Tetapi jangan salah, sediam-diamnya ibu-ibu kaum dasteran, jika mendapati semua harga sembako naik, tetap saja yang terkena maki-maki si abang-abang penjual. Tak peduli si abang sekadar kepanjangan tangan tuan pengusaha.
Nah, setelah kaum ibu-ibu lega bertemu kembali dengan tempe dan tahu, entah apalagi yang bakalan menghilang. Atau setidaknya jumlahnya terbatas di pasaran semacam minyak goreng.
Tetapi yang pasti, bulan Ramadhan sudah di depan mata. Sebagaimana adat tahun-tahun sebelumnya, Ramadhan sering dijadikan kambing hitam untuk menaikkan harga. Ramadhan datang rasanya kurang afdol jika tidak dibarengi dengan kenaikan harga pangan.
Mau protes? Bisa jadi Makmak lagi mikir metode yang lebih elegan. Tak perlu pakai teriak-teriak mengumpat berdiri di panggung. Tentunya sambil menunggu sang dalang melakonkan cerita baru.
Selamat datang kembali tempe dan tahu. Percayalah, meski tampil dengan harga baru, tak akan membuat kaum ibu menghindarimu. Sekian dan kemudian titik.
Mampang Prapatan 24 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H