Mohon tunggu...
Inung Kurnia
Inung Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Gemar berbagi kebaikan melalui tulisan

Ibu dari Key dan Rindang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah yang Dirindukan

26 Mei 2023   19:30 Diperbarui: 26 Mei 2023   19:34 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SD Tumbuh 4 membuat alat peraga tata surya (ist/dokrayyan)

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka hadir sebagai bagian memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi setiap anak. "Kami berharap setiap anak dapat menemukan cara terbaik bagi dirinya untuk tumbuh dan berkembang, tentunya atas bimbingan guru," jelas Suharti dikutip dari Webinar Kompasiana.

Logo Kurikulum Merdeka (ist/kemdikbud)
Logo Kurikulum Merdeka (ist/kemdikbud)

Kehadiran Kurikulum Merdeka lanjutnya bukan untuk mempersulit guru, tetapi untuk mempermudah proses pembelajaran. Setiap guru dapat menciptakan suasana belajar yang interaktif, bermakna, mendalam, menggembirakan, sehingga anak merasa menemukan dunia belajarnya.

Memang untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai, guru berkualitas, dan biaya yang tidak sedikit. Itu mengapa Merdeka Belajar membidik transformasi pendidikan dari hulu sampai ke hilir, dalam satu kesatuan yang utuh yang melibatkan banyak pihak. Mulai dari kurikulumnya, sistemnya, satuan pendidikannya, gurunya hingga pembiayaannya.

Jantungnya Pendidikan

Semarak Merdeka Belajar dengan 24 episode, Kurikulum Merdeka memang tergolong paling seksi dan banyak diperbincangan orang. Dari obrolah di warung kopi, hotel berbintang, forum akademik hingga para nitizen di dunia maya. Apa pasal? Ya, Kurikulum adalah jantungnya pendidikan. Sebagaimana jantung pada manusia, maka kurikulum juga berfungsi menjaga denyut nadi pembangunan pendidikan, agar tidak lunglai apalagi mati.

Menurut saya, Kurikulum Merdeka lahir bukan semata ambisi Mas Menteri. Ini adalah hasil racikan apik para akademisi, pelaku industri, pengamat edukasi, dan beragam profesi yang berada dalam ekosistem pendidikan. Mereka duduk satu meja, membahas bersama, meramu bersama, dan berkolaborasi membidani lahirnya Kurikulum Merdeka.

Toh sebenarnya, kurikulum yang semodel dengan Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di sejumlah sekolah unggulan. Salah satunya Sekolah Tumbuh. Saya berpikir bahwa Mas Menteri ingin semua sekolah menerapkan model-model pembelajaran seperti yang ada dalam Kurikulum Merdeka, apapun namanya.

Mas Menteri bilang, Kurikulum Merdeka menjadi bentuk ikhtiar bersama semua pihak untuk mengejar ketertinggalan pembangunan bidang pendidikan. Bukankah pendidikan menjadi kunci penting untuk menyongsong Indonesia Emas 2045? Sepakat bukan?

Mampang Prapatan 26 Mei 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun