Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kebun dan Pesan Guruku yang bijak

7 September 2019   07:13 Diperbarui: 7 September 2019   07:24 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Abang tidak memikirkan betapa sandal Abang akan menjadi aus karena perjalanan yang tidak perlu ini." Sang abang berkata, "Dik, aku tidak sebodoh yang kaukira. Sandalku kulepas, kubungkus, dan kukepit, lalu aku menempuh perjalanan ini.

Saya tersenyum, Guru saya menegaskan,  jika tidak dipakai karena terlalu kikir? Apa guna segala kekayaan dan harta bila orang tidak dapat memperoleh kesenangan dan kemudahan darinya? 

Engkau harus menempuh hidup yang nyaman dan membuat orang lain juga hidup senang. Kalau tidak, apa guna segala kekayaanmu? Katanya lagi dengan menatap saya dengan tajam.

Sadarilah katanya lagi, Engkau memperoleh berbagai bentuk pendidikan, tetapi pendidikan tidak dimaksudkan untuk mendapatkan pekerjaan saja. Engkau harus menggunakan pendidikanmu untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan desamu. Tidak ada gunanya memperoleh berbagai gelar.

Renungilah selalu, anakku, begitu dia menegaskan,  Dewasa ini para siswa menggunakan gelar mereka sebagai mangkuk pengemis. Mereka pergi ke setiap kantor mengemis pekerjaan. Dapatkan pendidikan yang membuat engkau mandiri. 

Lakukan kegiatan yang bermanfaat untuk kemajuan desamu. Ajarlah penduduk desa tentang kesehatan sehingga mereka tidak terkena berbagai penyakit. Ajarlah mereka pentingnya kebersihan dan bantulah mereka memperbaiki sistem penyaluran limbah desa. 

Ajarlah mereka melakukan berbagai kebiasaan yang berguna seperti misalnya menanam sayuran untuk makanan mereka sendiri. Bagikan pengetahuanmu dengan anak-anak desa. 

Dengan demikian pendidikanmu akan benar-benar bermanfaat. Saya termenung, dan menerawang, apakah ilmu yang saya peroleh sudah bernafaat bagi desa saya. Sebuah pertanyaan autokritik buat saya.

Dia terus mengularkan nasehatnya, "Manusia memperoleh pahala dengan membantu dan melayani orang/ makhluk lain, dan berbuat dosa dengan menyakiti atau merugikan mereka. Engkau harus menggunakan pendidikanmu untuk menolong orang/makhluk lain, anakku"

Dewasa ini begitu para siswa memperoleh gelar, mereka pergi ke kantor penempatan tenaga kerja untuk mendaftarkan nama mereka sebagai pencari pekerjaan. Mereka yang berpendidikan tinggi, melamar pekerjaan di luar negeri. Bikan inilah tujuan pendidikanmu yang sebenarnya. 

Tujuan pendidikan yang sebenarnya adalah untuk memajukan wilayah pedesaan. Engkau lahir, dibesarkan, dan disekolahkan di desamu. Segala yang telah kaucapai dalam hidup ini, kauperoleh hanya dari desamu. Masyarakat telah membekalimu dengan berbagai jenis kemampuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun