Sebenarnya saya sudah berjanji untuk tidak kelayapan di pasar Tanah Abang selama puasa Ramadhan ini.Â
Membayangkan kepadatan pasar yang terjadi hampir setiap Ramadhan menjadi alasan utama, meski protokol kesehatan masih diterapkan secara ketat. Tidak ada jaminan antar pengunjung bisa menjaga jarak aman. Belum lagi disiplin menggunakan masker.
Tetapi karena kebutuhan pakaian shalat, akhirnya saya memutuskan untuk mengunjungi Tanah Abang. Hanya saja, saya tidak ke pasar Tanah Abang Blok A, B, maupun blok yang ada di sekitarnya.Â
Saya mencoba berkunjung ke Thamrin City yang lokasinya sama-sama di Tanah Abang meski tidak berada di lingkaran pasar Tanah Abang yang melegenda.
Soal Thamrin City, saya bukan baru kenal pasar ini. Beberapa tahun lalu, saya pernah berkunjung ke Thamrin City untuk belanja di lantai Pasar Tasik yang terletak di lantai 5 pusat perbelanjaan Thamrin City. Orang menyebutnya sebagai Pasar Tasik.
Sejarah munculnya pasar Tasik bermula dari para pedagang yang sering menggelar dagangan di sekitar Waduk Melati, Tanah Abang pada hari-hari tertentu. Kemudian para pedagang tersebut relokasi ke gedung Thamrin City di lantai 5.
Sebagaimana pasar Tasik ala waduk Melati, pasar Tasik Thamrin City juga menjual produk fesyen busana muslim mulai dari baju, jilbab, hingga pakaian shalat dengan harga relatif murah. Soal kualitasnya, bisa dicari dari grade A sampai yang murah meriah.
Saya berkunjung ke Pasar Tasik kebetulan hari Sabtu. Entah karena bukan hari pasarannya, (biasanya pasarannya Senin dan Kamis), Pasar Tasik baru mulai ramai sekitar pukul 09:00.Â
Saat saya tiba masih pukul 8:00 lewat. Meski sudah ada kios yang buka, tetapi sebagian besar masih tutup.
Saya berkeliling tidak hanya di lantai 5, tetapi juga sempat berkeliling di lantai 1, 2 dan 3.Â