Musim Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) selalu menyisakan kisah-kisah deg-deg-an para orang tua.Â
Mereka yang tengah berjuang memperebutkan bangku kosong di sekolah idaman, harus ekstra waspada, memelototi pergerakan laman PPDB secara real time. Memastikan bahwa nama si anak aman dan berharap lolos di sekolah yang diinginkan.
Tidak adanya nilai Ujian Nasional memang membuat parameter PPDB setiap daerah menjadi berbeda. Ada yang berdasarkan nilai rata-rata rapor, ada juga yang berdasarkan jarak rumah secara full, pun ada juga yang menggelar ujian tertulis. Ditambah beberapa aturan khusus dari masing-masing sekolah, seperti tahfidz 5 juz, juara olimpiade, dan lainnya.
Saya masih ingat, lima tahun lalu saat si sulung ikut seleksi masuk SMAN di Jakarta. Waktu itu seleksi masih berdasarkan hasil Ujian Nasional. Karena itu seleksi yang digelar oleh dinas lebih mudah diikuti. Pun orang tua, jika nilai Ujian Nasional anaknya rendah, maka tidak akan mencoba mendaftar di sekolah negeri.
Saya juga masih ingat saat mengikuti laman PPDB secara real time, nilai-nilai yang tertera untuk jurusan IPA jauh lebih tinggi dibanding mereka yang mendaftar pada jurusan IPS. Artinya, IPA relatif masih menjadi favorit anak-anak.
Situasi tersebut tentu tak berbeda jauh dengan zaman dahulu. Jurusan IPA boleh dikatakan menjadi jurusan idaman siswa.Â
Mereka yang masuk jurusan IPA sudah mendapatkan stempel anak pintar, siswa kelas wahid. Sedang anak-anak IPS, stempel yang melekat lebih kepada kelas sisa. Entahlah. Meski pada saat seleksi PTN, banyak siswa IPA yang bermanuver ke jurusan soshum.
Seiring waktu, ternyata peta per PPDB-an SMA sudah mulai berubah. Jurusan IPA tidak lagi menjadi jurusan favorit. Banyak siswa yang nilainya tinggi, terkenal pintar di sekolahnya, juara olimpiade, malah memilih jurusan IPS.
Hal itu diakui oleh Eta, warga Bantul, Yogyakarta. Tahun ini ia mendaftarkan anaknya masuk ke SMA Negeri di wilayah Bantul.Â
Dengan nilai yang cukup bagus, bahkan boleh dikata si anak langganan juara saat di SMP, ternyata anaknya justru memilih IPS.