Saya sendiri mengalami beberapa hal yang disebutkan. Sedih, takut, kalut, cemas semua berkumpul jadi satu. Sedih tidak bisa mudik, takut dengan virus ini, kalut dan cemas karena semuanya seperti tidak pasti kapan berakhirnya.Â
Tapi kemudian saya memilih untuk beradaptasi. Mengalihkan fokus pikiran ke arah lain. Melakukan kegiatan yang memungkinkan untuk bergerak, seperti berolahraga, melakukan pekerjaan rumah tangga, mengerjakan tugas kantor, dan mencari hobi baru, meditasi. Semua saya lakukan agar tidak terpaku pada hal yang negatif tersebut.
Apakah sulit? Tentu saja. Fase yang akan dihadapi seperti denial, marah, tidak terima, kesal, frustasi, menyalahkan akan muncul dan pada akhirnya muncul fase menerima.
Bersyukur adalah fase menerima dan juga menjadi kunci untuk bisa kuat dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Bersyukur bisa membangkitkan perasaan positif pada tubuh, sehingga sistem imun dapat terjaga. Saat ini kita butuh imun yang kuat, agar tidak terkena virus. Tubuh dengan imun yang kuat akan menghasilkan pikiran yang sehat. Â
Saya masih berusaha di tahap terakhir. Tahap menerima dan bersyukur terus bersyukur dengan semua yang terjadi. Semua ini memang berat tapi kita pasti bisa.
Bulan ramadhan tahun ini, anggap saja kita sedang dalam keadaan "derita" dan yakinlah kalau derita ini akan menjadi sukacita. Tidak ada akhir yang tidak bahagia.
Semangat untuk kita semua
Kita pasti bisa MENANG
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI