Tidak main-main, untuk menjadi finalis Satu Indonesia Awards 2021 Irfandi bersaing dengan 13.148 pendaftar, dan hanya 11 orang saja yang akan dipilih.
Begitu juga pada Pendanaan Program Proyek Sosial Pertamina Foundation, Irfandi juga harus bersaing dengan ribuan orang yang bisa dilihat dari jumlah proposal yang masuk. Di mana, pada saat itu terdapat sekitar 2300 proposal dan hanya 21 saja yang diterima.
Sekolah Alam di KLG
"Sekolah alam rata-rata mahal. Saya ingin bikin sekolah alam yang murah (untuk rakyat). Tapi SDM kita masih minim sekali. Kita perlu tambahan itu (SDM)." Achmad Irfandi.
Perkembangan Kampung Lali Gadget yang sangat memuaskan pada 4 tahun terakhir ini membuat Irfandi dan kawan-kawan berencana untuk membuka lembaga pendidikan non-formal berbasis kampung dan permainan tradisional. Ide tersebut tercetus karena Irfandi merasa sekolah-sekolah alam yang ada saat ini rata-rata dipatok dengan harga mahal dan tidak terjangkau oleh wong cilik (rakyat biasa).
Meskipun hal tersebut masih sebatas wacana, namun saya pribadi sangat mendukung langkah Irfandi yang ingin membangun sekolah alam untuk anak-anak tidak mampu.Â
Karena, bukan rahasia umum lagi apabila biaya sekolah saat ini sangat mahal. Apalagi jika sekolah tersebut berada di bawah naungan swasta yang menawarkan pengalaman unik bagi siswa didiknya.
Saya berharap, di tempat tinggal saya suatu saat akan ada pemuda-pemuda seperti Achmad Irfandi yang mau menggagas Kampung Lali Gadget atau sekolah alam yang terjangkau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H