Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ketika Kejayaan dan Titik Terendah Hidup Dipergilirkan

25 April 2022   11:00 Diperbarui: 29 April 2022   15:03 2672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitupula Wafatnya Yesus Kristus dalam keadaan disalib, bukan berarti titik terendah yang selama ini kita anggap mengerikan. Bukankah kisah Yesus Kristus dikenang sepanjang masa oleh umat manusia karena perjuangannya yang penuh kasih kepada umat manusia yang menyentuh hati?

Dan wafatnya Baginda Rasulullah S.A.W. dalam keadaan sakit karena diracun, yang mana dampak racun itu baru terasa 3 tahun kemudian karena kehebatan fisik Nabi. Membuat kaum muslimin di zamannya tak henti-hentinya mengalirkan air mata, dan di puncak nafas terakhir beliau, apa yang beliau ucapkan? "Umatku... Umatku... Umatku...". Bukan kah titik terendah itu ternyata membawakan kemuliaan hidup?

Tidak selamanya Titik Terendah hidup di akhir hidup itu menghinakan, dan tidak selamanya Titik Kejayaan hidup di akhir hidup itu memuliakan. Tergantung Proses hidup yang kita maknai melalui perjuangan panjang semasa hidup. Dan biarkan dunia yang menilai makna perjuangan kita.

Semakin hebat perjuangan kita, semakin ikhlas dalam menjalani hidup ditengah suka maupun duka, semakin rela untuk merasakan perih dan pedih dihati. Disaat kita meninggalkan alam fana... kan tertulis kisah hidup kita. Dan menjadi cerita menarik nan inspiratif bagi anak cucu kita di saat menjelang tidur. 

Kualitas cerita nyata yang kita toreh... juga menentukan kualitas alam kehidupan kita selanjutnya, setelah kita wafat.

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 25 April 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun