Mohon tunggu...
Inung Kurnia
Inung Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Gemar berbagi kebaikan melalui tulisan

Ibu dari Key dan Rindang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Alumni Binus ASO School of Engineering Ini Berhasil Sulap Anyaman Atambua Jadi Berkelas

17 Februari 2023   18:16 Diperbarui: 17 Februari 2023   18:28 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayaman kalau digarap alakadarnya tentu tidak akan memberikan nilai ekonomi yang tinggi. Tetapi jika digarap dengan baik, dihadirkan dengan desain unik, maka produk anyaman yang awalnya biasa-biasa saja bisa menjadi produk yang mewah, elegan dan berkelas.

Itulah yang coba dihadirkan oleh Alexander Kevin Danel Samara, alumni BINUS ASO School of Engineering (BASE) melalui produk kerajinan bermerek Ramahija. Bersama dua alumni BASE lainnya yakni Devin Edgar Tolopan Sianturi , dan Iwa Sanjaya, Alexander yang sebelumnya pernah bekerja selama satu tahun di perusahaan di Jakarta, memutuskan untuk menggarap kerajinan anyaman masyarakat Atambua menjadi berkelas.

"Tak hanya naik kelas, produk anyaman ini sudah layak ekspor," kata Alexander yang akrab disapa Alex, founder Ramahija pada event Sharing Session Bersama Alumni yang digelar BINUS ASO School of Engineering (BASE) di Old Shanghai Sedayu City, Kelapa Gading Jakarta pada Jumat (17/2/2023). Kegiatan yang juga dihadiri Dekan BINUS ASO School of Enginering Prof Fergyanto E Gunawan, mahasiswa, alumni dan unit kegiatan mahasiswa (UKM) BASE tersebut berlangsung selama 3 hari yakni 17-19 Februari 2023.

Dalam kesempatan tersebut Alex berbagi cerita bagaimana kurikulum perkuliahan yang diterimanya di BASE telah membantunya untuk berkarya bagi tanah air.  "Belajar di BASE cukup unik karena saya tidak hanya diajarkan tentang ilmu yang berkaitan dengan jurusan saya. Hal terpenting adalah bagaimana kita mempraktekkan di lapangan dan itu sangat berpengaruh bagi saya juga kawan-kawan ketika terjun ke dunia kerja atau memutuskan menjadi seorang entrepreneur," kata Alexander.

Rahamija, sebuah brand sosial berbasis pemberdayaan masyarakat Atambua tersebut dihadrikan tak sekadar produk anyaman biasa. Namun Alex dan dua kawannya menyulapnya menjadi produk kerajinan berkelas berbekal ilmu desain produk yang dipelajari selama kuliah di BASE.

Alumni program studi Production Design Engineering tersebut mengaku sudah sejak kecil tertarik dengan dunia desain. Inilah yang kemudian mendorongnya untuk masuk ke BASE.

"Akan tetapi, pada masa awal perkuliahan, saya merasa bahwa mata kuliah yang diberikan oleh BASE sebagian besar berbau teknik. Barulah kemudian saya mendapatkan pemahaman dari salah satu dosen pengajarnya bahwa menciptakan sebuah produk tidak boleh sekadar menarik saja, melainkan juga harus bisa berfungsi atau memiliki daya guna," lanjutnya.

Sejak saat itu, Alexander menjadi sadar bahwa desain dan teknik tidak bisa dipisahkan. Keduanya harus berjalan beriringan untuk menciptakan output yang benar-benar punya daya guna.

Pemahaman tersebutlah yang kemudian mengantarkannya untuk membangun Ramahija, brand usaha sosial berkelanjutan yang juga memberdayakan masyarakat adat di wilayah Pulau Timor, Indonesia.

Ramahija merupakan sebuah bisnis produk di kawasan Pulau Timor yang turut memperhatikan sustainability lingkungan. Sebagai founder, Alex ingin menciptakan produk yang menarik, berguna, dan tidak merusak lingkungan. Di sisi lain, ia juga ingin memberdayakan masyarakat setempat untuk membantu kegiatan produksi.

Ramahija merupakan produk kerajinan dengan memanfaatkan pohon palma sebagai bahan baku utamanya. Hampir semua bagian dari pohon palma dapat diolah untuk digunakan. Inilah yang membuat Ramahija menjadi merek dengan prinsip utama sustainability.

Lebih lanjut, Alex menjelaskan bahwa ada empat pilar sustainability yang berusaha ia junjung melalui brand usaha sosialnya ini, yaitu women empowerment, cultural

sustainability, nature conservation, serta adaptive innovation. Keempat pilar ini kemudian menjadi solusi bagi keresahan yang dimiliki Alex, yakni untuk menciptakan produk yang menarik, berguna, dan tidak membahayakan lingkungan.

Peran Nyata BASE Dukung Kiprah Alex

Keberhasilan Alex dalam mendirikan Ramahija tidak terlepas dari pengalamannya selama berkuliah di BINUS ASO School of Engineering (BASE). Prof. Fergyanto E. Gunawan, Dr. Eng pada kesempatan yang sama menekannya saat ini, yang terpenting bukan hanya bagaimana seseorang bisa membuat produk, tapi juga menciptakan barang yang tidak membahayakan lingkungan. "Nilai-nilai seperti ini jugalah yang coba kami ajarkan di BASE," jelas Prof. Fergyanto.

Diakui Prof Fergy, BINUS ASO School of Engineering sangat fokus mengembangkan skill dan kompetensi para mahasiswanya. Dengan harapan, mereka bisa menjadi alumni yang tak hanya membanggakan almamater, tapi juga tanah air, seperti yang telah dilakukan Alexander Kevin Daniel Samara.

Dekan BINUS ASO School of Enginering Prof Fergyanto E Gunawan (dokpri)
Dekan BINUS ASO School of Enginering Prof Fergyanto E Gunawan (dokpri)

 "BINUS ASO School of Engineering adalah hasil kolaborasi antara BINUS University dan ASO College Group di Jepang. Melalui dua program studi berkurikulum Jepang yang ditawarkan, yakni Product Design Engineering dan Automotive Robotics Engineering, kami mendorong mahasiswa untuk menjadi spesialis engineering yang berkualitas," jelasnya.

Tak sekadar kurikulum, BASE juga rutin mengadakan summer program di mana mahasiswa bisa mengikuti internship dan belajar di Jepang secara langsung. Sistem perkuliahan juga diperkuat dengan pemanfaatan teknologi terkini untuk membantu mahasiswa BASE mengoptimalkan potensi serta kemampuan.

Ia berharap dari kegiatan tersebut mampu membuka wawasan anak bangsa yang ingin melanjutkan studi di bidang teknik maupun desain. Dengan kurikulum yang up-to-date sesuai tren terkini industri, BINUS ASO School of Engineering berkomitmen untuk membantu mahasiswa menjadi versi terbaik dari dirinya, seperti yang telah sukses dilakukan salah satu alumninya, Alexander Kevin Daniel Samara.

Binus ASO School of Engineering yang merupakan bagian dari Binus University, menawarkan 3 program engineering yang mengusung pendekatan state-of-the-arts. Selain itu, kampus teknik terbaru dari BINUS ini juga hadir dengan konsep lingkungan interaktif yang menerapkan budaya Jepang.

Ketiga prodi tersebut adalah pertama, Program Automotive & Robotics Engineering (ARE). Ini menjadi salah satu program unggulan yang ditawarkan BASE untuk membantu mahasiswa dalam meningkatkan skill yang dibutuhkan industri global saat ini, terutama yang berkaitan dengan pengembangan dan desain sistem mekanis 3D, sistem komputer dan elektronik, teknik otomotif dan operasi, serta sistem robotik dan otomasi.

Untuk mengoptimalkan konsep lingkungan belajar interaktif ala Jepang, program ARE didukung beberapa fasilitas modern, seperti Lab Komputer, Lab Fisika, Lab Elektronika, Lab CAD 2D & 3D, Lab Drafting 2D, Lab Manufaktur, dan Lab Robotika.

Kedua, Program Product Design Engineering. Program ini bertujuan meningkatkan skill mahasiswa dalam mengembangkan konsep desain dan mengubahnya jadi produk yang lebih inovatif dan fungsional. Program ini didukung fasilitas seperti lab komputer dengan software terupdate seperti AutoCAD, CAM, Pro/Engineer, CATIA, ARENA, Photoshop/Illustrator, Minitab, ErgoWEB, LINDO/LINGO, juga ketersediaan berbagai tools pendukung yakni cutting 3D printer, printer 3D moulding, mesin drafting, serta adanya lab gambar mekanik.

Ketiga, Program Business Engineering (BE). Ini menjadi salah satu program BASE yang fokus pada pengaplikasian keahlian IT dan engineering ke dalam ranah bisnis. Karena itu, para mahasiswa yang mengambil program ini akan dibekali wawasan di bidang teknologi informasi, manajemen, serta rekayasa sistem industri.

Nah, mau jadi insiyur siap kerja? Binus ASO School of Engineering bisa jadi pilihan tepat.

Mampang Prapatan 17 Februri 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun