Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka hadir sebagai bagian memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi setiap anak. "Kami berharap setiap anak dapat menemukan cara terbaik bagi dirinya untuk tumbuh dan berkembang, tentunya atas bimbingan guru," jelas Suharti dikutip dari Webinar Kompasiana.
Kehadiran Kurikulum Merdeka lanjutnya bukan untuk mempersulit guru, tetapi untuk mempermudah proses pembelajaran. Setiap guru dapat menciptakan suasana belajar yang interaktif, bermakna, mendalam, menggembirakan, sehingga anak merasa menemukan dunia belajarnya.
Memang untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai, guru berkualitas, dan biaya yang tidak sedikit. Itu mengapa Merdeka Belajar membidik transformasi pendidikan dari hulu sampai ke hilir, dalam satu kesatuan yang utuh yang melibatkan banyak pihak. Mulai dari kurikulumnya, sistemnya, satuan pendidikannya, gurunya hingga pembiayaannya.
Jantungnya Pendidikan
Semarak Merdeka Belajar dengan 24 episode, Kurikulum Merdeka memang tergolong paling seksi dan banyak diperbincangan orang. Dari obrolah di warung kopi, hotel berbintang, forum akademik hingga para nitizen di dunia maya. Apa pasal? Ya, Kurikulum adalah jantungnya pendidikan. Sebagaimana jantung pada manusia, maka kurikulum juga berfungsi menjaga denyut nadi pembangunan pendidikan, agar tidak lunglai apalagi mati.
Menurut saya, Kurikulum Merdeka lahir bukan semata ambisi Mas Menteri. Ini adalah hasil racikan apik para akademisi, pelaku industri, pengamat edukasi, dan beragam profesi yang berada dalam ekosistem pendidikan. Mereka duduk satu meja, membahas bersama, meramu bersama, dan berkolaborasi membidani lahirnya Kurikulum Merdeka.
Toh sebenarnya, kurikulum yang semodel dengan Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di sejumlah sekolah unggulan. Salah satunya Sekolah Tumbuh. Saya berpikir bahwa Mas Menteri ingin semua sekolah menerapkan model-model pembelajaran seperti yang ada dalam Kurikulum Merdeka, apapun namanya.
Mas Menteri bilang, Kurikulum Merdeka menjadi bentuk ikhtiar bersama semua pihak untuk mengejar ketertinggalan pembangunan bidang pendidikan. Bukankah pendidikan menjadi kunci penting untuk menyongsong Indonesia Emas 2045? Sepakat bukan?
Mampang Prapatan 26 Mei 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H