Mohon tunggu...
Inung Kurnia
Inung Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Gemar berbagi kebaikan melalui tulisan

Ibu dari Key dan Rindang

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Kereta Api Riwayatmu: Dari Zaman Semrawut Sampai Akhirnya Tertata

5 Oktober 2022   14:53 Diperbarui: 6 Oktober 2022   16:15 1394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Enaknya zaman sekarang beli tiket tidak perlu antre di stasiun (dokpri)

Hingga kemudian, sekali waktu saya terjebak macet panjang di Brebes saat arus mudik lebaran pada puncaknya. Tidak tanggung-tanggung, untuk jarak yang biasanya saya tempuh 12 jam, saat itu saya menghabiskan waktu 54 jam. Saya, suami dan anak-anak terpaksa shalat Idulfitri di tengah perjalanan. Lelah? Jangan ditanya lagi. anak-anak juga rewel dan mengalami trauma.

Lalu, sejak saat itu, saya kembali melirik moda angkutan kereta api. Saya memilih kereta api dengan pertimbangan bebas macet dan waktu tempuh bisa diprediksi. Anak-anak juga jauh lebih nyaman.

Problemnya, peminat kereta api membludak. Walhasil setiap mau mudik, saya harus berburu tiket jauh hari sebelumnya. Begadang tengah malam dengan dua atau tiga gawai di tangan. Paket data cukup, dan mata pun kondisi seger. Berebut tiket yang dijual secara online.

Pernah gagal mendapatkan tiket sebelum lebaran tiba. Tetapi ketika meminta bantuan teman yang milenial, paham trik berebut tiket online, alhamdulillah saya selalu dapat tiket kereta sebelum lebaran. Saya dan anak-anak bisa menikmati perjalanan mudik dengan nyaman, meski seringkali pulang dalam kondisi sedang puasa Ramadhan.

Saya adalah satu dari sekian banyak generasi yang mengalami zaman suram dan semrawutnya layanan kereta api, hingga kemudian tiba zaman kenyamanan. Bahagia rasanya menjadi bagian dari saksi sejarah perjalanan kereta api Indonesia...

Mampang Prapatan 5 Oktober 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun