Deepening, dengan mencari makna yang bernilai dari kejadian, menjadi banyak berterima kasih, dan memastikan diri tidak mendzalimi diri sendiri dengan menilai diri tidak berharga atas faktor-faktor tertulis diatas. Yakini Allah menciptakan kita dengan penuh karunia potensi yang melambangkan betapa berharganya diri kita.
Semoga bermanfaat.
Referensi:
- Arif, I.S. (2016). Psikologi positif: Pendekatan saintifik menuju kebahagiaan. Jakarta: Gramedia.
- Gable, S.L., & Haidt, J. (2005). What (and why) is positive psychology?. Review of General Psychology, 9(2) 103-110.
- Peterson, C. (2006). A primer in positive psychology. NY: Oxford University Press.
- Seligman, M. (2002). Authentic happiness: Using the new positive psychology to realize your potential for lasting fulfillment. NY: Free Press.
- Seligman, M., & Csikszentmihalyi, M. (2000). Positive psychology: An introduction. American Psychology, 55(1), 5-14.
- mindfueldaily.com/livewell/stage-of-forgiveness/
- internationalforgiveness.com/need-to-forgive/
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 17 April 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H