Salam berjumpa kembali sahabat kompasiana! Rian kembali menulis cita dan asa untuk kawanku terkasih di tema Tebar Hikmah Ramadhan.
Sejatinya Doa itu memiliki kualifikasi agar dapat diijabah dan berdampak hebat bagi kehidupan kita. Maka berikan sentuhan cinta kepada Tuhan di setiap munajat Doa kita.
Kalau berdoa kepada Allah, jangan minta materi dan kenikmatan, itu namanya kurang beretika kawan! Seperti memperlakukan Allah untuk berpesugihan saja! Mengapa kalau anda minta demikian dinyatakan kurang beretika? Karena nanti di akhirat Allah minta pertanggungjawaban atas pemberianNya kepada kita berupa materi dan kenikmatan. Kita akan ditanya di Yaumul Hisab, "Darimana materi itu diperoleh? Untuk apa? dan Karena apa? Dan kita akan dicercar pertanyaan oleh Allah kelak mempertanyakan pertanggungjawaban atas materi dan kenikmatan yang diperoleh.
Materi dan Kenikmatan itu bukan untuk diminta, tapi untuk disyukuri. Ini adalah Rumus mutlak Al-Quran kawanku. Seperti yang tertera pada Surah Ibrahim ayat 7, silahkan dibaca.
Rian berbagi resep berdoa, agar Allah tambah rezeki berupa materi dan kenikmatan untuk kita semua, berikut:
"Rabbighfirli Waliwalidayya Warhamhuma Kamaa Rabbayani Saghira."
"Yaa Allah Yaa Rohman Yaa Rahim, terima kasih atas segala nikmat yang Kau berikan... Nikmat Iman... Nikmat Islam... Nikmat Hidup... Karunia makan, minum, tidur, bernafas dan kesehatan... dan kenikmatan yang tidak bisa Hamba sebut satu per satu..."
"Yaa Allah terima kasih atas rezeki halal dan thayyib yang melimpah ruah..."
"Yaa Allah terima kasih atas jalan penghidupan yang aman, damai dan tentram..."
"Yaa Allah terima kasih atas segala perlindungan mu dari musibah, bencana, malapateka, wabah penyakit, wabah corona, dari kedzaliman orang dzalim, kedengkian orang dengki, kejahatan orang jahat, kelicikan orang licik, dan tipu daya orang-orang munafik..."
"Yaa Allah terima kasih engkau telah memberikan kami ketenangan jiwa, dan kebahagiaan hidup yang sejati."
"Yaa Allah terima kasih engkau telah memberikan kami keberuntungan, keberhasilan dan kesuksesan."
"Yaa Allah terima kasih atas segala ampunan dosa dan kesalahan yang kami perbuat."
"Yaa Allah terima kasih engkau menyelamatkan kami dari siksa api neraka, siksa kubur dan kengerian hari akhir."
"Yaa Allah terima kasih engkau telah menyembuhkan kami dari segala macam penyakit, kepada keluarga, sahabat, saudara, dan orang-orang terkasih kami, juga kaum muslimin muslimat"
"Yaa Allah terima kasih engkau telah membentuk kepribadian kami begitu indah dan mulia."
"Robbana Atina Fiddunya Hasanah, Wfilakhiroti Hasanah, Waqina Adzabannar"
"Subhana rabbika rabbil ‘izzati ‘amma yasifun wasalamun alal mursalin wal hamdulillahi rabbil ‘alamin... Al-Fatihah!"
Rian telah mengamalkan Doa yang Rian rangkai ini sebagai bentuk pengamalan rasa kasih cinta Rian kepada pemberian Allah, melalui ungkapan terima kasih dan syukur kepada Allah. Allah selalu memberikan apa yang kita butuhkan semasa hidup, maka syukurilah melalui Munajat Cinta dalam Doa kepada Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Rian merasakan hidup Rian menjadi penuh karunia, terbebas dari rasa cemas, karena mengamalkan Surah Ibrahim ayat 7 ini. Namun ingat jika Allah memberi kita rezeki melalui tangan-tangan mulia seseorang manusia kepada kita melalui arah yang tidak disangka-sangka, maka ucapkanlah ungkapan terimakasih kepada seorang mulia tersebut. Barangsiapa lidahnya murah dan ringan untuk mengucapkan kata terima kasih kepada sesama hidup yang memberikan rezeki, ia sama dengan berterima kasih kepada Allah, karena seorang tersebut adalah perwakilan Allah yang digerakkan hatinya oleh Allah untuk mau mendermakan apapun kepada kita yang fakir ini.
Sejatinya kita fakir, karena di akhirat kita tak punya apa-apa, harta dan kenikmatan yang kita peroleh semasa di dunia kelak akan diminta pertanggungjawabannya. Hanya kepribadian yang indah dan mulia dan amalan hebat luar biasa penuh kebermanfaatan hidup yang kelak menjadi bekal kita untuk membuktikan peran hidup kita semasa hidup di alam dunia dihadapan penonton film kehidupan yang diputar kelak di yaumul mahsyar. Kalau masalah masuk Jannah atau tidaknya, tergantung keputusan Allah, tergantung Allah Ridha atau tidaknya atas kepribadian dan amalan kita. Itu semua hak prerogatif Allah kepada kita selaku makhluk. Tidak ada wewenang bagi kita untuk mendikte Allah.
Doa yang penuh harapan dan keinginan luhurlah yang amat dicintaiNya. Karena Allah adalah penguasa Hari Pembalasan. Hari dimana titik balik uji coba dan derita kita, menjadi titik balik menuju kebangkitan hidup menjadi pribadi yang lebih baik lagi, lebih penuh kebermanfaatan hidup dan penuh kemuliaan.
Misal kita berdoa untuk menjadi orang sabar. Maka Allah turunkan ujian agar kita terbentuk mentalitasnya menjadi orang-orang sabar. Doa tentang cita dan asa kita boleh dimunajatkan, selama kita mau dan mampu membayar konsekwensinya atau bayarannya melalui ujian kehidupan. Agar kita layak dan pantas menggapai cita dan asa kita dihadapan Allah dan seluruh Makhluk.
Semoga dengan tebar hikmah ramadhan ini, kita semakin paham akan karunia munajat cinta dalam doa.
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 8 April 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H