
Raja Aiswarya Dala  berkata "Cinta terbelah dalam bentuknya perselingkuhan bukan hanya didasari atas hasrat untuk berhubungan seksual semata, Tantri,  dia hadir  pada bunga rumah tangga sebagai  ulat-ulat dalam proses perjalanan untuk menjadi buah, ulat-ulat itu, tak pernah dihiraukan, dan bunga cinta tak dijaga,oleh pemiliknya.Ulat-ulat itu tunduk oleh 'racun' hama yang disebut ' kedekatan emosional'.  Itulah emosi yang kerap bergelora dalam ' dunia yang nyata ini' Tantri.
Ni Diah Tantri, kini menyadari, dan mendapatkan pintu masuk untuk menaklukkan jiwa gila sang Prabu untuk mendapatkan gadis, lewat pendektan emosional tadi. Raja berkata lagi, kedekatan emosional inilah yang kerap tak dimiliki oleh permaisurikau, dan gadis-gadis lain yang aku kawini, kadang  kedekatan emosional itu, gadis lain yang dilirik , kerap tidak cantik dan juga tidak menarik  amat-amat,kedekatan emosional itu bisa jadi karena kurang saling menghargai satu sama lain. Ini salah satu kunci utama, yang membukakan pintu untuk masuknya  wanita lain dalam mahligai rumah tanggaku, Kata -kata rajak sambil menunduk.Â
Ni Diah Tantri tersenyum, Ya paduka, anda adalah raja yang besar, Paduka sebagai laki-laki harus berhati-hati dengan  seorang wanita karena hanya dengan tersenyum maka seorang pria akan takluk olehnya. Dia terus tersenyum, untuk menaklukkan hati sang prabu. Di jeda itu telah terjadi, Raja telah jatuh cinta pada Ni Diah Tantri, sebuah pesan terkabarkan bahwa, Cinta tidak mengenal hambatan. Cinta melewati rintangan, melompati pagar hambatan, dan menembus tembok untuk sampai ke tempat tujuan yang penuh harapan.
Paduka, harus pahami bahwa ibu paduka wanita, Paduka  tidak mungkin lahir dari seorang laki-laki. Kalau memiliki ayah, tentu tanpa ibu , tak ada bayi lahir,  wanita memiliki hak istimewa yang melekat pada dirinya yakni hak untuk menjadi seorang ibu." Jika seorang wanita menangis karena disakiti oleh seorang pria, maka para malaikat akan mengutuk setiap langkah kaki pria tersebut. Di negeri ini kalau tidak ada perempuan, maka bayi laki-laki tak akan lahir lagi maka negeri ini akan punah paduka.
Raja berkata, Walaupun demikian,  Tantri, aku tetap yakin  faktor yang membuat laki-laki, berpaling adalah sebuah penghargaan emosional yang kerap tak ada dari pasangannya,Aku  menyadari diriku, aku telah mengalami selingkuh hati, tentu ini sangat berbahaya bagi sebuah mahligai rumah tangga, sebab Tidak ada solusi yang lebih baik dari dua insan yang sedang jatuh cinta selain kembali pada niat yang tulus untuk menjaganya.
Ya, paduka, paduka benar, Umumnya orang yang menjalani selingkuh hati merasa bahwa ada yang kurang dalam pernikahannya, sehingga ketika ada pria atau wanita lain yang dapat diajak bicara dengan nyaman, dia merasa diperhatikan dan diinginkan. Meski tidak selalu melibatkan kontak fisik, bukan berarti selingkuh hati tidak salah. Kata Ni Diah Tantri sengit
Ni Diah Tantri menambahkan , Paduka, Justru banyak hubungan yang awalnya hanya berdasarkan emosional, berujung kepada hubungan seksual. Lebih jauh, selingkuh hati bahkan lebih berbahaya dibandingkan perselingkuhan fisik. Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak selalu memiliki kedekatan dan kasih sayang. Namun sebaliknya, selingkuh hati melibatkan sisi emosional, yaitu keterhubungan, kedekatan, saling menyukai, dan pada akhirnya mencintai. Disana, akan muncul, sebuah ikatan abstrak, bahwa mereka yakin  karena seluruh alam semesta bekerja sama untuk membantunya untuk menemukannya.
Inilah alasanku, Tantri, Kata sang raja,  Ini alasan yang lain, alasan mengapa seorang pria bisa selingkuh adalah karena selingkuhannya ini tidak mengenal dirinya sebaik yang mereka puja.  Pasangan di luar sana, saling mengenal lebih kekurangan dan  kelebihannya. Dengan seseorang yang baru, pria bisa berubah menjadi sosok yang diinginkannya, tanpa tanggung jawab sama sekali. Ia ingin menciptakan kehidupannya sendiri dengan melakukan berselingkuh, walaupun itu ditataran abstrak.
Adakah alasan lain kenapa Paduka , beralih kelain hati?
Ini alasanku yang kedua, ketika aku melihat gadis gadis lain, karena hubunganku dengan istriku  terasa statis dan monoton, kondisi ini  melahirkan perkelahian tanpa henti tentang hal-hal yang mengganggu mulai dari hal yang sepele sampai ke yang paling rumit sekalipun. Ya, kalau begitu, saraku adalah paduk harus menatap ke depan bahwa hidup perlu saling memeprhatikan bahwa, memilikilah perasaan dalam hati, sebab cinta itu seperti tabungan, yang satu menunggu bunganya, kalo cinta selalu menunggu hati bersemi untuk pasangannya.
 Ni Diah tantri berkata, Paduka, menurut hemat diriku,  Setiap hubungan cinta harus memiliki rencana dan tujuan. Namun, jika seorang pria tidak memiliki rencana apapun, dengan mudah ia akan selingkuh dari pasangannya, Paduka,  Ada beragam hal yang seharusnya membuat seorang pria tetap fokus dan berkomitmen bersama pedampingnya. Kebutuhan biologis tidak terpenuhi, Pasangan kurang perhatian,Muak dengan pasangan yang rewel Hilangnya rasa cinta, kehidupan seks yang membosankan.
Paduka harus membangun jiwa wanita, sebab wanita yang baik adalah ketika semua pria mencintainya namun dirinya hanya mencintai satu orang pria. "Bila seseorang wanita sudah jatuh cinta dengan lelaki, jadi lelaki itu juga akan selalu ada di pikiran sang wanita meskipun saat itu dia tengah jalan dengan wanita beda." "Ketulusan cinta serta kasih sayang tidak dapat diliat oleh mata ataupun didengar oleh telinga, tetapi cuma dapat dirasa oleh hati."Paduka.
 Raja memandang Ni Diah Tantri, prasaannya mulai terbuka, dan penuh rasa kedamaian, Raja berkata, engkau wanita bijak ,
Ni Diah tantri berkata, "wanita memang kerap dilanda oleh kegusaran  perasaannya  sendiri, tidak bahagia, dan merasa diabaikan oleh pasangan. Pada dasarnya, wanita menginginkan sosok yang mengaguminya, sehingga dia merasa menarik. Jika ia diabaikan oleh pasangannya, maka perselingkuhan menjadi cara bagi wanita untuk mendapat perhatian yang mereka inginkan dari pria lain. Itulah paduka. Wanita menginginkan disayangi tanpa ada satu argumen, bukanlah karena mereka cantik atau baik atau pandai, tetapi karena mereka  membutuhkan kasih sayang.  Wanita menangis bukanlah karena mereka lemah, tetapi karena telah berpura-pura tersenyum walau hatinya lemah. Wanita bahagia bukanlah karena cantik penampilanya, namun karena mempunyai seseorang pria yang menyukai kepribadianya. Kadang-kadang, seseorang wanita itu dapat tambah lebih kuat, lebih hebat, lebih pengertian, sabar serta tidak mudah menyerah dibanding dengan seseorang pria. Hormatilah wanita, karena mereka adalah ibunya umat manusia.
Paduka, wanita yang cantik dalam kesederhanaannya itu, adalah  wanita cantik yang sebenarnya. Wanita memanglah benar-benar hebat.  Satu diantara buktinya, waktu dia menangis, ia tetap masih dapat berkata " saya tidak apa-apa. Paduka,  Ada dalil,  wanita yang baik pasti untuk lelaki yang baik dan demikian sebaliknya. Itu semuanya telah diputuskan oleh Yang Maha Kuasa."Paduka,
Paduka, Waktu seseorang wanita sembunyikan tangis untuk lelakinya, yakinlah bila dia betul-betul menyukai diri laki-laki itu."Di waktu seseorang wanita tengah terdiam, di waktu tersebut ada jutaan hal yang ada pada pikirannya. Satu senyuman dapat memberi jutaan makna untuk wanita. Hati seorang wanita akan terus bersama keluarga dan orang dicintainya di manapun ia berada.
Raja berkata, "Oh...Matahari tidak kehilangan keindahannya saat tertutupi oleh awan. Hal yang sama juga untuk kecantikanmu yang tidak akan pudar saat kamu melemparkan senyummu, aku berjanji aku berubah mulai saat ini, aku hentikan  perintah untuk mencari gadis, engkaulah terakhir, kukatakan padamu, bahwa, "Cara menunjukkan rasa cinta itu bukan dengan mengajaknya pacaran tapi pernikahan, menikahlah denganku.  Ni Diah tantri tersenyum, dan mengangguk tanda setuju, Moga bermanfaat ******
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H