Pukul 14:00 kami menuju Klinik Amore Kemang, Jakarta Selatan. Kami memilih klinik Amore dengan pertimbangan, sebelumnya Jurgen sudah pernah berobat ke klinik tersebut. Istilahnya rekam medisnya sudah ada di Klinik Amore.
Benar saja, meski kami tidak membawa kartu berobat Jurgen, petugas klinik hanya meminta nomor handphone yang didaftarkan awal datang ke Klinik Amore. Dari nomor handphone tersebut data Jurgen terlacak.
Tidak lama menunggu, kami dipersilakan membawa Jurgen masuk ke ruang periksa dokter. Di ruang tersebut, Jurgen mendapat pemeriksaan suhu tubuh, kebersihan kulit dan bulu, juga telinga. Ditimbang berat badannya, dilihat bola mata dan mulutnya juga ditekan-tekan perutnya. Dari serangkaian pemeriksaan, Jurgen dinyatakan sehat dan siap untuk operasi steril.
Dokter pun menyodorkan selebaran kertas berisi data-data Jurgen yang harus kami tanda tangani. Lalu 10 menit kemudian, Jurgen dibawa ke ruang isolasi. Kami pun diminta untuk menyelesaikan biaya adminsitrasi dan membawa pulang keranjang/tas Jurgen.
Besok siang atau sore, Jurgen boleh dijemput. Operasi steril dilaksanakan sore itu juga, antre dengan kucing-kucing lainnya. Kami tidak boleh melihat proses sterilisasi.
Untuk steril di Klinik Amore Kemang, kami membayar tarif Rp400.000 karena Jurgen kucing jantan dengan rawat inap free semalam. Untuk kucing jantan, selain biaya lebih murah, masa rawat inapnya pun cukup sehari atau semalam.
Berbeda dengan steril pada kucing betina, tarifnya lebih mahal Rp600.000. Pun masa rawat inapnya menjadi dua hari. Kami tidak tahu mengapa sterilisasi kucing betina lebih mahal dan rawat inapnya lebih lama.
Malam usai Jurgen menjalani operasi steril, dokter dari Klinik Amore mengirimkan pesan lewat WhatsApp mengabarkan kondisi Jurgen pasca operasi. Tak lupa berkirim foto kondisi kucing yang masih teler akibat proses pembiusan total.
Pagi berikutnya, dokter kembali berkirim kabar tentang kondisi Jurgen usai siuman. Jurgen sepertinya stres berada di lingkungan yang tidak dikenal. Ia ngambek, susah makan, cenderung diam, tetapi kondisi aman terkendali. Lukanya memang masih basah, tidak berbahaya. Kalau mau dibawa pulang pun, perawatannya tidak rumit. Begitu kata dokternya.
Dokter pun mempersilahkan kami mengambil Jurgen hari itu setelah menginap di klinik selama semalam dengan batas maksimal pukul 18:00 WIB. Tanpa menunda waktu kami meluncur ke klinik siang itu juga. Dengan harapan, jika mencium bau kami Jurgen akan kembali ceria.Â