Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Activating Protagonist Mode

18 April 2022   04:00 Diperbarui: 18 April 2022   05:19 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Berkeinginan luhur berorientasi menjadi sang penyelamat

Nah ini adalah hasil dari 3 poin diatas, kita menjadi memiliki keinginan luhur layaknya seorang dengan jiwa ksatria pembela kebenaran. Keinginan luhur bukan sekadar diucapkan, namun mesti dilakukan dengan praktik nyata dalam berkehidupan. Sehingga Tuhan Puas dengan tindakan kita, kebiasaan kita, dan karakter kita, oleh karenanya Tuhan menanugerahkan kecerdasan akal yang berkesadaran murni, agar kita mampu dengan penuh kecerdasan menghadapi masalah berkehidupan.

5. Berorientasi Spiritualis

Seorang Protagonis, tentunya berorientasi spiritualis dipenuhi pengetahuan ruhani yang membentuk karakter bangsa yang indah dan mulia. Syaratnya ia hidup penuh kesederhanaan, tidak gila harta, tahta, materi yang didapatkan dengan cara tidak sah dan tidak layak dimata hukum dan agama, dan tidak hedonistik. Ia menjauhi segala candu dan zat adiktif, yang membuatnya dalam pengaruh kurang baik dalam pembentukan karakter dirinya.

6. Berkesadaran Hukum yang luhur

Menjadi seorang yang taat hukum, tanpa mesti karena takut sanksi, atau takut terlihat aparat penegak hukum, tapi murni agar hidup kita menjadi aman, damai dan teratur dengan menjadi seorang yang taat hukum tanpa syarat. Ini adalah syarat wajib yang kita miliki menjadi seorang protagonis dalam berkehidupan. Bukan hanya hukum tertulis pidana-perdata sahaja. Ia paham akan pengetahuan hukum sebab-akibat/aksi reaksi dan juga hukum alam.

7. Senang melaksanakan Tirakat

Dengan penuh senang hati untuk melaksanakan tirakat atau pembiasaan diri mengekang diri dari segala kenikmatan inderawi. Membuat seorang menjadi berkekuatan hebat secara spiritual. Bisa dilakukan dengan berpuasa di bulan bulan biasa secara rutin, konsisten, teratur, dan berkesungguhan hati yang luhur.

Demikian tahapan yang Rian berikan agar kita menjadi seorang protagonis yang kelak kisah kita menjadi cerita menarik dan inspiratif saat sebelum tidur anak cucu kita semua, disaat kita telah meninggalkan alam fana dalam keadaan damai dan berbahagia.

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 18 April 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun