Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ni Diah Tantri : Paduka, Telah Melecehkan Wanita......

6 Februari 2020   09:55 Diperbarui: 6 Februari 2020   10:05 8444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka terhormat dan memiliki haknya. Wanita itu seperti bunga. Mereka harus diperlakukan dengan lembut, baik hati, dan dengan kasih sayang. Paduka juga paham ilmu sastra agama, "Di mana wanita dihormati, di sanalah Dewa-Dewa merasa senang, tetapi di mana mereka tidak dihormati, tidak ada upacara suci apapun yang akan berpahala."

Raja tertawa, Ah...Ah.. Aku memang mencintai permaisuriku, namu aku bahagia melihat dan merasakan gadis-gadis perawan, sebab itu adalah membuat nalarku dan jiwaku  tenang, kegelisahan ini diatasi dengan memeluk wanita yang lain, itu membuat jiwaku damai, maka peperangan tak pernah terjadi ketika jiwaku tenang, Tantri.

Paduka, mohon ampun,   kata Ni Diah Tantri,  inilah bentuk banalisme  seksual, wujud  kegilaan  hawa nafsu duniawi, yang merontokkan kewibawaan paduka  dan merupakan sesuatu penyakit  paduka? 

Lalu, menurut Paduka, apakah yang menyebabkan 'hati pria, termasuk diri paduka beralih ke hati wanita lain,seperti yang paduka lakukan, paduka tidak satu namun lebih dari satu, bahkan  sampai negeri ini kering kerontang kehabisan  gadis perawan karena paduka  telah melahapnya, Bukankah ini, bentuk perselingkuhan, yang paduka  contohkan pada rakyat  paduka , yang sangat kentara, paduka? Tanya Ni Diah Tantri lagi. 

Raja Aiswarya Dala  berkata "Cinta terbelah dalam bentuknya perselingkuhan bukan hanya didasari atas hasrat untuk berhubungan seksual semata, Tantri,  dia hadir  pada bunga rumah tangga sebagai   ulat-ulat dalam proses perjalanan untuk menjadi buah, ulat-ulat itu, tak pernah dihiraukan, dan bunga cinta tak dijaga,oleh pemiliknya.Ulat-ulat itu tunduk oleh 'racun' hama yang disebut ' kedekatan emosional'.  Itulah emosi yang kerap bergelora dalam ' dunia yang nyata ini' Tantri.

Ni Diah Tantri, kini menyadari, dan mendapatkan pintu masuk untuk menaklukkan jiwa gila sang Prabu untuk mendapatkan gadis, lewat pendektan emosional tadi. Raja berkata lagi, kedekatan emosional inilah yang kerap tak dimiliki oleh permaisurikau, dan gadis-gadis lain yang aku kawini, kadang  kedekatan emosional itu, gadis lain yang dilirik , kerap tidak cantik dan juga tidak menarik  amat-amat,kedekatan emosional itu bisa jadi karena kurang saling menghargai satu sama lain. Ini salah satu kunci utama, yang membukakan pintu untuk masuknya  wanita lain dalam mahligai rumah tanggaku, Kata -kata rajak sambil menunduk. 

Ni Diah Tantri tersenyum, Ya paduka, anda adalah raja yang besar, Paduka sebagai laki-laki harus berhati-hati dengan  seorang wanita karena hanya dengan tersenyum maka seorang pria akan takluk olehnya. Dia terus tersenyum, untuk menaklukkan hati sang prabu. Di jeda itu telah terjadi, Raja telah jatuh cinta pada Ni Diah Tantri, sebuah pesan terkabarkan bahwa, Cinta tidak mengenal hambatan. Cinta melewati rintangan, melompati pagar hambatan, dan menembus tembok untuk sampai ke tempat tujuan yang penuh harapan.

Paduka, harus pahami bahwa ibu paduka wanita, Paduka  tidak mungkin lahir dari seorang laki-laki. Kalau memiliki ayah, tentu tanpa ibu , tak ada bayi lahir,  wanita memiliki hak istimewa yang melekat pada dirinya yakni hak untuk menjadi seorang ibu." Jika seorang wanita menangis karena disakiti oleh seorang pria, maka para malaikat akan mengutuk setiap langkah kaki pria tersebut. Di negeri ini kalau tidak ada perempuan, maka bayi laki-laki tak akan lahir lagi maka negeri ini akan punah paduka.

Raja berkata, Walaupun demikian,  Tantri, aku tetap yakin  faktor yang membuat laki-laki, berpaling adalah sebuah penghargaan emosional yang kerap tak ada dari pasangannya,Aku  menyadari diriku, aku telah mengalami selingkuh hati, tentu ini sangat berbahaya bagi sebuah mahligai rumah tangga, sebab Tidak ada solusi yang lebih baik dari dua insan yang sedang jatuh cinta selain kembali pada niat yang tulus untuk menjaganya.

Ya, paduka, paduka benar, Umumnya orang yang menjalani selingkuh hati merasa bahwa ada yang kurang dalam pernikahannya, sehingga ketika ada pria atau wanita lain yang dapat diajak bicara dengan nyaman, dia merasa diperhatikan dan diinginkan. Meski tidak selalu melibatkan kontak fisik, bukan berarti selingkuh hati tidak salah. Kata Ni Diah Tantri sengit

Ni Diah Tantri menambahkan , Paduka, Justru banyak hubungan yang awalnya hanya berdasarkan emosional, berujung kepada hubungan seksual. Lebih jauh, selingkuh hati bahkan lebih berbahaya dibandingkan perselingkuhan fisik. Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak selalu memiliki kedekatan dan kasih sayang. Namun sebaliknya, selingkuh hati melibatkan sisi emosional, yaitu keterhubungan, kedekatan, saling menyukai, dan pada akhirnya mencintai. Disana, akan muncul, sebuah ikatan abstrak, bahwa mereka yakin  karena seluruh alam semesta bekerja sama untuk membantunya untuk menemukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun