4. Berkeinginan luhur berorientasi menjadi sang penyelamat
Nah ini adalah hasil dari 3 poin diatas, kita menjadi memiliki keinginan luhur layaknya seorang dengan jiwa ksatria pembela kebenaran. Keinginan luhur bukan sekadar diucapkan, namun mesti dilakukan dengan praktik nyata dalam berkehidupan. Sehingga Tuhan Puas dengan tindakan kita, kebiasaan kita, dan karakter kita, oleh karenanya Tuhan menanugerahkan kecerdasan akal yang berkesadaran murni, agar kita mampu dengan penuh kecerdasan menghadapi masalah berkehidupan.
5. Berorientasi Spiritualis
Seorang Protagonis, tentunya berorientasi spiritualis dipenuhi pengetahuan ruhani yang membentuk karakter bangsa yang indah dan mulia. Syaratnya ia hidup penuh kesederhanaan, tidak gila harta, tahta, materi yang didapatkan dengan cara tidak sah dan tidak layak dimata hukum dan agama, dan tidak hedonistik. Ia menjauhi segala candu dan zat adiktif, yang membuatnya dalam pengaruh kurang baik dalam pembentukan karakter dirinya.
6. Berkesadaran Hukum yang luhur
Menjadi seorang yang taat hukum, tanpa mesti karena takut sanksi, atau takut terlihat aparat penegak hukum, tapi murni agar hidup kita menjadi aman, damai dan teratur dengan menjadi seorang yang taat hukum tanpa syarat. Ini adalah syarat wajib yang kita miliki menjadi seorang protagonis dalam berkehidupan. Bukan hanya hukum tertulis pidana-perdata sahaja. Ia paham akan pengetahuan hukum sebab-akibat/aksi reaksi dan juga hukum alam.
7. Senang melaksanakan Tirakat
Dengan penuh senang hati untuk melaksanakan tirakat atau pembiasaan diri mengekang diri dari segala kenikmatan inderawi. Membuat seorang menjadi berkekuatan hebat secara spiritual. Bisa dilakukan dengan berpuasa di bulan bulan biasa secara rutin, konsisten, teratur, dan berkesungguhan hati yang luhur.
Demikian tahapan yang Rian berikan agar kita menjadi seorang protagonis yang kelak kisah kita menjadi cerita menarik dan inspiratif saat sebelum tidur anak cucu kita semua, disaat kita telah meninggalkan alam fana dalam keadaan damai dan berbahagia.
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 18 April 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H