Mohon tunggu...
INUK KRISTINUMARA
INUK KRISTINUMARA Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidik dengan hobi menulis sastra seperti cerpen, puisi, pantun, dan pentigraf. Mulai suka menulis sejak duduk di Sekolah Dasar. Tahun 2008, cerpen “Sampaikan Salamku Padanya” dimuat di Majalah “Warta” Pacitan. Tahun 2021, cerpen “Binar Mata Oliv dan Sebuah Medali” di terbitkan dam sebuah buku antologi “Sinergi Guru dan Siswa Wujudkan Prestasi” oleh penerbit OASE PUSTAKA, 5 judul pantun dalam buku antologi “Panorama Pantun” oleh penerbit Kamila Press, 5 judul puisi dalam buku antologi “Merajut Kata Selaksa Makna” oleh penerbit Kamila Press. Tahun 2022, pentigraf “Cinta Yujin” dan “Bola” dalam buku antologi “Tiga Tapak Rona Kehidupan” oleh penerbit OASE PUSTAKA. Selain membuat buku antologi juga pernah menjadi juara 2 dalam menulis Cerpen Kenangan yang diselenggarakan oleh penerbit Alfabeta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Kekerasan pada Anak

15 November 2023   10:56 Diperbarui: 15 November 2023   11:28 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembentukan sekolah ramah anak (SRA) sangat penting dilaksanakan di seluruh sekolah yang ada di Indonesia. Karena sekolah merupakan salah satu lingkungan anak yang kurang lebih 8jam anak berada di sana. Sudah pasti akan banyak peristiwa terjadi dari interaksi anak di sekolah selama jam belajar.

Yang berperan dalam perlindungan anak

  • Keluarga
  • Sekolah
  • Lingkungan
  • Anak dirumah 8 jam, di sekolah 8 jam, lainnya 8 jam. Jadi yang harus ramah anak tidak hanya guru di sekolah. Tetapi juga melibatkan orangtua di rumah. Jangan suka marah-marah tanpa filter dalam berkata-kata. Karena setiap ucapan orangtua akan terekam dalam memori seorang anak. Sementara di sekolah, kekerasan di sekolah tidak hanya guru dengan murid, tetapi juga anak dengan anak. Kekerasan seksual pada zaman sekarang juga sudah mulai marak. Bahkan terjadi pada anak TK. Banyak orang berfikir bahwa dia dulu dididik dengan cara yang keras oleh orangtuanya dan gurunya. Dan sekarang berhasil. Maka akupun didik anakku dengan anakku dengan keras agar berhasil. Hal tersebut sangat tidak tepat. Didiklah anakmu sesuai Zamannya.

Pertanyaan dari bapak Heru tentang khasus kekerasan dari anak-anak yang berasal dari keluarga broken home. Dijawab oleh bunda Darosi bahwa "MENDIDIK itu tidak boleh MENDADAK" ajak anak berdialog, kuatkan dia. Katakan padanya bahwa kamu tidak sama dengan orangtuamu. Kamu bisa menjadi baik, pintar, berakhlak mulia, dan kamu bisa sukses.

"JADILAH PENYEBAB KEBAIKAN DIMANAPUN DAN KAPANPUN"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun