Teori asam-basa Arrhenius yang memberikan awal yang baik menuju kimia asam-basa tetapi memiliki keterbatasan dan masalah tertentu. Setelah teori ini, seorang ahli kimia Denmark, bernama Johannes Nicolaus Bronsted dan ilmuwan Inggris, Thomas Martin Lowry mengusulkan definisi asam-basa yang berbeda yang didasarkan pada kemampuan senyawa untuk menyumbangkan atau menerima proton. Teori ini dikenal dengan teori Bronsted-Lowry, disebut juga teori Proton asam basa.Â
Teori ini memberikan definisi asam-basa yang lebih umum dan berguna dan berlaku untuk berbagai reaksi kimia. Dalam teori ini, kita biasanya menganggap atom hidrogen sebagai proton yang telah kehilangan elektronnya dan menjadi ion hidrogen bermuatan positif (ditunjukkan dengan simbol H+).
Menurut konsep Bronsted-Lowry, suatu asam dianggap sebagai asam Bronsted-Lowry yang mampu menyumbangkan proton kepada orang lain. Basa dianggap basa Bronsted-Lowry yang mampu menerima proton dari orang lain. Dari sini, dapat diketahui bahwa ketika asam bereaksi dengan basa, proton dipindahkan dari satu spesies kimia ke spesies kimia lainnya.
Donor ion asam-Hidrogen (Proton) Bronsted-Lowry.
Akseptor ion Hidrogen (Proton) basa Bronsted-Lowry.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H