Mohon tunggu...
Inung Widjaja
Inung Widjaja Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan & Konseptor Bisnis

Orang Jogja yang punya skill ganteng secara otodidak

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Melogika I-Doser

15 Oktober 2015   09:08 Diperbarui: 15 Oktober 2015   09:10 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kok Efeknya Bisa Berbeda?

Memang begitu. Kemampuan menerima frekuensi audio dari tiap manusia berbeda-beda. Hal ini tergantung dari tipe orang. Ada lho orang yang justru tenang kalau mendengarkan audio dengan frekuensi sangat tinggi. Atau karena sebab lain. Tergantung dari tingkat sugestibilitas. Dalam hipnosis, dikenal dengan istilah tingkat sugestibilitas. Ada 3 tipe, yaitu: mudah, moderat, dan sulit.

Ada lagi. Kemampuan perangkat speaker dalam menangkap dan memancarkan frekuensi pun berbeda-beda. Jadi, audio yang sama belum tentu menghasilkan efek yang sama terhadap pendengarnya. Pun audio yang sama belum tentu menghasilkan efek yang sama ketika didengarkan menggunakan perangkat speaker yang berbeda.

Misalnya saja saat mendengarkan singing bowl jika dimainkan secara langsung, saya akan merasa nyaman dan rasanya cepat sekali saya menuju gelombang otak theta. Di kondisi ini, saya sudah masuk dalam kondisi hipnosis. Namun saat mendengarkan rekaman suara singing bowl menggunakan speaker (misalnya SIMBADA), efeknya akan jauh berbeda karena speaker yang saya pakai tidak bisa memancarkan frekuensi tertentu. Mungkin bukan hanya speaker. Perangkat yang dipakai untuk merekam pun ikut berperan. Jika mikrofon yang dipakai pun tidak bisa menangkap frekuensi tertentu maka efek yang diharapkan tidak akan bisa terjadi.

Lalu apakah i-Doser bisa menyebabkan kecanduan? Segala kemungkinan bisa terjadi. Namun jika ada orang yang kecanduan i-Doser, mungkin melepas candunya akan lebih mudah ditangani karena tidak terkontaminasi zat kimia. Tapi kalau ternyata ada yang terlalu sering mendengarkan frekuensi yang sangat tinggi dan porsinya berlebihan, hal ini bisa menyebabkan penyakit fisik. Mungkin bisa pusing atau kerusakan jaringan otak karena secara fisik, otak dipaksa bekerja lebih berat dari biasanya.

Jadi apakah I-Doser bisa digolongkan sebagai narkotika? Ya jelas bukan. Wong setahu saya tuh NARKOTIKA adalah zat kimia kok. Ini tuh masuk ke dalam kategori hipnosis. Nah, bagi yang ingin merasakan sensasi tertentu, saya siap memfasilitasi hehe. Atau bagi yang kecanduan narkoba dan sudah ingin berhenti, saya juga bisa memfasilitasi. Sambil berbagi pengalaman tuh boleh iklan to? Hehe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun