Mohon tunggu...
Husnul Khotimah
Husnul Khotimah Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Mulai ngeblog sejak 2009 di www.jombloku.com dan sekarang saya menjadi full time blogger. Beraktifitas sebagai ibu rumah tangga dengan 2 orang anak laki-laki sambil menyalurkan hobi menulis dengan jualan artikel lewat jualbeliartikel.com dan membuat konten di blog, media sosial dan Youtube. Aktif juga menulis tentang parenting di mrsjo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Perempuan Asal Yogyakarta Sukses Kembangkan Platform Edukasi Gizi

10 November 2024   20:49 Diperbarui: 10 November 2024   20:56 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diet tampaknya menjadi salah satu topik yang semakin populer dan hangat diperbincangkan beberapa tahun belakangan ini. Ada beberapa faktor yang membuat minat masyarakat terhadap diet terus meningkat. Salah satunya adalah karena masyarakat mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan.

Ya, memperhatikan asupan makanan yang kita konsumsi sehari-hari memang sangat baik bagi kesehatan karena bisa membantu mencegah berbagai macam penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, stroke, hingga penyakit jantung.

Saya sering membaca di beberapa media online tentang diet para artis atau influencer. Beberapa diantara mereka mengaku menjalankan diet karena tempat sakit.

Dewi Hughes dan Tasyi Athasyia adalah contoh artis dan influencer yang melakukan diet untuk menurunkan berat badan karena sempat mengalami sakit.

"Bukan karena diet saya sakit, tapi karena sakit saya diet," kata Dewi Hughes pada acara Ini Baru Empat Mata yang ditayangkan di salah satu channel  Youtube.

Begitu pula dengan Tasyi Athasyia yang merupakan saudara kembar beauty influencer Tasya Farasya, juga direkomendasikan untuk menurunkan berat badan oleh dokter karena sempat sakit.

Selain karena alasan kesehatan, banyak juga masyarakat yang ingin diet untuk menurunkan berat badan karena tidak percaya diri dengan penampilan mereka.

Banyaknya orang yang tertarik untuk menerapkan gaya hidup sehat dan menurunkan berat badan membuat berbagai metode diet pun muncul, dari diet keto, intermittent fasting, hingga plant-based diet.

Sayangnya, tidak semua informasi yang beredar dapat diandalkan. Di era digital ini, banyak mitos dan tips diet dari influencer tanpa latar belakang gizi yang sering kali membingungkan masyarakat.

Hal ini menekankan pentingnya edukasi tentang gizi yang benar agar masyarakat dapat memilih metode yang sesuai dan aman bagi kesehatan mereka.

Saking percayanya masyarakat terhadap influencer yang sukses menurunkan berat badan, banyak di antara mereka yang mencoba mengikuti metode diet yang diterapkan oleh para influencer tersebut.

Padahal, tidak semua metode diet yang berhasil bagi seseorang akan memberikan hasil yang sama bagi orang lain. Setiap individu memiliki kebutuhan gizi yang berbeda tergantung pada usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan.

Meniru pola makan tanpa melibatkan ahli gizi bisa berisiko bagi kesehatan. Ketika seseorang menerapkan pola makan yang tidak seimbang atau ekstrem tanpa bimbingan ahli, risiko seperti kekurangan vitamin dan mineral, gangguan metabolisme, bahkan masalah pencernaan bisa saja muncul.

Diet yang terlalu ketat atau tidak sesuai dengan rekomendasi ahli juga dapat menyebabkan berbagai masalah seperti, penurunan energi, gangguan hormon, dan bisa juga berdampak pada kesehatan mental, seperti munculnya rasa cemas atau stres terkait makanan.

edit by me via canva
edit by me via canva

Apalagi, banyak sekali influencer yang membagikan tips diet mereka sebenarnya bukanlah seorang ahli gizi yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang kesehatan ataupun gizi. Sehingga, berbagai informasi yang mereka sampaikan belum tentu sesuai dengan anjuran medis dan mungkin saja tidak didasarkan pada pengetahuan ilmiah.

Di sinilah peran ahli gizi menjadi sangat penting. Karena mereka bisa membantu merancang pola makan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, mereka juga bisa membantu mempertimbangkan kesehatan kita secara keseluruhan, dan juga bisa memberikan panduan untuk mencapai berat badan ideal secara aman dan efektif.

Fenomena banyaknya masyarakat yang lebih mempercayai influencer dibandingkan dengan ahli gizi merupakan salah satu fenomena baru yang muncul beberapa tahun belakangan ini karena perkembangan smartphone dan sosial media.

Fenomena itulah yang membuat salah seorang ahli gizi bernama Ayu Fauziyyah Adhimah untuk membuat platform edukasi gizi bernama Gizipedia Indonesia pada tahun 2019.

Ayu sangat menyayangkan kondisi masyarakat sekarang yang seringkali lebih percaya pada informasi (gizi) yang disampaikan oleh para influencer dibandingkan dengan ahli gizi itu sendiri.

Padahal, seperti yang saya ungkapkan di atas tadi, banyak sekali influencer yang sebenarnya tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang kesehatan, atau tidak memiliki pengetahuan di bidang kesehatan yang memadai.

Hanya karena mereka berhasil diet, banyak orang yang mudah terpengaruh dan mencoba mengikutinya tanpa memahami dampaknya bagi tubuh atau berbagai risiko kesehatan yang mungkin akan mereka hadapi dalam jangka panjang.

Dengan membangun Gizipedia Indonesia, Ayu berharap masyarakat Indonesia sekarang bisa mencari informasi mengenai gizi yang terpercaya, yang bersumber dari para ahli gizi yang kompeten di bidangnya.

Selain itu, platform ini juga dimaksudkan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya melakukan konsultasi dengan ahli gizi sebelum mengikuti pola makan atau pola diet tertentu.

Penerima SATU Indonesia Awards ke-15 ini telah menjalin kerjasama dengan anggota Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) untuk menyediakan sumber informasi yang berkaitan dengan gizi.

Jadi, platform ini akan diisi oleh para sarjana atau orang-orang yang memiliki latar belakang pendidikan profesi dietisien maupun nutrisionis.

Plafon Gizipedia Indonesia ini selain dimaksudkan untuk menyediakan sumber informasi yang terpercaya bagi masyarakat, juga dimaksudkan untuk memudahkan mahasiswa gizi yang ingin mencari informasi valid mengenai gizi.

Jadi, buat kalian yang membutuhkan informasi mengenai gizi, atau jika kalian butuh bantuan ahli gizi untuk menghitung nilai gizi dengan rumus, kalian bisa langsung membuka Gizipedia Indonesia.

Seputar SATU Indonesia Awards

Kalau kalian perhatikan, di atas tadi saya menyinggung tentang SATU Indonesia Awards, dan mungkin ada beberapa diantara kalian yang bertanya-tanya, "ini penghargaan apa sih?"

SATU Indonesia Awards adalah sebuah ajang penghargaan (apresiasi) yang diberikan oleh Astra bagi generasi muda Indonesia yang berkontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sejak tahun 2010.

Penghargaan ini diberikan setiap tahun kepada generasi muda yang berkontribusi positif di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, teknologi, dan kewirausahaan.

Penghargaan ini sendiri terbuka bagi para pemuda Indonesia yang memiliki kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan. Jadi, kalau kalian merasa memiliki kontribusi yang positif, kalian bisa mendaftarkan diri di websitenya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun