superhero dalam kehidupannya.
Semua Orang baik, tentu ingin menjadiMelalui Ruang Kelas ini, Rian ingin berbagi tahapan untuk mengaktifkan mode protagonis diri kita berdasarkan sudut pandang keilmuan Meta yang Rian kembangkan secara mandiri.
1. Berbuat Baik dan Penuh Kebenaran
Kiat pertama adalah berbuat penuh kebaikan dan berada di jalan yang benar (pantang merugikan orang lain). Berbuat baik yang paling utama adalah memberikan kontribusi dan pelayanan tanpa harap kembali, cukup demi kebermanfaatan hidup, namun kebaikan yang diberikan tidak menjadi beban yang melebihi limit atau batas kemampuan kita.
Berada di jalan kebenaran yakni tidak merugikan orang lain dengan tidak merusak atau tidak memberikan kenyamanan hati, fisik, dan ruhani sesama kita, namun ada tapinya... seandainya ucap kita tidak membuat nyaman hati seseorang tapi itikad dan dampaknya menyelamatkan. Sebagaimana Baginda Rasul bersabda, katakanlah kebenaran, sekalipun itu pahit atau berat untuk dikatakan (HR. Ibnu Hibban).
2. Penuh Penyayang kepada seluruh Makhluk (Termasuk hewan, tumbuhan, dan yang Ghaib)
Tidak melakukan kekerasan yang menyakitkan kepada seluruh makhluk adalah syarat utama untuk mengaktifkan Mode Protagonis kita. Sehingga Tuhan membuat kita penuh sifat welas asih. Bisa dengan menjadi seorang Vegetarian (ada Lacto, Ovo, atau Lacto-Ovo Vegetarian) dengan berpantang makan daging, namun kita tetap memerlukan produk makanan-minuman dari protein hewani. Dan kepada yang Ghaib, seperti malaikat kita selalu mendoakan kebaikannya semoga beliau semua dapat melaksanakan tugasnya selaku Tangan-Tangan Tuhan dengan baik.
3. Berjiwa Pemaaf dan berlapang Dada
Menjadi seorang pemaaf tentu tidak mudah semudah mengucapkan. Perlu ada pembuktian nyata kita sudah terbebas dari amarah, benci dan dendam yang menggerogoti jiwa kita. Jika kita menyimpan emosi negatif tersebut, kita mesti membuangnya dengan cara yang tepat dan tidak merugikan sesama kita. Caranya bisa dengan berteriak keras atau menyanyi nyanyian rock keras dengan suara yang maksimal dan keras ekspresif, keluarkan semua uneg-uneg itu melalui teriakan atau nyanyian keras itu. Hingga tubuh berkeringat segar, hal ini bisa kita lakukan di daerah pegunungan, atau ruangan tertutup yang memiliki bahan peredam suara.
Sebagaimana Allah menganugerahkan sistem pembuangan eksresi dan sekresi pada diri kita, agar zat-zat yang tidak diperlukan tubuh dapat dikeluarkan dari tubuh. Begitu pula dalam sistem pengelolaan emosi negatif, jangan kita buat emosi negatif itu sampai tersimpan dan menumpuk dalam diri, hingga menanah dalam jiwa, akhirnya kita rugi sendiri karena dampak destruktif bagi tubuh kita yang diakibatkan hal demikian yang bersifat psikis.
Kita mesti berlapang dada, bahwa kita bisa menjadi hebat, karena kita mendapatkan gemblengan mental dari mereka semua termasuk yang pernah menyakiti kita dalam berkehidupan. Semua yang ada di muka bumi, adalah salah satu faktor pendewasaan diri kita.